Gambar 55. Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Sosial Politik
a. Pelayanan Umum
Pelayanan umum yang dianalisis meliputi pelayanan umum dibidang pemerintahan umum, pendidikan dan kesehatan. Secara umum hasil analisis pada
Gambar 55, sebagian besar responden yang diwawancarai menjawab pelayanan umum semakin meningkat, sedangkan 36,21 responden menjawab pelayanan
umum setelah pemekaran wilayah tidak mengalami peningkatan. Masyarakat yang berpersepsi bahwa pelayanan umum semakin meningkat,
karena setelah pemekaran wilayah pelayanan umum dibidang pemerintahan umum, pendidikan dan kesehatan semakin meningkat. Pelayanan umum bidang
pemerintahan umum semakin meningkat, karena setelah pemekaran wilayah masyarakat semakin gampang mengurus dan memperoleh Kartu Tanda Penduduk
KTP, Kartu Keluarga KK, dan Akta Kelahiran AK, dengan biaya yang murah, serta aparatur yang memberikan pelayanan dengan sangat baik. Persepsi
masyarakat terhadap pelayanan bidang pemerintahan umum semakin meningkat, ditunjukkan dengan perkembangan jumlah Kartu Tanda Penduduk KTP, Kartu
Keluarga KK, dan Akta Kelahiran AK, yang diterbitkan pemerintah daerah selama tahun 2005-2008 lihat Gambar 56.
63.79 87.5
43.75 39.83
40.63 36.21
12.5 56.25
60.34 59.38
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pelayanan Umum
Partisipasi Masyarakat
Kesempatan Kerja
Akses Thp Sumberdaya
Penegakan Hukum
Ya Tidak
Setelah pemekaran Wilayah, apakah: 1.
Pelayanan Umum semakin meningkat 2.
Partisipasi Masyarakat semakin meningkat 3.
Kesempatan Kerja semakinmeningkat 4.
Akses Sumberdaya semakin meningkat 5.
Penegakan Hukum semakinmeningkat
Gambar 56. Perkembangan Jumlah Karu Tanda Penduduk KTP, Kartu Keluarga, dan Akta Kelahiran.
Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka
Pelayanan bidang pemerintahan umum semakin meningkat, umumnya dialami oleh masyarakat yang berada di kecamatan Maba, Kota Maba, Maba
Selatan, Maba Tengah, Wasile, dan Wasile Timur. Karena akses masyarakat yang berdomisili pada kecamatan-kecamatan tersebut, jaraknya dekat dengan pusat
pemerintahan kabupaten di Maba lihat Tabel 19, selain itu sarana dan prasarana transportasi juga sudah memadai dan cukup lancar.
Tabel 19. Jarak Tempuh Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten No
Kecamatan Nama Ibukota
Kecamatan Jarak Ke
Ibukota Kabupaten Km
1 Maba Selatan
Bicoli 34.01
2 Kota Maba
Maba Sangaji 1.32
3 Maba
Buli 46.66
4 Maba Tengah
Wayamli 85.82
5 Maba Utara
Dorosago 122.53
6 Wasile Utara
Labi-Labi 157.04
7 Wasile Tengah
Lolobata 107.09
8 Wasile Timur
Dodaga 87.70
9 Wasile
Subaim 98.37
10 Wasile Selatan Nusajaya
159.04
Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka Tahun 2009
23.91 17.25
76.05
9.54 24.05
36.49 71.08
32.63 40
25 42.86
19.72
10 20
30 40
50 60
70 80
2005 2006
2007 2008
KTP Kartu Keluarga
Akta Kelahiran
Masyarakat yang berpersepsi pelayanan bidang pendidikan semakin membaik, karena setelah pemekaran wilayah jumlah tenaga pengajar guru
SDMI, SMPMTs, SMAMASMK semakin bertambah, dan sarana penunjang belajar seperti buku-buku paket sekolah semakin gampang diperoleh siswa di
wilayah Kabupaten Halmahera Timur. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan bidang pendidikan semakin meningkat ditunjukkan dengan perkembangan rasio
siswa dengan guru SDMI, SMPMTs, dan SMASMKMA pada 10 kecamatan selama tahun 2005-2009 secara lengkap ditampilkan dalam Tabel 20.
