melakukan pertukaran, semakin besar kekuasaan si aktor” Ritzer Goodman, 2010:387. Dengan memahami relasi antara pertukaran
sosial, jaringan pertukaran dan pertukaran jaringan inilah kita akan mampu menjelaskan bagaimana proses komersialisasi sosial
komodifikasi dan sistem bandar dalam pertukaran sosial gantangan di pedesaan Subang ini.
2.3.3. Jaringan Pertukaran
Kekuasaan power adalah dimensi utama yang membentuk ketidakseimbangan di dalam masyarakat. Kekuasaan juga merupakan
faktor yang menentukan pilihan-pilihan hidup life chances individu. Ia adalah fokus utama yang dipelajari dalam ilmu-ilmu sosial dan
politik, bahkan sejak jaman Hobbes, Machiavelli, Marx dan Weber. Apa yang menentukan seseorangkelompok memiliki kekuasaan dan
bagaimana kekuasaan itu dimainkan adalah isu utama dari kajian tentang kekuasaan ini. Salah satu teori paling berpengaruh dalam
membahas kekuasaan ini adalah hasil analisis dari Emerson 1972 tentang “relasi kekuasaan-ketergantungan” power-dependence
relations. Kajian tersebut merupakan salah satu isu utama dalam psikologi sosial kontemporer, dimana ia menyempurnakan karya-
karya sebelumnya tentang teori pertukaran sosial yang dibangun oleh Homans dan Blau 1964.
Menurut Blau dan Emerson, hubungan antara kekuasaan dan pertukaran sosial ini sangatlah jelas. Faktanya adalah ketika
seseorang menguasai sumber daya yang paling bernilai di dalam suatu masyarakat maka secara otomatis ia mendapat posisi sebagai
social debts dalam pertukaran serta menciptakan ketimpangan dan subordinasi dalam relasi pertukaran tersebut. Dominasi oleh mereka
yang lebih berkuasa tersebut yang menimbulkan ketimpangan dalam
hubungan pertukaran. Ketimpangan dan diferensiasi kekuasaan inilah yang dilihat oleh Blau sebagai sesuatu yang pasti muncul dalam
proses pertukaran sosial. Perbedaan alamiah dalam kepemilikan sumberdaya yang bernilai diantara para aktor menghasilkan saling
ketergantungan dan kebutuhan untuk saling bertukar. Kondisi ini juga menjadi dasar lahirnya ketimpangan dalam hasil pertukaran
sesuai dengan perbedaan kekuasaan diantara para aktor dalam jaringan pertukaran tersebut.
Hubungan pertukaran antara dua aktor, A dan B, menurut Emerson 1972, dapat digambarkan sebagai berikut :
Kekuasaan aktor A terhadap aktor B dalam hubungan pertukaran Ax:By dimana x dan y
merepresentasikan nilai sumberdaya meningkat sebagai fungsi dari nilai y bagi A dan menurun
secara proporsional pada derajat ketersediaan y bagi A dari alternatif sumberdaya yang ada selain dari
B. Dua faktor ini, nilai sumberdaya dan ketersediaan sumberdaya, mempengaruhi level ketergantungan B
terhadap A dan kekuasaan A terhadap B. Semakin besar ketergantungan B terhadap A, semakin besar
kekuasaan A terhadap B. Postulat dalam hubungan pertukaran ini adalah bahwa basis kekuasaan itu
adalah ketergantungan
power is based on dependence yang kemudian diformulasikan oleh
Emerson :
Pab = Dba
Ketergantungan B terhadap A merupakan fungsi positif dari “motivasi investasi” B dalam mencapai
“Tujuan yang dimediasi” oleh A dan menjadi fungsi negatif dari “ketersediaan tujuan tersebut” bagi B
diluar hubungan A-B
Dalam pertukaran Gantangan, teori diatas dapat menjelaskan fenomena tentang mengapa ketika orang kaya tokoh masyarakat,
tokoh berpengaruh, elit desa, penguasa=A melakukan hajatan, maka
sebagain besar warga B berbondong-bondong menyimpan beras dan uang dalam jumlah yang lebih banyakbesar dari biasanya.
