banyak menjawab sektor perdagangan semakin meningkat adalah buruh. Sedangkan menurut jabatan dalam masyarakat yang menjawab sektor
perdagangan semakin meningkat adalah tokoh agama. Namun secara umum, setelah pemekaran wilayah sektor perdagangan mengalami peningkatan.
g. Lainnya
Secara umum hasil analisis analisis pada Gambar 60, menunjukkan bahwa sebagian bessar responden yang diwawancarai menjawab sektor lainnya tidak
mengalami peningkatan, dan 48,44 responden menjawab sektor lainnya mengalami peningkatan setelah pemekaran wilayah.
Responden yang berpersepsi sektor lainnya tidak mengalami peningkatan, karena rumah makanrestoran, tokohkios, penginapanhotel, air bersih, dan listrik,
serta sarana prasarana transportasi setelah pemekaran wilayah belum berkembang dengan baik.
Responden yang berpersepsi sektor lainnya mengalami peningkatan, karena setelah pemekaran wilayah rumah makanrestoran, tokohkios, penginapanhotel,
air bersih, dan listrik, serta sarana prasarana transportasi dan komunikasi sudah berkembang. Persepsi responden ini ditunjukkan dengan data pada tahun 2008
jumlah rumah makanrestoran telah bertambah menjadi 47 buah, tokohkios 597 buah, bank 4 buah Bank Mandiri di Buli, dan Bank BRI di Buli, Subaim dan
Kota Maba, KUD 30 buah, tokokios 597 buah, pasar PemdaDesa 50 buah. Kemudian sarana transportasi juga mengalami peningkatan dan secara lengkap
ditampilkan dalam Tabel 40. Tabel 40. Perkembangan Sarana Transportasi Angkutan Darat di Kabupaten
Halmahera Timur sampai Tahun 2009.
Tahun Jumlah dan Jenis Transportasi Angkutan Darat
Mobil Penumpang
Bus Truck
Sepeda Motor
Mobil Pribadi
Mobil Pick-
Up Mobil
Box 2006
5 2
12 200
10 10
2007 15
4 36
388 33
33 1
2008 27
7 63
506 52
57 2
2009 41
36 99
640 90
76 3
Rata- rata
22 12.25
52.5 433.5
46.25 44
1.5
Sumber : Halmahera Timur dalam Angka dan Dinas Perhubungan Kab.Haltim, 2009.
Dibidang transportasi udara, sejak tahun 2004 bandara udara Buli telah dimanfaatkan, dan sampai tahun 2009 telah beroperasi 3 tiga armada
penerbangan yaitu Wings Air, Express Air, dan Trigana Air, yang melayani rute Buli-Ternate-Manado, dengan rata-rata penerbangan 1 satu hari 3 tiga kali
penerbangan. Kemudian sejak tahun 2007 telah dibangun dermaga pelabuhan Samudera di Ibukota Kabupaten, sedangkan untuk pelabuhan rakyat di kota Maba,
Buli, Subaim, dan Wayamli telah aktif melakukan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang.
Sarana komunikasi setalah pemekaran wilayah mulai mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat perkembangan jaringan komunikasi di wilayah
Halmahera Timur sampai tahun 2009 terdapat tiga jaringan komunikasi antara lain SSB alat komunikasi satu arah, Wartel Warung telephone dan telephone
seluler handphone secara lengkap ditampilkan dalam Tabel 41. Tabel 41. Sarana Komunikasi di Kab. Halmahera Timur Tahun 2009.
