1.3. Tujuan Penelitian
a Menganalisis bentuk-bentuk pertukaran sosial gantangan di tiga tipe agroekologi desa miskin yang berbeda
b Menjelaskan sejarah dan proses komersialisasi sosial Gantangan di pedesaan Subang
c Membuat suatu model strategi dan pengambilan keputusan para aktor dan kelompok dalam pertukaran sosial gantangan melalui pendekatan
analisi teori permainan evolusioner
1.4. Manfaat Penelitian
Studi tentang pertukaran sosial gantangan di tiga desa miskin di pedesaan Subang ini akan dapat memberikan penjelasan historis maupun
sosiologis terkait peran dan keberadaan modal sosial terkini yang masih tersisa di tengah masyarakat pedesaan, khususnya di Kabupaten Subang.
Dengan diperolehnya gambaran serta penjelasan tersebut, maka dapat dibuat suatu model jaminan sosial informal berbasis modal sosial
gantangan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat di pedesaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Gantangan
Gantangan berasal kata dari “gantang”, yaitu satuan ukur dengan nilai 1 gantang = 10 liter beras. Artinya, gantangan adalah pertukaran
beas beras dan artos uang yang dilakukan antar tetanggakenalan kepada bapak hajat penyelenggara hajatan sebelum atau ketika pesta
hajatan berlangsung dan jumlahnya dicatat dalam buku catatan oleh juru tulis pencatat Gantangan. Beas dan artos tersebut akan menjadi simpanan
bagi tamu undanganpenyumbang dan menjadi hutang yang kelak harus dibayarkan oleh bapak hajat.
Gantangan dapat dilihat sebagai suatu kelompok sosial social group karena didalamnya terdapat “two or more individuals who are
connected by and within social relationships”. Kelompok sosial gantangan ini juga memiliki struktur the underlying pattern of roles,
norms, and relations among members that organizes group, kesalingtergantungan the state of being dependent to some degree on
other people, as when one’s outcomes, actions, thoughts, feelings, and experiences are determined in whole or in part by others dan kohesivitas
kelompok the strength of the bonds linking individuals to and in group Forshyth, 2010:2-10
Gantangan dapat pula dilihat sebagai kebiasaan folkways yang berubah menjadi adat istiadat custom karena di dalamnya terkandung
beragam peran roles, aturan rules, prosedur procedures, dan sanksi sanction yang membangunnya. Segenap perangkat itulah yang
membentuk keteraturan dalam sistem sosial masyarakat pedesaan sehingga pola pertukaran tersebut dapat terus dilakukan berulang-ulang.
Gantangan juga dapat dilihat sebagai sebuah sistem arisan, karena gantangan ini memiliki pola yang mirip dengan arisan, dimana setiap