Pada Tabel 19 terlihat bahwa secara umum rasio siswa dan guru SDMI pada 10 kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur sampai tahun 2009 berada
dibawah 32 siswa. Ini menunjukkan bahwa setiap guru pada 10 kecamatan sampai tahun 2009 hanya dapat mengajar dan mengawasi dibawah 32 orang siswa, berarti
ketersediaan guru SDMI pada 10 kecamatan di Halmahera Timur suda cukup tersediamemadai. Kemudian rasio siswa dan guru SMPMTs sampai tahun 2009
berada dibawah 30 siswa, berarti ketersediaan guru SMPMTs pada 10 kecamatan di Halmahera Timur cukup tersediamemadai. Sedangkan rasio siswa dan guru
SMASMKMA pada kecamatan Maba Tengah sampai tahun 2009 masih sangat tinggi, ini menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga guru di kecamatan Maba
Tengah masih sangat kurangterbtas. Namun, secara umum pada 9 kecamatan lainnya di Halmahera Timur sampai tahun 2009 ketersediaan tenaga guru
SMASMKMA sudah sangat memadai. Tabel 20. Rasio Siswa dan Guru di Halmahera Timur Tahun 2009
No Kecamatan
SDMI SMPMTs SMAMASMK
1 Maba Selatan
23.55 23.09
18.82 2
Kota Maba 20.00
16.70 15.90
3 Maba
27.41 18.16
17.83 4
Maba Tengah 23.33
27.77 86.00
5 Maba Utara
33.90 22.64
5.00 6
Wasile Utara 20.95
29.29 0.00
7 Wasile Tengah
13.95 15.55
41.63 8
Wasile Timur 16.82
14.89 17.00
9 Wasile
22.39 17.03
15.07 10 Wasile Selatan
18.12 22.73
9.50 Rata-rata
22.04 20.78
22.68
Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka data diolah
Masyarakat yang berpersepsi pelayanan umum bidang kesehatan semakin meningkat, karena setelah pemekaran wilayah jumlah tenaga kesehatanmedis
dokter, bidan maupun perawat semakin bertambah, serta obat-obatan semakin tersedia dan gampang diperoleh masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap
semakin meningkatnya pelayanan di bidang kesehatan ditunjukkan dengan rasio jumlah penduduk dengan tenaga kesehatan tenaga medis tahun 2009 Tabel 21.
Tabel 21. Rasio Jumlah Penduduk dan Tenaga Medis Tahun 2009 No
Kecamatan Jlh.Penduduk
Tenaga Medis
Rasio 1
Maba Selatan 6,081
21 289.57
2 Kota Maba
6,908 38
181.79 3
Maba 9,123
16 570.19
4 Maba Tengah
5,017 14
358.36 5
Maba Utara 6,670
13 513.08
6 Wasile Utara
3,863 7
551.86 7
Wasile Tengah 4,672
11 424.73
8 Wasile Timur
8,457 18
469.83 9
Wasile 8,804
16 550.25
10 Wasile Selatan 10,317
19 543.00
Jumlah 69,912
173
Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka data diolah
Pada tabel 21 di atas terlihat bahwa rasio tenaga medis dengan jumlah penduduk pada 10 kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur sampai tahun 2009,
rasio yang tertinggi terdapat pada kecamatan Wasile dan Wasile Selatan, dan terendah terdapat pada kecamatan Kota Maba. Hal ini disebabkan karena jumlah
penduduk pada kecamatan Wasile dan Wasile Selatan lebih banyak dibanding dengan penduduk pada kecamatan Kota Maba dan kecamatan lainnya. Selain itu,
sarana dan prasarana transportasi pada kecamatan Wasile, Wasile Selatan dan Kota Maba sudah cukup berkembang, sehingga dengan ketersediaan tenaga medis
yang ada sudah dapat melayani penduduk. Sedangkan pada kecamatan Wasile Utara, Maba Utara dan Maba Tengah walaupun rasionya relatif tinggi, tetapi
pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik oleh tenaga medis yang sudah ada. Oleh karena itu, secara umum dapat dikatakan bahwa dalam jangka
pendek khususnya setelah 5 lima tahun pemekaran wilayah ketersediaan tenaga medis pada 10 kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur sudah cukup tersedia.
