kerja antara 11-20 tahun. Hal tersebut didukung dengan karakteristik responden berdasarkan usia pegawai fungsional. Sesuai data semakin tua usia seorang
pegawai maka masa kerjanya di Direktorat Jenderal Pajak akan semakin lama juga dan demikian sebaliknya.
Tabel 9. Hasil crosstabs karakteristik jabatan terhadap masa kerja
Masa kerja Total
1-10 11-20
21-30 31-40
jabatan PP Madya Count
1 2
3 of Total
.0 6.7
.0 13.3
20.0 PP Muda
Count 1
1 of Total
.0 .0
.0 6.7
6.7 P PBB Pertama
Count 1
1 of Total
.0 6.7
.0 .0
6.7 PP Pertama
Count 3
3 of Total
.0 20.0 .0
.0 20.0
PP Pelaksana Lanjutan Count 3
1 4
of Total .0 20.0
6.7 .0
26.7 PP Pelaksana
Count 2
1 3
of Total 13.3
6.7 .0
.0 20.0
Total Count
2 9
1 3
15 of Total
13.3 60.0 6.7
20.0 100.0
4.3. Identifikasi Kinerja Pegawai Fungsional dan Pengembangan Karir Pegawai Fungsional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor
Fokus dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang pengaruh penilaian kinerja pegawai fungsional terhadap pengembangan karir pada KPP Praama
Bogor. Untuk itu identifikasi kinerja dan pengembangan karir pegawai fungsional adalah bagian dari proses yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja
pegawai fungsional dan pengembangan karir melalui wawancara langsung terhadap pegawai funsional baik dengan menggunakan kuesioner maupun tanpa
kuesioner serta data yang telah tersedia di dokumen divisi fungsional.
4.3.1 Identifikasi Kinerja Pegawai Fungsional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor
Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kemampuan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Untuk menilai pekerjaan, maka diperlukan suatu proses kegiatan penilaian pekerjaan. Secara
umum penilaian di divisi fungsional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor dilakukan berdasarkan petunjuk panduan pelaksanaan jabatan fungsional
pemeriksa pajak dan angka kreditnya : 1 tujuan penilaian dan penentuan angka kredit, 2 unsur dan sub unsur kegiatan yang dinilai, 3 pejabat penilai, 4 tata
cara penilaian.
4.3.2 Tujuan Penilaian Kinerja dan Penentuan Angka Kredit
Penilaian kinerja dan penentuan angka kredit yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memperoleh bahan-bahan sebagai pertimbangan yang objektif dalam pembinaan dan pengarahan serta penentuan angka kredit pegawai fungsional
berdasarkan sistem karir dan sistem prestasi kerja. 2. Sesuai dengan tujuannya, maka daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan harus
dibuat seobjektif mungkin berdasarkan data yang tersedia.
4.3.3 Unsur dan Sub Unsur Kegiatan yang Dinilai