d. Penggeledahan; e. Pengumpulan dan penelitian buktidokumen perpajakan dalam rangka
tindak pidana perpajakan; f. Pemeriksaan saksisaksi ahli dalam rangka persidangan;
g. Pemeriksaan tersangka tindak pidana perpajakan dalam rangka persidangan;
h. Pencekalan tersangka tindak pidana perpajakan; i. Permintaan bantuan POLRI dalam rangka penyidikan dan persidangan;
j. Pemberkasan perkara dalam rangka penyidikan dan persidangan; k. Penyusunan laporan penyidikan pajak.
4. Pengembangan profesi, meliputi: a. Pembuatan karya tulis dan atau karya ilmiah di bidang perpajakan;
b. Pengembangan sistem pemeriksaan pajak dan atau penyidikan tindak pidana perpajakan;
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kegiatan perpajakan; d. Penerjemahan penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang perpajakan.
5. Pendukung kegiatan Pemeriksa Pajak, meliputi: a. Pengajarpelatih di bidang perpajakan;
b. Peran serta dalam seminarlokakaryakonferensi; c. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan
d. Fungsional Pemeriksa Pajak; e. Perolehan piagam kehormatan;
f. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
4.3.4 Pejabat Penilai
Penilaian kerja dilakukan oleh pejabat penilai. Pejabat penilaitim penilai adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan
bertugas menilai prestasi kerja Pemeriksa Pajak. Pegawai Negeri Sipil yang dapat menduduki jabatan sebagai Pejabat penilai adalah pegawai yang memenuhi syarat
yang telah ditentukan Direktorat Jenderal Pajak dan Keputusan Menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara.
4.3.5 Persepsi Pegawai Fungsional Terhadap Kinerja Pegawai Fungsional KPP Pratama Bogor
Penelitian ini, kinerja terdiri dari pengetahuan, keterampilan, motivasi, dan peran. Berdasarkan hasil pehitungan, persepsi responden terhadap kinerja pegawai
fungsional di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Persepsi Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai Fungsional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor
No. Kinerja Pegawai Skorrataan
Keterangan 1
Pengetahuan 3.17
Baik 2
Keterampilan 2.81
Baik 3
Motivasi 2.76
Baik 4
Peran 2.70
Baik
Total 2.86
Baik
Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan persepsi pegawai yang berada dalam rentang setuju terhadap masing-masing indikator kinerja. Hasil perhitungan,
secara keseluruhan dari variabel kinerja dengan indikator di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai fungsional KPP Pratama Bogor tergolong
kategori baik, dimana nilai skor rataan keseluruhan 2.86. Diharapkan pada indikator kinerja yang memiliki skor rataan 2.70 yaitu peran pada pegawai
fungsional lebih di perhatikan. Hal ini disebabkan wewenang yang dimiliki oleh seorang pegawai fungsional untuk menangani suatu kasus Wajib Pajak tidak
terpenuhi dengan baik sesuai dengan tanggung jawab wewenangnya karena adanya campur tangan pihak lain dalam menyelesaikan masalah tersebut.
4.3.6 Pengembangan Karir Pegawai Fungsional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor
Pengembangan karir merupakan suatu rangkaian posisi atau jabatan yang ditempati orang selama masa kehidupan tertentu dalam pekerjaannya.
Pengembangan karir dapat menyebabkan perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada seseorang karena dengan karena dengan penambahan
tugas dan tanggung jawab akan membuat seseorang semakin matang. Adapun prinsip dari sistem pengembangan karir di Direktorat Jenderal
Pajak untuk pegawai fungsional yang juga adalah jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No.31KEPM.PAN32003 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak dan Angka Kreditnya.
Pemberian pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem pemenuhan angka kredit kumulatif minimal. Setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat
dalam jabatan dan kenaikan pangkat Pemeriksa Pajak tingkat terampil maupun Pemeriksa Pajak tingkat ahli. Angka kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan
dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pemeriksa Pajak dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan
pangkatjabatan. Pemeriksa Pajak tingkat terampil adalah Pemeriksa Pajak yang mempunyai kualifikasi teknis yang pelaksanaan tugas dan fungsinya
mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis dan prosedur kerja di bidang pemeriksaan pajak dan penyidikan tindak pidana perpajakan. Sedangkan
Pemeriksa Pajak tingkat ahli adalah Pemeriksa Pajak yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu
pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis di bidang pemeriksaan pajak dan penyidikan tindak pidana perpajakan.
4.3.7 Identifikasi Pengembangan Karir Pegawai Fungsional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor