3.5. Hipotesis
Berdasarkan penjelasan dalam kerangka pemikiran, dikemukakan beberapa hipotesis sebagai berikut :
1. Diduga kontribusi peranan sektor perkebunan menyumbang terbesar pada
pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Musi Rawas. 2.
Diduga terjadi kebocoran wilayah regional leakage sebagai akibat dari pembangunan ekonomi wilayah.
3. Diduga sistem kelembagaan khususnya saluran pemasaran yang terlibat
dalam pengembangan sektor perkebunan belum sepenuhnya memberi kontribusi yang berarti dalam pembangunan wilayah Kabupaten Musi Rawas.
Secara seksama kerangka pemikiran dalam pelaksanaan penelitian ini digambarkan dalam bagan sebagaimana dilihat pada Gambar 4. berikut ini.
Potensi Sumberdaya Alam Kab. Musi Rawas Kebijakan Pengelolaan dan Pemanfaatan Perkebunan
Keterkaitan terhadap Sektor Perekonomian lain Kontribusi Komoditas Perkebunan Terhadap PDRB
Dampak Terhadap Pengembangan Wilayah Analisis Pendekatan Model SNSE
Analisis Kelembagaan
Rekomendasi perencanaan pembangunan daerah
Gambar 4. Bagan Alir Kerangka Penelitian
IV. KONDISI UMUM KABUPATEN MUSI RAWAS
4.1. Keadaan Alam 4.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, letaknya disebelah Barat hulu Sungai Musi dan sepanjang
Sungai Rawas Kabupaten Musi Rawas beribukota di Muara Beliti berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2005, dengan ketinggian 129 meter dari
permukaan laut dpl dan terletak pada 102º,07’- 103º,45,10” BT dan 2º,20’-
3º,38’ LS. Kabupaten Musi Rawas mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Barat : Provinsi Bengkulu dan Kota Lubuk Linggau
Sebelah Utara : Provinsi Jambi
Sebelah Timur : Kabupaten Musi Banyu Asin dan Kabupaten Muara Enim
Sebelah Selatan : Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat
Gambar 5. Peta Orientasi Kabupaten Musi Rawas
4.1.2. Topografi
Kabupaten Musi Rawas jika dilihat secara keseluruhan keadaan fisik topografinya merupakan wilayah bergelombang dengan ketinggian antara 25
meter diatas permukaan laut sampai dengan 1.000 meter dpl. Luas tanah berdasarkan ketinggian tempat dapat dilihat pada Tabel 11, dimana tabel tersebut
menunjukkan bahwa wilayah yang berada pada ketinggian 25 – 100 meter di atas
permukaan laut merupakan wilayah yang terluas, yaitu sebesar 650.901 Ha, berlokasi di bagian tengah dan timur Kabupaten Musi Rawas.
Tabel 11. Luas Tanah Berdasarkan Ketinggian Tempat di Kabupaten Musi Rawas
No Ketinggian dpl m
Luas Ha Lokasi
1 25
– 100 650.901
Bagian Tengah Timur 2
100 – 500
296.234 Bagian Tengah
3 500
– 1000 144.998
Bagian Barat 4
1000 144.449
Bagian Barat
Sumber : BPS dan BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas, 2011
Luas wilayah dominan merupakan daerah potensial untuk pertanian, selebihnya merupakan tanah perbukitan yang memiliki kemiringan yang sangat
curam dimana sebagian besarnya berupa Bukit Barisan yang memanjang dari utara sampai selatan. Khusus di bagian barat wilayah ini termasuk ke dalam
wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS yang membentang luas ke dalam empat propinsi. Tabel 12 dan Gambar 6. menunjukkan bahwa kemiringan lahan
bervariasi yaitu antara 0 - 40 persen dan yang terluas adalah wilayah dengan kemiringan lahan 2
– 15 persen, yaitu seluas 484.197 ha yang umumnya terdapat di bagian Selatan dan diikuti wilayah dengan kemiringan lahan 0
– 2 persen, yaitu seluas 462.938 ha yang terdapat di bagian Utara dan Selatan.