Kecamatan Wartel
Jaringan Hp SSB
Maba 3
Ada Ada
Kota Maba 1
Ada Ada
Maba Tengah 4
Tidak ada Ada
Maba Selatan 3
Ada Ada
Maba Utara 1
Tidak ada Tidak ada
Wasile Utara 1
Tidaka ada Tidak ada
Wasile Tengah 2
Ada Ada
Wasile Timur 2
Ada Ada
Wasile 4
Ada Ada
Wasile Selatan 5
Ada Ada
Sumber : Kabupaten dalam Angka, 2009
Pembangunan jaringan listrik, telekomunikasi, dan air bersih di Kabupaten Halmahera Timur semakin membaik. Wilayah Halmahera Timur yang telah
memiliki jaringan listrik yang dikelolah PLN Cabang Ternate dan Soa Sio, sampai tahun 2009 baru terdapat pada 4 kecamatan, yaitu Buli Ibukota Kecamatan
Maba, Bicoli Ibukota Kecamatan Maba Selatan, Subaim Ibukota Kecamatan Wasile, dan Lolobata Ibukota Kecamatan Wasile Tengah. Sedangkan pada
ibukota kabupaten di Maba dan Nusajaya kecamatan Wasile Selatan masih dikelolah oleh Pemda. Kemudian untuk penyediaan air bersih dengan sistem
perpipaan di wilayah Kabupaten Halmahera Timur, sampai tahun 2009 hampir
sebagian besar ibukota kecamatan dan desa-desa telah memiliki jaringan air bersih dengan sistem perpipaan, dan sebagian desa masih menggunakan air sumur.
Secara khusus persepsi responden terhadap perkembangan sektor lainnya setelah pemekaran wilayah, cukup beragam atau berbeda-beda secara lengkap
ditampilkan pada Tabel 42. Tabel 42. Persepsi Masyarakat Mengenai Manfaat Sektor Lainnya Setelah
Pemekaran Wilayah Menurut Profil Responden
Profil Responden
Kategori Apakah setelah pemekaran
wilayah sektor Lainnya semakin meningkat
Ya Tidak
Jenis Kelamin 1. Laki-laki
46.55 53.45
2. Perempuan 66.67
33- Asal Suku
1. Lokal 71.43
28.57 2. Lokal Malut
25.56 74.44
3. Jawa 33.33
66.67 4. Sulawesi
38.46 61.54
6. Lainnya 50.00
50.00 Pendidikan
1. TKSD 100.00
- 2. SD
12.50 87.50
3. SMP 50.00
50.00 4. SLTA
48.39 51.61
5. PT 66.67
33.33 Pekerjaan Umum
1. Tidak Bekerja 100.00
- 2. Pegawai Negeri
46.15 53.85
3. Nelayan 33.33
66.67 4. Petani
37.04 62.96
5. Buruh 100.00
- 6. Lainnya
61.11 38.89
Jabatan dalam 1. Masyarakat Biasa
47.62 52.38
Masyarakat 2. KadesSekdesPemda
40.00 60.00
3. Tokoh Masyarakat 53.85
46.15 4. Tokoh Adat
25.00 75.00
5. Tokoh Agama 83.33
16.67
Dari data di atas terlihat bahwa persepsi responden terhadap sektor lainnya setelah pemekaran wilayah, menurut jenis kelamin yang lebih banyak menjawab
sektor lainnya semakin meningkat adalah perempuan, dan laki-laki paling banyak menjawab sektor lainnya tidak mengalami peningkatan. Dilihat menurut asal
suku, yang paling banyak menjawab sektor lainnya semakin membaik adalah suku lokal. Dilihat menurut tingkat pendidikan, yang paling banyak menjawab sektor
lainnya semakin meningkat adalah tidak tamat SD. Dilihat menurut pekerjaan utama, yang paling banyak menjawab sektor lainnya mengalami peningkatan
adalah tidak bekerja. Dilihat menurut jabatan dalam masyarakat, yang paling
banyak menjawab sektor lainnya mengalami peningkatan adalah tokoh agama, sedangkan yang paling banyak menjawab sektor lainnya tidak mengalami
peningkatan adalah tokoh adat dan kadessekdesPemda. Namun, secara umum setelah pemekaran wilayah sektor lainnya mengalami peningkatan.
5.4. Distribusi Manfaat Pemekaran Wilayah.