Nilai yang dijunjung tinggi oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah sebagai berikut:
1. Integritas Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik dan
prinsip-prinsip moral, yang diterjemaahkan dengan bertindak jujur, konsisten, dan menepati janji.
2. Profesionalisme Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan
sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan
sosial. 3. Inovasi
Memiliki pemikiran yang berpikir terobosan danatau alternatif pemecahan yang kreatif, dengan memperhatikan aturan dan norma yang berlaku.
4. Teamwork Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, serta membangun
network untuk menunjang tugas dan pekerjaan.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama dalam, usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur
organisasi menyediakan pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dan masing-masing diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
jabatannya. Hubungan kinerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi yang merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari
orang-orang yang menggerakkan organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi sangat penting untuk terlaksananya fungsi
pengorganisasian dengan baik sebab dengan adanya struktur organisasi akan terlihat jelas tugas dan wewenang dari setiap bagian yang terdapat dalam hierarki
organisasi dan ini akan memudahkan setiap karyawan untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bogor mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pengawasan administrasi, dan pemeriksaan sederhana
terhadap wajib pajak di bidang Pajak PenghasilanPPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan
PBB, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Struktur Organisasi KPP Pratama Bogor
4.1.3 Pegawai Fungsional KPP Pratama Bogor
1. Pemeriksa Pajak Tingkat Terampil Jenjang jabatan dan rincian tugas dan fungsi Pemeriksa Pajak tingkat
terampil dari yang terendah sampai yang tertingggi adalah sebagai berikut: a. Pemeriksa Pajak Pelaksana, meliputi:
1 Mengumpulkan informasi dan data perpajakan; 2 Mencocokkan segi pembayaran pajak;
3 Mempelajari berkas Wajib Pajak WP untuk dilakukan pengamatan; 4 Memeriksa buku, catatan, dan dokumen WP;
5 Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan KKP; 6 Membuat surat permohonan ijin penyitaan;
7 Membuat surat permintaan untuk membuka dan memeriksa surat- suratdokumen lainnya;
b. Pemeriksa Pajak Pelaksana Lanjutan, meliputi: 1 Mempelajari berkas WP dan data perpajakan;
Kepala Kantor Subbag.Umum
Seksi Pelayanan
Jabatan Fungsional
Seksi PDI Seksi
Penagihan Seksi
Pemeriksaan Seksi
Waskon III
Seksi Waskon II
Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan Seksi
Waskon I
2 Melakukan pengamatan sebelum pemeriksaan; 3 Meneliti kelengkapan dan mengembalikan buku catatandokumen
yang akan dipinjam; 4 Menyiapkan surat pernyataan penolakan pemeriksaanmembantu
kelancaran pemeriksaan; 5 Memeriksa buku, catatan, dan dokumen WP;
6 Membuat KKP; 7 Mencocokkan dokumenbukti pembukuan WP dengan buku pihak
ketiga; 8 Membuat surat konfirmasi kepada pihak ketiga;
9 Menyusun konsep surat pemberitahuan hasil pemeriksaan pajak; 10 Membuat konsep daftar temuan hasil pemeriksaan pajak;
11 Membuat surat perintah penyitaan; c. Pemeriksa Pajak Penyelia, meliputi:
1 Menentukan identifikasi masalah objek yang diperiksa; 2 Menganalisa informasi dan data perpajakan dalam rangka
pengamatan; 3 Menentukan buku, catatan, dan dokumen yang belum dipinjamkan
dalam rangka pemeriksaan; 4 Membuat surat peringatan tidak menyerahkan bukucatatandokumen;
5 Memeriksa buku, catatan, dan dokumen WP; 6 Membuat KKP;
7 Melakukan pembahasan dengan Tim Pembahas atas temuan hasil pemeriksaan pajak;
8 Membuat konsep laporan bukti permulaan; 9 Membuat surat laporan penyidikan;
10 Membuat surat laporan penggeledahan; 11 Meneliti kelengkapan dan menyerahkan tanda bukti penyerahan
kembali surat-suratdokumen lainnya; 12 Menambah dan mengamankan barang bukti;
2. Pemeriksa Pajak Tingkat Ahli Jenjang jabatan dan rincian tugas dan fungsi Pemeriksa Pajak tingkat ahli
dari yang terendah sampai yang tertingggi adalah sebagai berikut: a. Pemeriksa Pajak Pertama
1 Mengidentifikasi informasi dan data perpajakan; 2 Meneliti keabsahan dan kebenaran segi pembayaran pajak;
3 Merencanakan dan mengidentifikasi bukucatatandokumen yang akan dipinjam;
4 Memeriksa buku, catatan, dan dokumen WP; 5 Membuat KKP;
6 Melakukan pengujian fisik atas persediaan dan saldo kas; 7 Membuat surat pesetujuanpenolakan perpanjangan jangka waktu
penyerahan tanggapan hasil pemeriksaan; 8 Menyusun konsep ikhtisar hasil pembahasan akhir;
9 Membuat nota perhitungan; 10 Melaksanakan penyitaan;
11 Memanggil saksi-saksi dalam rangka penyitaan dalam keadaan sangat penting dan mendesak;
12 Memanggil saksi-saksi dalam rangka penggeledahan; 13 Melaksanakan penggeledahan;
b. Pemeriksa Pajak Muda 1 Membuat program pemeriksaan;
2 Melakukan pemeriksaan pada bagian-bagianfungsi-fungsi dalam perusahaan;
3 Melakukan pemutakhiran cakupan pemeriksaan; 4 Membuat surat permintaan keterangan dan berita acara pemberian
keterangan WP; 5 Memeriksa buku, catatan, dan dokumen WP;
6 Membuat KKP; 7 Mengumpulkan dan membuat bukti-bukti permulaan;
8 Menyusun dan membuat bukti-bukti permulaan; 9 Menyusun konsep Berita Acara Hasil Pemeriksaan;
10 Membuat konsep laporan hasil pemeriksaan pajak; 11 Melengkapi laporan pemeriksaan pajak dan atau laporan pengamatan;
12 Menghitung jumlah kerugian negara; 13 Membuat laporan bukti permulaan untuk ditindak lanjuti;
c. Pemeriksa Pajak Madya 1 Menetukan cakupan pemeriksaan;
2 Menetukan tindak lanjut hasil pengamatan; 3 Membuat berita acara pemenuhan seluruh peminjaman buku, catatan,
dan dokumenberita acara tidak dapat dipenuhinya peminjaman buku, catatan dan dokumen;
4 Membuat berita acara penolakan pemeriksaan membantu kelancaran pemeriksaan;
5 Melakukan pemutakhiran program pemeriksaan; 6 Memeriksa buku, catatan, dan dokumen WP;
7 Membuat KKP; 8 Membuat berita acara penyegelan;
9 Melakukan penilaian atas temuan hasil pemeriksaan; 10 Melaporkan adanya bukti permulaan tindak pidana perpajakan;
11 Meneliti dan menandatangani surat pemberitahuan hasil pemeriksaan pajak;
12 Meneliti dan menyetujui daftar temuan hasil pemeriksaan pajak; 13 Melakukan pembahasan koreksi fiskal dengan WP;
14 Membuat dan menandatangani berita acara hasil pemeriksaan; 15 Membuat lembar pernyataan persetujuan hasil pemeriksaan pajak;
4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Uji