Sebab, B termotivasi untuk mendapatkan pengembalian yang sama besar atau lebih besar kelak ketika mereka hajatan goals. B melihat
bahwa A memiliki sumberdaya yang mencukupi dan dapat dipercaya untuk mengembalikan simpanan mereka. Disamping itu, tidak
banyak pilihan elitorang kaya di desa tersebut, sehingga B akan memaksimalkan kesempatan tersebut.
Meskipun formula dasar Emerson diatas berfokus pada hubungan dua aktor dyadic, namun ciri hubungan pertukaran A:B
tersebut melekat juga dalam jaringan pertukaran yang melibatkan multi aktor C,D,…N. Struktur sosial dari peluang pertukaran
dibangun dari basis teori struktural tentang kekuasaan dari Emerson. Satu dari dua penentu utama kekuasaan adalah peluang adanya
pertukaran yang melekat di dalam jaringan. Jaringan networks, dalam kerangka Emerson, dibentuk oleh relasi sosial yang terhubung
untuk memperpanjangmemperluas pertukaran dalam satu hubungan saling mempengaruhi. Menurut Emerson, koneksi tersebut dapat
bersifat positif atau negatif. Hubungan negatif berarti pertukaran dalam satu relasi mengurangi jumlah atau frekuensi pertukaran dalam
relasi yang lain. Sebagaimana diungkapkan oleh Bourdieu bahwa jaringan bukanlah sesuatu yang alamiah natural given, melainkan
harus dikonstruksi oleh masing-masing individu sebagai sebuah investasi yang strategis Portes, 1998:3.
Contoh : A-B dan B-C, hubungan pertukaran dikatakan negatif bagi B jika pertukaran dalam
hubungan A-B mengurangi frekuensi atau jumlah pertukaran dalam hubungan B-C. Sebaliknya,
hubungan
pertukaran dikatakan
positif jika
pertukaran dalam hubungan A-B meningkatkan jumlah atau frekuensi dalam hubungan B-C
Emerson sendiri mengadopsi operant psychology sebagai pondasi perilaku dalam teorinya, sebab ia melihatnya sebagai teori
sosial yang bersifat mikro-level. Namun kemudian, Cook dan
Emerson 1978 memperkenalkan konsep lainnya termasuk resiko
risk, ketidakpastian, dan kalkulasi rasional dari manfaat dan biaya ke dalam teori “pertukaran sebagai perilaku sosial”. Dalam teori ini,
aktor dimotivasi
oleh keuntungan
masa depan,
pertimbanganantisipasi terhadap kehilangan atau biaya, atau secara sederhana mereka belajar dari interaksi di masa lalu yang
menguntungkan. Asumsi dasar dalam pertukaran sosial diringkas oleh Molm 1997 antara lain :
1. Perilaku dimotivasi oleh hasrat untuk meningkatkan keuntungan dan menghindari kerugiankehilangan, meningkatkan hasil positif
dan mengurangi dampak negatif. 2. Hubungan pertukaran dibangun dalam struktur hubungan saling
tergantung 3. Setiap aktor terlibat dalam pengulangan, saling tergantung dalam
pertukaran dengan partner khususspesifik sepanjang waktu tidak dalam satu transaksi pendeksekali
4. Keluaran yang dihasilkan sesuai dengan hukum ekonomi law of deminishing marginal utility atau prinsip kejenuhan principle of
satiation dalam psikologi. Beberapa konsep lain yang akan sangat membantu dalam
memahami pertukaran sosial antara lain : resiprositas, keseimbangan,
kohesi, dan power-balancing operations. Emerson, sebagaimana Homans, memberikan perhatian utama pada pondasi mikro dari
pertukaran, khususnya pada bagian I dari formulasinya : Suatu hubungan pertukaran dikatakan seimbang jika :
Dab=Dba, yaitu ketika masing-masing aktor saling tergantung secara equal. Emerson membangun teori pertukaran untuk menjelaskan
pengaruh kekuasaan dalam hubungan sosial. Interaksi sosial yang melampaui hubungan dua orang adalah bentuk dari jaringan sosial
social network yang hubungan satu sama lain diikat oleh hubungan pertukaran. Cook dan Emerson 1978 telah secara spesifik
menggambarkan jaringan sosial ini sebagai suatu sistem yang menghubungkan tiga atau lebih individu yang saling bertukar nilai
barang atau jasa. Hal ini sesuai dengan kenyataan yang terjadi dimana pertukaran dua individu dyadic saja tidak cukup, sebab
menganalisa kekuasaan akan selalu membutuhkan penjelasan tentang jaringan, dimana alternatif sosial menjadi muncul dalam pertukaran
jaringan ini. Ada tidaknya alternatif itulah yang menjadi salah satu faktor kuat berjalannya suatu hubungan pertukaran.