Persepsi masyarakat terhadap pelayanan umum tidak mengalami peningkatan, karena setelah pemekran wilayah pelayanan umum bidang
pemerintahan umum, pendidikan, dan kesehatan tidak mengalami perkembangan. Belum berkembangnya pelayanan bidang pemerintahan umum, menurut persepsi
masyarakat karena untuk mengurus dan mendapatkan KTP, KK, AK sangat sulit dan membutuhkan biaya yang mahal. Hal ini terjadi pada masyarakat yang
berdomisili di wilayah kecamatan Wasile Selatan, Wasile Utara, dan Maba Utara, karena kondisi geografis wilayah selain jauh dan rumit, juga belum dapat dilalui
dengan transportasi darat, sehingga akses menjangkau ibukota pemerintahan kabupaten sangat sulit. Akibatnya pelayanan umum bidang pemerintahan umum
dipersepsikan masyarakat belum mengalami perkembangan. Pelayanan bidang pendidikan belum membaik, menurut persepsi masyarakat
karena distribusi tenaga pengajar guru belum merata pada semua sekolah, khususnya guru SD, SMP, dan SMA. Disamping itu, masyarakat juga berpersepsi
bahwa ketersediaan guru dengan kompetensi yang sesuai dengan kurikulum bidang studi yang ada masih kurang, dan pendistribusian bantuan buku-buku
paket belum merata, serta belum adanya labolatorium guna menunjang kegiatan praktikum. Akibatnya, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 2007-2009 tingkat
kelulusan siswa SMA dalam wilayah Halmahera Timur hanya mencapai kurang lebih 10. Oleh karena itu, masyarakat berpersepsi bahwa pelayanan umum
bidang pendidikan setelah pemekaran wilayah tidak mengalami peningkatan. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan bidang kesehatan belum
berkembang, karena setelah pemekaran wilayah penempatan tenaga medis dokter, bidan, perawat belum merata, dan ketersediaan obat-obatan sangat
terbatas dikarenakan distribusi dari dinas kesehatan kabupaten sering terlambat. Selain itu, tenaga medis yang bertugas di Puskemas, Pustu dan Polindes,
umumnya berasal dari luar wilayah Halmahera Timur, sehingga sering meninggalkan tempat tugas. Selain alasan di atas, masyarakat juga berpersepsi
bahwa pelayanan di bidang kesehatan belum berkembang, karena ketersediaan sarana dan prasarana transportasi darat belum dapat menghubungkan semua desa,
sehingga masyarakat agak sulit menjangkau pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas rawat inap dan RS.
Persepsi responden terhadap pelayanan umum secara khusus menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, asal suku, pekerjaan utama dan jabatan dalam
masyarakat cukup beragam atau berbeda-beda secara lengkap ditampilkan dalam Tabel 22.
Tabel 22. Persepsi Masyarakat Mengenai Manfaat Pelayanan Umum Setelah Pemekaran Wilayah Menurut Profil Responden
Profil Responden
Kategori Apakah Setelah pemekaran
wilayah Pelayanan Umum semakin meningkat
Ya Tidak
Jenis Kelamin 1. Laki-laki
61.54 38.46
2. Perempuan 83.33
16.67 Asal Suku
1. Lokal 57.14
42.86 2. Lokal Malut
68.75 31.25
3. Jawa 50.00
50.00 4. Sulawesi
75.00 25.00
5. Lainnya 61.54
38.46 Pendidikan
1. TKSD 100.00
- 2. SD
42.86 57.14
3. SMP 50.00
50.00 4. SLTA
73.08 26.92
5. PT 66.67
33.33 Pekerjaan Umum
1. Tidak Bekerja 100.00
- 2. Pegawai Negeri
50.00 50.00
3. Nelayan 100.00
- 4. Petani
68.18 31.82
5. Buruh 100.00
- 6. Lainnya
55.56 44.44
Jabatan dalam 1. Masyarakat Biasa
68.42 31.58
Masyarakat 2. KadesSekdesPemda
55.56 44.44
3. Tokoh Masyarakat 81.82
18.18 4. Tokoh Adat
25.00 75.00
5. Tokoh Agama 66.67
33.33
Sumber: Hasil Wawancara Data diolah
Pada Tabel 22 terlihat, persepsi responden terhadap pelayanan umum, dari aspek jenis kelamin, responden laki-laki dan perempuan semuanya menjawab
pelayanan umum semakin meningkat. Namun dari besaran nilai persentasenya perempuan lebih banyak 83,33, karena perempuan memberikan penilaian
terhadap manfaat pelayanan umum bersifat general, sedangkan laki-laki bersifat khusus.
