Pemetaan mapping Karir Pegawai Fungsional Kantor Pelayanan

kualifikasi telah dilaksanakan dengan baik pada pegawai fungsional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor.

4.4. Pemetaan mapping Karir Pegawai Fungsional Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Bogor Pegawai fungsional KPP Pratama Bogor memiliki pangkat dan jabatan yang berbeda sesuai dengan tingkatan masing-masing. Pencapaian pangkat secara berurutan dan penempatan jabatan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam divisi fungsional dapat dilihat pada Lampiran 10. Perubahan pangkat pegawai fungsional diikuti perubahan jabatan yang didudukinya dapat dilihat pada Lampiran 10. Perubahan jabatan yang terjadi tidak selalu meningkat atau menurun sesuai dengan penempatan pegawai fungsional di jenis Kantor Pelayanan Pajak di setiap daerah. Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama biasa jenjang karier dan peringkatnya lebih rendah daripada di Kantor Pelayanan Pajak Medium Text Officer MTO yang memiliki standar peringkat penetapan jabatan yang lebih tinggi. Peringkat yang memiliki standar tertinggi adalah pada Kantor Pelayanan Pajak di Large Text Officer LTO. Pegawai fungsional yang mengikuti mutasi ke daerah jenis KPP tersebut akan mengalami penyesuaian untuk pangkat yang dimiliki terhadap jabatan yang akan diduduki. Peningkatan pangkat dan jabatan pegawai fungsional berbeda pada setiap pegawai, hal ini disesuaikan juga dengan usia pegawai yang bervariasi. Pegawai fungsional yang lebih senior ataupun yang memiliki usia lebih tua memiliki pencapaian karir yang lebih banyak dibandingkan dengan pegawai yang masih junior atau muda. Namun fakta tersebut tidak selalu berlaku bagi setiap pegawai baik yang sudah tua maupun yang muda. Seperti pegawai yang akan akan dibandingkan menurut usia dan lamanya bekerja terhadap jenjang karier yang dicapainya. Pegawai 15 P15 adalah pegawai yang paling senior dan memiliki usia yang lebih tua dibandingkan pegawai fungsional lainnya. Jenjang karier yang dijalaninya selama bekerja sudah tercatat panjang. Dimulai dari pangkat di IIb dengan jabatan pelaksana di divisi struktural pada usia 23 tahun sampai IVc dengan jabatan pemeriksa pajak madya pada usia 58 tahun. Urutan pencapaian jabatan dapat dilihat pada Lampiran 10. Berbeda dengan Pegawai 9 P9 yang saat ini sudah berusia 52 tahun. Pencapaian karirnya hanya beranjak dari golongan IId dengan jabatan pelaksana sampai golongan IIIa dengan jabatan pemeriksa pajak lanjutan di divisi fungsional. Pencapaian pangkat yang dicapai hingga 8 tahun yang jauh melewati standar kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yaitu 4 tahun sekali. Dari hasil wawancara dalam penelitian ini diketahui yang menjadi kendala untuk pencapaian karier yang dinginkan adalah masalah prosedur angka kredit yang rumit dan kebijakan mutasi yang menyebabkan angka kredit yang sudah dicapai sebelumnya terbengkalai. Pegawai fungsional I adalah pegawai yang pencapaian jenjang karirnya lambat dan banyak kendala. Hal yang berbeda lagi ditemukan pada Pegawai 7 P7 yang memiliki jenjang karier yang panjang yaitu di usia 20 tahun mendapatkan pangkat IIa pada jabatan pelaksana di struktural kemudian di usia 38 tahun mencapai golongan IIIb pada jabatan pemeriksa pajak lanjutan Pegawai 7 P7 adalah pegawai yang memiliki jenjang karier yang cepat dan tepat waktu. Pegawai fungsional tidak secara umum memiliki latar belakang pendidikan yang sudah mencapai lulusan tingkat pendidikan tinggi dan mendapatkan golongan atau pangkat di golongan dua. Seperti halnya Pegawai 3 P3 yang menduduki pangkat pertama di golongan Ib pada usia 17 tahun sebagai operator console dengan lulusan SMA sampai mencapai golongan IIId dengan jabatan supervisor di usia 56 tahun. Dengan pendidikan formal yang diterima saat program masa belajar serta pendidikan dan pelatihan yang di selenggarakan Direktorat Jenderal Pajak membantu dalam menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan tugas di divisi fungsional. Hasil pencapaian karir pegawai fungsional ditentukan oleh aturan yang ditetapkan serta bagaimana penilaian terhadap prestasi kerja yang dicapai pegawai. Kinerja seorang pegawai akan menentukan bagaimana pencapaian karir yang dimiliki. Angka kredit yang menjadi aturan yang harus dipenuhi oleh pegawai fungsional sebagai bentuk penilaian kinerja.

4.5. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai