2.1.1 Prinsip Dasar dan Tujuan Peningkatan Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan
tersebut. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator kebehasilan yang sudah ditetapkan dan sebagai hasilnya akan diketahui bahwa
seorang karyawan masuk ke dalam tingkatan kinerja tertentu. Rivai 2006, mengemukakan prinsip-prinsip dasar dalam meningkatkan
kinerja karyawan, yaitu: 1. Membangkitkan motivasi dan etos kerja untuk bekerja secara professional
2. Meningkatkan kompetensi kerja akademik atau vokasional melalui pendidikan, pelatihan, kelompok kerja,serta belajar mandiri.
3. Menerapkan sistem rewards and punishment. 4. Menerapakan sistem imbalan yang memuaskan.
5. Menerapkan sitem jenjang karir yang jelas. Peningkatan kinerja seorang karyawan terhadap pengetahuan bidang
tugasnya sangat penting. Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa kinerja dari seorang karyawan perlu ditingkatkan, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan perusahaan atau instansi pemerintahan yang menginginkan hasil kerja yang bermutu.
2. Meningkatkan kemampuan sistem perusahaan atau instansi pemerintahan agar efektif, efisien, dan bermutu.
3. Membantu karyawan dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap kerja maupun kepribadiannya.
4. Karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mesyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keahliannya, sehingga karyawan itu
sendiri dapat dijadikan investasi bagi instansi yang bersangkutan.
2.1.2 Faktor yang Memengaruhi Kinerja
Menurut Mangkuprawira dan Hubeis 2007, kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor tersebut terdiri atas SDM dan eksternal, yaitu kepemimpinan, sistem, tim, dan situasional. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Faktor personalindividual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh tiap
individu karyawan. 2. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam
memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja kepada masyarakat.
3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim, kekompakan
dan keeratan anggota tim. 4. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja, dan infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
5. Faktor kontekstual, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
2.2. Pengembangan Karir