Dilihat menurut asal suku, responden suku Sulawesi, Lokal Malut, Lainnya, Lokal, Jawa lebih banyak menjawab pelayanan umum semakin meningkat.
Karena suku Sulawesi, Lokal Malut, Lainnya, Lokal, dan Jawa, lebih banyak berurusan dengan pelayanan bidang pemerintahan umum seperti pengurusan KTP,
KK, Akta Kelahiran dan perizinan usaha lainnya, yang setelah pemekaran wilayah semakin gampang dengan biayanya terjangkau, dan pelayanan aparatur juga
sangat baik. Dilihat menurut tingkat pendidikan, responden yang paling banyak
menjawab pelayanan umum semakin meningkat adalah TKSD dan SLTA, SMP. Karena setelah pemekaran wilayah fasilitas sekolah dan guru TK, SDMI, dan
SMPMTs, dan SMASMKMA semakin bertambahtersedia, serta bantuan buku- buku paket juga semakin tersedia.
Dilihat menurut pekerjaan utama, responden belum bekerja, nelayan, buruh, petani, lainnya, dan pegawai negeri lebih banyakmenjawab pelayanan umum
mengalami peningkatan. Karena setelah pemekaran wilayah responden belum bekerja, nelayan, buruh, petani, lainnya, dan pegawai negeri, semakin gampang
memperoleh surat-surat perizinan yang berkaitan dengan kelengkapan administrasi mencari pekerjaan, maupun pembukaan usaha semakin gampang,
seperti KTP dan surat izin usaha lainnya. Dilihat menurut jabatan dalam masyarakat, tokoh masyarakat, masyarakat
biasa, tokoh agama, kadessekdespemda lebih banyak menjawab pelayanan umum semakin meningkat, karena setelah pemekaran wilayah pelayanan bidang
pendidikan, kesehatan dan pemerintahan umum semakin meningkat. Sedangkan tokoh adat menjawab pelayanan umum tidak meningkat. Karena menurut tokoh
adat pelayanan umum yang meningkat harus lebih merata pada semua desa dan kecamatan, seperti fasilitas sekolah, guru, fasilitas kesehatan dan tenega medis
harus merata pada semua desa dan kecamatan, sementara proses pembangunan daerah baru kurang lebih 5 tahun belum seluruh menyediakan guru, fasilitas
kesehatan dan tenaga medis yang merata pada semua desa dan kecamatan,
sehingga tokoh adat berpersepsi bahwa pelayanan umum belum mengalami peningkatan.
Persepsi responden secara khusus terhadap pelayanan umum yang beragam atau berbeda-beda. Disebabkan perbedaan kebutuhan dan kepentingan setiap
responden dalam memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan pelayanan umum. Namun secara umum maupun secara khusus pelayanan umum setelah
pemekaran wilayah semakin meningkat, walaupun belum sesuai dengan standar pelayanan minimal SPM yang diisaratkan dalam ayat 4 pasal 11 UU
No.322004, bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan harus berpedoman pada standar pelayanan minimal SPM dilakukan secara bertahap dan ditetapkan
oleh pemerintah. Dimana SPM pada umumnya bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu daerah dalam melayani masyarakat pada umumnya. Berkaitan
dengan itu, maka dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di Halmahera Timur, pemerintah daerah perlu menyusun standar pelayanan minimal
SPM di Kabupaten Halmahera Timur.
b. Partisipasi Masyarakat