Tabel 12. Luas Tanah Berdasarkan Kemiringan Lahan di Kabupaten Musi Rawas
No Ketinggian
Luas Ha Lokasi
1 – 2
462.938 Bagian Selatan
2 2
– 15 484.197
Bagian Utara dan Selatan 3
15 – 40
144.998 Bagian Barat
4 40
144.449 Bagian Barat
Sumber : BPS dan BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas, 2011
Gambar 6. Peta Kemiringan Lahan di Kabupaten Musi Rawas
4.1.3. Keadaan dan Jenis Tanah
Berdasarkan Gambar 7 dan Gambar 8, maka keadaan tanah dan jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas terbagi atas tujuh jenis tanah, yaitu :
- Aluvial, dengan ciri warna coklat kekuningan. Terbentuk dari endapan liat dan
pasir, dijumpai di daerah Kecamatan Tugumulyo dan Muara Kelingi, tanah ini sangat cocok untuk tanaman padi dan palawija.
- Litosol, cocok untuk tanaman keras, rumput-rumputan dan usaha ternak. Seluas
7,17 persen wilayah Kabupaten Musi Rawas merupakan jenis tanah ini. -
Asosiasi Latisol: hanya seluas 0,77 persen dari luas Kabupaten Musi Rawas merupakan tanah jenis ini, terdapat di Kecamatan STL Ulu dan Rupit.
- Regosol, sangat cocok untuk padi sawah, palawija dan tanaman keras.
Luasnya sama dengan tanah jenis Asosasi Latisol yakni hanya sekitar 0,77 persen dari luas wilayah dan 55,89 persen berada di Kecamatan Muara Beliti
dan 13,34 persen di Kecamatan Rawas Ulu. -
Podsolik, tanah jenis ini seluas 37,72 persen dari luas kabupaten, merupakan jenis tanah terluas di Kabupaten Musi Rawas, baik untuk tanaman padi sawah,
padi ladang dan tanaman karet. Sebagian besar di Kecamatan Rupit, Rawas Ulu, Muara Lakitan dan Jayaloka.
- Asosiasi Podsolik, hanya terdapat di Rawas Ilir dan Kecamatan Muara Lakitan
dengan luas keseluruhan 29,59 persen dari luas wilayah Kabupaten Musi Rawas.
- Komplek Podsolik, hanya terdapat di Kecamatan Rawas Ulu.
Gambar 7. Keadaan tanah di Kabupaten Musi Rawas
Gambar 8. Jenis Tanah di Kabupaten Musi Rawas
4.1.4. Curah Hujan dan Keadaan Iklim
Kabupaten Musi Rawas memiliki iklim tropis basah dengan kelembaban udara 87,0 persen dan rata-rata penyinaran matahari sebesar 61,9 persen.
Temperatur maksimum 32,9
o
C dan temperatur minimum 19,6
o
C. Sebagai daerah tropis basah, rata-rata curah hujan di Kabupaten Musi Rawas cukup tinggi, yaitu
2.285 per tahun dan rata-rata hari hujan 116 hari hujan per tahun dengan bulan kering hanya empat bulan Juni, Juli, Agustus dan September, maka wilayah ini
termasuk dalam tipe curah hujan B sangat basah. Tahun 2010 terjadi perubahan iklim yang cukup ekstrim dimana bulan kering biasa terjadi pada bulan Juni
hingga September, di tahun 2010 ini bulan kering terjadi pada Bulan Oktober dan Desember yang biasanya merupakan musim hujan. Curah hujan hampir merata
tinggi di sepanjang tahun. Kondisi iklim yang ekstrim tersebut berpengaruh terhadap kondisi pertanian di Kabupaten Musi Rawas baik pertanian tanaman
pangan maupun perkebunan. Perbandingan kondisi curah hujan antara tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada Gambar 9. berikut :
Gambar 9. Curah Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009 - 2010
4.1.5. Luas Wilayah dan Penggunaan
Kabupaten Musi Rawas memiliki luas sebesar 1.236.582,66 Ha. Penggunaan wilayah di Kabupaten Musi Rawas bermacam-macam sesuai dengan
kebutuhan dan kesesuaian dari kemampuan wilayah tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan wilayah Kabupaten Musi Rawas dapat dilihat pada Tabel
13. berikut ini.