sesamanya.  Oleh  karena  itu,  sekalipun  orang-orang  dalam  lapisan  bawah itu  dapat  terangkat  dari  kemiskinan  semula,  maka  banyak  orang  yang
berada  dalam  sistem  stratifikasi  masih  akan  merasa  lebih  miskin  bila dibandingkan dengan sesamanya Ritzer  Goodman, 2010:183
Jika  diringkas,  kemiskinan  merupakan  masalah  kekurangan deprivation,  meskipun  kekurangan  atau  kemiskinan  relatif  ini  tidak
pernah  lengkap  untuk  dijadikan  pendekatan  dalam  mengukur  kemiskinan. Sementara pendekatan yang lebih biologis seperti jumlah konsumsi kalori,
cenderung  mereduksi  hanya  pada  pengertian  kemiskinan  absolut. Kemiskinan dan ketidakadilan inequality juga sering dihubungkan. Akan
tetapi  keduanya  adalah  konsep  yang  berbeda.  Apakah  kemiskinan  adalah persoalan  nilai  value  judgement?  Pendekatan  moral  ini  tidaklah  cocok
untuk  sebuah  studi  pengukuran  tingkat  kemiskinan.  Dengan  demikian, alternatif pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengukur kemiskinan ini
adalah  dengan  identifikasi  dan  agregasi  identification  of  the  poor  and agregation  of their  poverty  characteristic  into  an  over-all  measure  Sen,
1982:9-24.
2.6. Teori Permainan
Dengan  asumsi  bahwa  para  pelaku  atau  orang  yang  terlibat  dalam pertukaran  sosial  gantangan  ini  adalah  mereka  yang  mampu  mengambil
keputusan  secara  bebas  dan  rasional,  maka  di  akhir  penelitian  ini  dapat direkonstruksi  suatu  model  pengambilan  keputusan  berbasis  teori
permainan.  Secara  sederhana,  teori  permainan  yang  dikembangkan  oleh John  von  Neumann  dan  Morgenstern  1944  ini  merupakan  sebuah
pendekatan terhadap kemungkinan strategi  yang  disusun secara  matematis logis  dan  rasional  serta  digunakan  untuk  mencari  strategi  terbaik  dalam
suatu  aktivitas,  dimana  setiap  pemain  aktor  di  dalamnya  sama-sama mencapai utilitas tertinggi Osborne  Rubinstein, 1994:1.
Dalam  kajian-kajian  sosiologi,  teori  permainan  ini  mulai  populer digunakan  sejak  tahun  1980-an.  Namun  demikian,  penggunaan  teori
permainan  oleh  para  sosiolog  ini  sebenarnya  sudah  dimulai  sejak  tahun 1950an
sampai pertengahan
1970an. Swedberg
2001:1 mengklasifikasikan  bahwa  teori  permainan  yang  dikembangkan  oleh  para
sosiolog  pada  periode  1950-1970an  itu  sebagai  “old  sociological  game theory”  dan  teori  permainan  yang  dikembangkan  pada  tahun  1980an
sebagai  “new  sociological  game  theory”.  Tabel  dibawah  ini  akan membantu  kita  memahami  penggunaan  teori  permainan  dalam  analisis-
analisis sosiologis :
Tabel 3. Perbedaan penggunaan teori permainan dan analisis terkait permainan dalam kajian sosiologi dari tahun 1950-2000
Tipe teori permainan atau
pendekatan terkait
permainan Karakteristik
umum Contoh
penelitiankajian Topik
kajian
1  Teori permainan
high-tech Penggunaan
standar teori permainan dengan
teknik yang tinggi deduktif,
matematis, dan model simulasi
Raub 1988, Raub dan Weesie
1990, Heckathorn 1988,
1989, Macy dan Skvoretz 1988,
montgomery 1998
Dilema sosial terkait
dengan kerjasama,
tindakan kolektif dan
norma- norma
2  Teori permainan
low-tech Penggunaan
logika dasar dan bahasa konseptual
dari teori permainan,
termasuk penggunaan
payoff matrix Bernard
1964,1968 Gamson 1961
Boudon 1979 Coleman 1990
