VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut :
1. Kinerja pembangunan daerah Halmahera Timur setelah pemekaran wilayah
semakin meningkat, dan trend peningkatannya lebih tinggi dari Halmahera Tengah daerah induk, walaupun berada dibawah Kota Tidore sesama daerah
pemekaran, ditunjukan dengan peningkatan indeks kinerja aparatur pemerintah daerah, keuangan, ekonomi, dan pelayanan publik, serta kesejahteraan
masyarakat selama tahun 2005-2009. Namun secara umum setelah pemekaran wilayah, kinerja pembangunan pada daerah induk dan daerah pemekaran
menunjukan trend peningkatan, sehingga dalam waktu kurang lebih 5 lima tahun setelah pemekaran kondisi daerah induk dan pemekaran semakin
membaik dan mengalami kemajuan yang cukup signifikan. 2.
Pemekaran wilayah daerah memberikan dampak posetif terhadap peningkatan kinerja aparatur daerah, keuangan, ekonomi, dan pelayanan publik, serta
kesejahteraan masyarakat di daerah pemekaran Halmahera Timur dan Kota Tidore dan daerah induk Halmahera Tengah. Bahkan dalam waktu kurang
lebih 5 lima tahun setelah pemekaran, kinerja pembangunan daerah pada daerah induk dan pemekaran dapat dipandang sudah sesuai dengan tujuan
pemekaran wilayah daerah yang diisyaratkan dalam PP No.1292000, serta daerah pemekaran dan induk dapat juga dipandang mampu melaksanakan
tujuan otonomi daerah yang diisyaratkan dalam PP No.62008. 3.
Aspirasi masyarakat mengenai manfaat pemekaran wilayah dipandang penting adalah ekonomi, fisik, dan sosial politik. Aspek ekonomi yang menjadi
prioritas adalah rumah makanrestoran, tokokios, listrik, air bersih, jasa transportasi dan komunikasi, perdagangan, dan konstruksi. Aspek fisik yang
menjadi prioritas adalah fasilitas umum dan sosial. Aspek sosial politik yang menjadi prioritas adalah penegakan hukum, akses terhadap sumberdaya, dan
kesempatan kerja.
4. Persepsi masyarakat terhadap manfaat pemekaran baik dari aspek sosial politik,
fisik, maupun ekonomi sangat beragam. Pada aspek sosial politik sebahagian besar masyarakat berpersepsi bahwa pelayanan umum dan partisipasi
masyarakat mengalami peningkatan, sedangkan kesempatan kerja, akses terhadap sumberdaya, dan penegakan hukum belum mengalami peningkatan
setelah pemekaran wilayah. Pada aspek fisik sebahagian besar masyarakat berpersepsi bahwa fasilitas umum dan fasilitas sosial belum mengalami
peningkatan. Kemudian aspek ekonomi sebahagian besar masyarakat berpersepsi bahwa sektor pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, dan
lainnya tidak mengalami peningkatan, dan yang mengalami peningkatan hanya sektor konstruksi dan perdagangan. Namun secara umum pemekaran wilayah
memberikan manfaat terhadap semakin membaiknya kondisi sosial politik, fisik dan ekonomi di Kabupaten Halmahera Timur, yang ditunjukan dengan
semakin membaiknya pelayanan umum, partisipasi masyarakat, kesempatan kerja, akses terhadap sumberdaya, dan penegakan hokum, fasilitas umum dan
sosial, serta berkembangnya sektor pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, konstruksi, perdagangan dan sektor lainnya.
5. Persepsi masyarakat mengenai manfaat pemekaran wilayah belum terdistribusi
secara merata kepada seluruh masyarakat, dan sebahagaian besar manfaat pemekaran wilayah terdistribusi ke Pemerintah Daerah, pengusaha besar, dan
masyarakat lainnya, sedangkan bahagian kecil dari manfaat pemekaran wilayah terdistribusi ke pengusaha kecil dan masyarakat umum. Namun secara umum
manfaat pemekaran wilayah telah dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat secara umum.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap manfaat
pemekaran wilayah dari aspek sosial politik, fisik, dan ekonomi adalah jenis kelamin, asal suku, tingkat pendidikan, pekerjaan utama, dan jabatan dalam
masyarakat.
6.2. Saran