Seiring berjalannya karir seorang pegawai pendorong dan penghambat untuk kemajuan karir tidak luput dari semua proses yang dilakukan. Untuk
mengatasinya harus diketahui dan dianalisis apa yng menjadi penghambat dan pendorong karir. Identifikasi pendorong dan penghambat karir akan membantu
untuk menentukan bagaimana rencana dan strategi yang dilakukan untuk memperkuat pemicu karir dan mengurangi atau menghilangkan penghambat yang
datang dalam pengembangan karir. Peningkatan golongan dan jabatan dapat dilihat dari bagaimana kinerja yang telah dicapai melalui pengetahuan,
keterampilan, motivasi serta peran yang dimilikinya. Penilaian kinerja yang dilakukan akan berpengaruh terhadap pengembangan karir, karena hasil penilaian
akan memberikan petunjuk seperti apa kemajuan dan kekurangan pegawai sehingga jenjang peningkatan karir dapat diarahkan dengan baik. Melalui program
tersebut akan diketahui apa yang akan menjadi strategi yang dapat diterapkan oleh seorang pegawai untuk mencapai karir dengan kinerja yang dimilikinya. Sehingga
pengembangan karir menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja secara efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Bagan dari uraian kerangka pemikiran yang
telah dijelaskan dapat dilihat pada Gambar 2.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di KPP Pratama di daerah Bogor Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Februari 2012 sampai
bulan April 2012. Penentuan tempat ini dilakukan secara sengaja karena ingin meneliti dan mengetahui penilaian kinerja pegawai fungsional secara khusus serta
pengaruhnya terhadap pengembangan karir yang berdasarkan kompetensi yang dimiliki pegawai fungsional pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor yang
belum pernah dilakukan sebelumnya.
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari sumber
pertamaobjek riset yaitu tempat meneliti dan belum pernah diolah sebelumnya. Data primer dalam hal ini diperoleh berdasarkan wawancara langsung yang
dilakukan terhadap pegawai fungsional melalui dan menggunakan kuesioner. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh melalui sumber
pertama, dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis. Dalam hal ini, data sekunder diperoleh dari dokumen dan data instansi, seperti data
kepegawaian, peraturan pusat dan gambaran umum pegawai fungsional Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor.
Skala yang digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah skala likert. Skala likert adalah skala yang berhubungan dengan pernyataan dengan sikap
Fishbone analysis
Nasution, 2001
Visi, misi dan tujuan Pegawai Fungsional KPP
Pratama Bogor Pengembangan karir
Samsudin, 2006: 1.
Kompetensi 2.
Kualifikasi Kinerja Rivai,2005 :
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Motivasi
4. Peran
5. Penilaian
Implikasi Manajerial KPP Pratama Bogor
Rekomendasi Strategi Pengembangan Karir Pegawai Fungsional KPP Paratama
Bogor Kualitatif
Mapping karir
FFA Lewin,
1951 Pengaruh Penilaian Kinerja
Terhadap Pengembangan Karir Analisis Deskriptif
Analisis PLS
seseorang terhadap sesuatu. Misalnya setuju- tidak setuju, senang-tidak senang dan puas- tidak puas, dengan bobot tertentu pada setiap pertanyaan tersebut.
Berikut adalah model skoring menurut Likert: Bobot nilai 4 = sangat setuju
Bobot nilai 3 = setuju Bobot nilai 2 = tidak setuju
Bobot nilai 1 = sangat tidak setuju
3.3. Penentuan Sampel