Konflik, koalisi,
koordinasi, pendidikan
dan norma- norma
3  Permainan sebagai
metafora umum
Kosa kata dalam teori permainan
digunakan dengan tanpa pendekatan
Goffman 1961, Elias 1970,
Crozier dan Thoenig 1975,
Kekuasaan, kerja,
organisasi, dilema
teknis matematis permainan,
pemain, strategi, dll
Crozier 1976, Burawoy 1979
dalam penjara,
interaksi strategis
4  Permainan khusus
digunakan dalam
analisis Permainan khusus
digunakan untuk menganalisis
peristiwa sosial Vinake dan Arkoff
1954, Boorman 1967, Coleman
1967,1969 Pachisii,
wei-ch’i, pengambilan
keputusan kolektif,
5  Studi tentang permainan di
dalam masyarakat
Permainan yang ditemukan di
dalam masyarakat dianalisis secara
sosiologis Andersoon and
moore 1960, Goffman 1961,
Leifer 1988, 1991
Permainan secara
umum, contoh :
catur
6  Kajian laboratorium
Pengalaman dengan orang-
orang Bonacich
1972,1976, Snijders dan Raub
1998 Kekuasaan,
dilema dalam
pernjara, kerjasama
Sumber : Swedberg, 2001:309
Teori  permainan  ini  digunakan  untuk  melihat  kecenderungan masyarakat  pedesaan  dalam  menyikapi  atau  mengambil  keputusan  untuk
terlibat  atau  tidak  terlibat  ke  dalam  pertukaran  sosial  gantangan  beserta keuntungan  yang  mungkin  mereka peroleh. Langkah awal  yang dilakukan
dalam  menerapkan  teori  ini  dan  membuat  suatu  model  strategi pengambilan  keputusan  adalah  dengan  terlebih  dahulu  menentukan  empat
unsur  utama,  yaitu  1  pemain  2  strategi-strategi  3  preferensi  dan  4 reaksi  dari  setiap  pemain.  Model  strategi  yang  dihasilkan  pun  dapat
diklasifikasikan  ke  dalam  sejumlah  cara,  seperti  1  jumlah  pemain  2 jumlah keuntungan dan 3 jumlah strategi dan kemudian dituangkan dalam
matrik ganjaran payoff matrix.
BAB III METODOLOGI
3.1. Metode Penelitian Studi Kasus
Untuk  mendapatkan  informasi  umum  tentang  sejarah,  pola pertukaran,  komersialisasi  dan  praktek-praktek  lain  dalam  tradisi
Gantangan  di  masyarakat  pedesaan  Subang,  maka  peneliti  menggunakan beberapa  teknik  pengambilan  data  dalam  metode  penelitian  kualitatif,
seperti  forum  komunitas  community  forum  atau  Wawancara  Kelompok Terfokus  Focus  Group  Interviews,  pendekatan  informan  kunci  key
informant  approach,  wawancara  mendalam  indepth  interview,  dan observasi.  Penelitian  kualitatif  bermakna  bahwa  penelitian  ini  dilakukan
dalam  situasi  yang  wajar  natural  setting.  Salah  satu  jenis  penelitian kualitatif yang digunakan disini adalah studi kasus case study.
Studi  kasus  adalah  suatu  pendekatan  untuk  mempelajari, menerangkan,  atau  menginterpretasi  suatu  kasus  dalam  konteksnya  yang
alamiah tanpa intervensi dari pihak luar peneliti Salim, 2006:118. Studi kasus ini sangat tepat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang bersifat
“mengapa”  why?  dan  bagaimana  how?.  Metode  studi  kasus  ini menekankan  pada  tujuan  untuk  mengetahui  keragaman  diversity  dan
kekhususan particularity dari objek studi, dalam hal ini sistem pertukaran sosial  gantangan  di  komunitas  pedesaan  Subang.  Hasil  utamanya  adalah
menemukan keunikan kasus yang diteliti, yang meliputi : 1 hakekat kasus 2 latar belakang  historis 3 setting  fisik 4 konteks kasus 5 persoalan
lain  disekitar  kasus  dan  6  informan  atau  segala  hal  berkaitan  dengan kasus tersebut.