Selain jaringan sosial, kekuasaan dalam pertukaran sosial juga sangat dipengaruhi oleh prinsip kompetisi. Kompetisi ini
merupakan basis fundamental dalam berbagai tipe ekonomi dan hubungan pasar. Ide pokok dalam teori ketergantungan-kekuasaan
adalah peluang dan alternatif individu tergantung kepada penurunan peluang dan alternatif individu lainnya. Dengan demikian, struktur
dalam jaringan ini pun secara terbuka memberi peluang bagi aktor untuk menjadi penguasa yang dominan.
Dalam membahas dinamika kekuasaan ini Emerson juga berbicara tentang keseimbangan kekuasaan power balancing
operations. Dengan memfokuskan pada dua variabel yang mempengaruhi ketergantungan, Emerson mengajukan empat proses
yang mungkin membuat kekuasaan menjadi lebih seimbang equal di dalam berbagai hubungan yang tidak seimbang. Contohnya :
A lebih berkuasa dari B PabPba dan DbaDab. Untuk menyeimbangkan hubungan ini maka :
B dapat menurunkan level motivasinya dalam mencapai tujuan yang dimediasidifasilitasi oleh A
B dapat menempatkan sumber alternatif lainnya misal aktor C sebagai tujuan yang dimediasi oleh A network extension
B dapat mencoba meningkatkan motivasi A dalam mencapai tujuan-tujuannya yang dapat dimediasi oleh B
B dapat mencoba untuk mengeliminasi sumber alternatif dari A untuk tujuan yang dimediasi oleh B bentuk koalisi atau tindakan
kolektif dengan aktor lainnya Dengan prinsip keseimbangan-kekuasaan ini Emerson dapat
memprediksi beragam tipe perubahan dalam jaringan pertukaran yang diproduksi oleh para aktor untuk meraih kekuasaan atau
mengelola kekuasaan di dalam suatu jaringan. Jaringan kekuasaan itu sendiri dapat didefinisikan sebagai Cook, 1977, 62-82:
1. Kesatuan dari tiga atau lebih aktor yang masing-masing menyediakan kesempatan untuk bertransaksi dengan sekurang-
kurangnya satu aktor lain di dalam jaringan. Dengan demikian, jaringan
dapat dianggap
sebagai “struktur
kesempatan” opportunity structure bagi masing-masing aktor di dalam
jaringan.
2. Dua hubungan pertukaran, A:B dan A:C adalah saling terhubung jika frekuensi atau magnitude dari hubungan transaksi yang satu
merupakan fungsi dari hubungan transaksi yang lainnya. 3. Kategori pertukaran mewakili kesatuan dari seluruh aktor yang
memiliki sumber daya yang sama dan yang sama-sama bernilai untuk dipertukarkan.
4. Kesatuan hubungan pertukaran mempertemukan satu aktor kepada dua atau lebih anggota suatu kategori pertukaran yang kemudian
menghasilkan hubungan alternatif bagi aktor tersebut.
2.4. Komersialisasi Sosial