Subang Selatan LOKASI PENELITIAN

4.3. Subang Selatan

Subang selatan merupakan daerah yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Orang Subang menyebut daerah selatan ini sebagai daerah tonggoh atas. Sebagai daerah dengan topografi pegunungan semacam itu, menyebabkan bentuk-bentuk perkampungandesa yang khas pula, yaitu menggerombol satu sama lain. Salah satu kecamatan yang paling padat penduduknya di wilayah Subang Selatan ini adalah Kecamatan Cijambe. Di Kecamatan Cijambe ini, penelitian dilakukan di desa Cimenteng, salah satu desa yang berlangganan mendapat kategori sebagai desa tertinggal sejak tahun 1982. Desa berpenduduk 3.961 jiwa ini berjarak kurang lebih 20 km dari jalan raya utama Cijambe Subang-Bandung. Sumber : profil desa Cimenteng tahun 2010 Gambar 13. Komposisi Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga KK di Ds. Cimenteng tahun 2010 Meskipun desa-desa di tonggoh ini nampak terisolasi, bukan berarti tidak tersentuh oleh perubahan. Justru yang mengherankan, rumah-rumah penduduk disini tidak kalah bagus dengan rumah-rumah di perkotaan berlantai keramik, bertembok bata, memiliki parabola, dan sebagainya. Infrastruktur jalan yang kurang memadai tidak menghalangi warga desa Cimenteng, misalnya, untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Meskipun sebagian besar warga menggantungkan kehidupan dari hasil hutan dan ladang, banyak pula yang mengadu nasib ke luar negeri Arab dan Malaysia serta yang menikah dengan penduduk dari luar desakota. Dengan demikian, jangan dibayangkan masyarakat tonggoh ini sebagai sebuah masyarakat yang tertutup dan homogen seperti jaman dahulu, melainkan kini sudah cukup heterogen dan dinamis layaknya desa- desa di dataran rendah. Teknologi komunikasi dan transportasi memudahkan mereka untuk mencapai kemajuan yang setara itu. Sumber : Profil desa Cimenteng tahun 2010 Gambar 14. Komposisi Pekerjaan Penduduk di Desa Cimenteng, Kec. Cijambe tahun 2010 Sumber : Subang dalam Angka, BPS, 2010:12 Gambar 15. Perbandingan jumlah KK Total dan KK miskin di tga kecamatan tempat lokasi penelitian tahun 2010 Tabel 7. Lokasi Penelitian dan Gambaran Umum Tradisi Sosial di 3 Desa Kecamatan Blanakan Subang Utara Cikaum Subang Tengah Cijambe Subang Selatan Desa Jaya Mukti Pasir Muncang Cimenteng Dusun Tegaltangkil Awilarangan Cimenteng Kondisi Geografis Pesisir, Dataran Rendah, komunitas petambak dan pertanian padi Dataran rendah, komunitas sekitar perkebunan tebu dan pertanian padi Dataran tinggi, perbukitan, komunitas sekitar hutan peladang dan pertanian padi Mata pencaharian Petambak, Petani, buruh tani Pendapatan petambak benur rata-rata Rp. 900.000bulan dengan luas tambak 1 ha Mayoritas pekerjaan petaniburuh tani di perkebunan tebu dengan beberapa jenis pekerjaan, antara lain : Nanem : diupah Rp. 15.000 ½ hari Babat : diupah Rp. 30.000 ½ hari Nglethek : diupah Rp. 15.000 ½ hari Nebang : diupah Rp. 50.000 ½ hari Mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai petani, buruh tani, dan peladang Istilah untuk tradisi Gantangan  Telitian = pertukaran uang dan beras dalam satu desa antar dusun, dilakukan ketika rumah tangga melakukan hajat atau membangun rumah. Jumlah minimum sumbangan ½ gantang s.d. 1 gantang, tidak diatur oleh panitia, melainkan oleh masing- masing bapak hajat menyebarkan undangan seminggu sebelum hari H  GolonganLawangan = pertukaran uang dan beras arisan yang dilakukan dalam satu kelompok terdiri dari 20-30 orang. Jumlah minimum beras dan uang adalah 50 kg, daging 25 kg, dll. Dikoordinir oleh panitia Bpk. Cartiwan dan Bapak H. Abdul Rohman  Rombol = Pertukaran uang dan beras dalam satu dusun, dilakukan ketika rumah tangga memiliki kebutuhan mendesak, seperti membangun rumah, sumur, dll  Gantangan = Pertukaran uang dan beras antara warga dusun Awilarangan dan warga Dusun Waladin, dilakukan ketika hajatan  Talitihan = Sumbangansimpanan yang diberikan sebelum hajatan, biasanya berupa bumbu dapur atau sembako.  Andilan = uleman Rp. 1000, jaman harita dicatet, tapi artos hungkul.  Persatuan = Pertukaran uang dan beras ketika hajatan dengan sesama warga satu kampungdusun  Gintingan = Pertukaran uang dan beras ketika Hajatan dengan warga di luar kampungdusun  Kondangan : Uleman Undangan untuk bapak, simpanan berupa artos uang, Uleman untuk istri, simpanan berupa beas beras  Liliuran : iurangintingan untuk pembangunan rumah warga

BAB V PEMBAHASAN