dapat  ditempuh  oleh  seseorang  selama  hidup  untuk  di  Kabupaten  Musi  Rawas selama 64,44 tahun.  Angka melek huruf untuk di Kabupaten Musi Rawas tahun
2009  adalah  sebesar  96,51  yang  berarti  bahwa  96,51  persen  penduduk  di Kabupaten Musi Rawas yang berusia 15 tahun keatas dapat membaca dan menulis
huruf latin dan atau huruf lainnya.  Untuk angka rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Musi Rawas tahun 2009 sebesar 7,05 yang berarti bahwa penduduk
usia  15  tahun  ke  atas  menjalani  pendidikan  formal  rata-rata  selama  7,05  tahun. Untuk  indeks  daya  beli  masyarakat  Kabupaten  Musi  Rawas  tahun  2009  sebesar
Rp.  603.490,-  atau  diatas  batas  minimum  penghitungan  penghitungan  daya  beli PPP  yakni  sebesar  Rp.  360.000,-.    Berikut  ini juga  disampaikan  ringkasan  dari
IPM Kabupaten Musi Rawas tahun 2008 – 2009.
Tabel 5.   Ringkasan    Indeks  Pembangunan  Menusia  IPM  Kabupaten  Musi Rawas Tahun  2008
– 2009
Tahun Angka
Harapan Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata lama
sekolah Daya Beli
000.Rp IPM
Shortfall Peringkat
IPM Kab.
Musi Rawas Terhadap
Nasional
2008 64,29
96,50 7,00
597,77 66,77
- 405
2009 64,44
96,51 7,05
603,49 67,33
1,68 409
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas 2010
Dari  penjelasan  Tabel  5.  diatas  terlihat  bahwa  potensi  yang  dimiliki  oleh Kabupaten  Musi  Rawas,  dengan  sumber  daya  yang  melimpah  dan  memberikan
kontribusi  besar  terhadap  pendapatan  wilayahnya,  namun  disisi  lain  hal  tersebut tidak  dapat  dinikmati  oleh  masyarakatnya  yang  ditandai  dengan  nilai  IPM  yang
masih  rendah,  sehingga  patut  diduga  bahwa  Kabupaten  Musi  Rawas  mengalami kebocoran wilayah regional leakages, dimana pendapatan wilayahnya berkurang
akibat adanya aliran uang yang keluar capital outflow dan tidak dapat dinikmati oleh masyarakat sendiri.
Berdasarkan  pertimbangan  tersebut  maka  diperlukan  penelitian  yang mampu  menganalisis  sektor  andalan  pembangunan  dan  kemajuannya  agar  dapat
dinikmati  secara  nyata  oleh  masyarakat  Kabupaten  Musi  Rawas.    Dari  uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini :
1. Bagaimanakah  peranan  dan  kontribusi  sektor  perkebunan  terhadap
pembangunan daerah Kabupaten Musi Rawas ? 2.
Bagaimana  indikasi  dan  potensi  kebocoran  wilayah  regional  leakages sektor  perkebunan  serta  dampaknya  terhadap  perekonomian  wilayah  di
Kabupaten Musi Rawas ? 3.
Bagaimana peranan kelembagaan, khususnya lembaga pemasaran pada sektor perkebunan di Kabupaten Musi Rawas ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sehubungan  dengan  permasalahan  diatas,  maka  penelitian  ini  ditujukan untuk:
1. Menganalisis  peranan  sektor  perkebunan  terhadap  pembangunan  daerah  di
Kabupaten Musi Rawas. 2.
Menganalisis indikasi dan potensi kebocoran wilayah sektor perkebunan serta dampaknya terhadap perekonomian wilayah di Kabupaten Musi Rawas.
3. Menganalisis peranan lembaga pemasaran pada sektor perkebunan.
Untuk  mencapai  semua  tujuan  diatas,  salah  satu  alat  analisa  yang digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  model  Social  Accounting  Matrix  SAM
atau  di  Indonesia  dikenal  dengan  Sistem  Neraca  Sosial  Ekonomi  SNSE. Analisis terhadap SNSE diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan  dalam  merumuskan  strategi  kebijaksanaan  pembangunan  di Kabupaten  Musi  Rawas  agar  tercapai  kesejahteraan  masyarakat  serta  dapat
dijadikan sebagai acuan.