Keragaan Umum Sektor Perkebunan di Kabupaten Musi Rawas

sebesar Rp. 3,34 triliun; 2 permintaan konsumsi pemerintah sebesar Rp. 670,8 miliar; 3 investasi sebesar Rp. 1,03 triliun; 4 ekspor sebesar Rp. 4,87 triliun dikurangi impor yang berjumlah Rp. 2,24 triliun. Berikut ini disampaikan Tabel SNSE Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 sebagai berikut. Tabel 23. SNSE Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 10 x 10 Rp Miliar Klasifikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Faktor Produksi Tenaga Kerja 1 2.277,9 2.277,9 Kapital 2 5.287,4 5.287,4 Institusi Rumah tangga 3 2.273,8 1.714,0 22,1 249,1 325,1 121,4 4.705,5 Perusahaan 4 3.220,2 90,9 418,7 167,2 75,0 3.972,0 Pemerintah 5 - 135,4 1.231,0 356,8 119,4 4,9 1.847,6 Sektor Komoditi Domestik 6 2.238,7 561,7 1.998,3 929,0 4.875,5 10.603,1 Komoditi Impor 7 1.103,3 109,1 920,0 109,4 2.241,9 Neraca Lainnya Neraca Kapital 8 628,5 1.818,6 277,1 2.724,2 Pajak Tak Langsung Neto 9 119,4 119,4 Luar Kabupaten 10 4,1 353,2 486,5 254,6 50,7 2.241,9 1.685,8 5.076,9 Jumlah 2.277,9 5.287,4 4.705.5 3.972,0 1.847,6 10.603,1 2.241,9 2.724,2 119,4 5.076,9 Sumber : SNSE Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Dari Tabel 23. diatas terlihat bahwa nilai kebocoran wilayah regional leakage yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2010, sebesar Rp. 357,3 miliar. Besarnya kebocoran wilayah yang berasal dari pendapatan faktor produksi tenaga kerja yang dikirim ke luar wilayah sebesar Rp. 4,1 miliar perpotongan antara baris 10 dengan kolom 1. Selain itu juga terdapat kebocoran wilayah yang berasal dari pendapatan faktor produksi modalkapital yang dikirim ke luar wilayah sebesar Rp. 353,2 miliar perpotongan antara baris 10 dengan kolom 2. Kedua komponen tersebut merupakan penyebab terjadinya kebocoran wilayah regional leakage di Kabupaten Musi Rawas. Selain itu, terdapat pula transfer dari rumahtangga ke luar daerah capital outflow sebesar Rp. 486,5 miliar baris 10 kolom 3, transfer dari perusahaan ke luar daerah sebesar Rp. 254,6 miliar baris 10 kolom 4, transfer dari pemerintah ke luar daerah sebesar Rp. 50,7 miliar baris 10 kolom 5, impor sebesar Rp. 2,24 triliun baris 10 kolom 7 dan piutang ke luar daerah sebesar Rp. 1,68 triliun baris 10 kolom 8. Pada tahun 2010, total pendapatan rumah tangga yang ada di Kabupaten Musi Rawas sebesar Rp. 4,71 triliun baris 3 yang bersumber dari : 1 pendapatan tenaga kerja sebesar Rp. 2,27 triliun; 2 pendapatan kapital sebesar Rp. 1,71 triliun; 3 transfer antar rumah tangga sebesar Rp. 22,1 miliar; 4 transfer perusahaan ke rumahtangga sebesar Rp. 249,1 miliar; 5 transfer pemerintah ke rumah tangga sebesar Rp. 325,1 miliar; dan 6 transfer dari luar daerah ke rumahtangga sebesar Rp. 121,4 miliar. Selanjutnya untuk pendapatan institusi perusahaan sebesar Rp. 3,97 triliun baris 4 bersumber dari : 1 pendapatan modal sebesar Rp. 3,22 miliar; 2 pendapatan rumahtangga sebesar Rp. 90,9 miliar; 3 transfer antar perusahaan sebesar Rp. 418,7 miliar; 4 transfer pemerintah ke perusahaan sebesar Rp. 167,2 miliar; dan transfer dari luar daerah ke perusahaan sebesar Rp. 75,0 miliar. Selain itu, untuk penerimaan pemerintah sebesar Rp. 1,84 triliun baris 5 bersumber dari : 1 pajak langsung dari rumahtangga sebesar Rp. 135,4 miliar; 2 pajak langsung dari perusahaan sebesar Rp. 1,23 triliun; 3 transfer antar pemerintah sebesar Rp. 356,8 miliar; 4 penerimaan dari pajak tidak langsung sebesar Rp. 119,4 miliar; dan 5 transfer dari luar daerah ke pemerintah sebesar Rp. 4,9 miliar.

5.2. Kinerja Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Berdasarkan SNSE Tahun

2010 Untuk melihat kinerja ekonomi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010, yang diturunkan dari kerangka SNSE Kabupaten Musi Rawas tahun 2010, maka komponen dapat dilihat berupa : 1 struktur perekonomian; 2 output perekonomian; dan 3 nilai tambah bruto. Sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan berikut ini.

5.2.1. Struktur Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Berdasarkan SNSE Tahun 2010

Untuk melihat struktur perekonomian Kabupaten Musi Rawas berdasarkan SNSE Tahun 2010, maka dapat dilihat peranan dari sektor-sektor produksi terhadap perekonomian di Kabupaten Musi Rawas, sebagaimana terlihat pada Tabel 25. dibawah ini. Tabel 24. Struktur Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Berdasarkan SNSE Tahun 2010 Juta Rp. No Sektor Produksi PDRB Persentase 1 Pertanian - Tanaman Pangan - Tanaman Perkebunan - Peternakan - Kehutanan - Perikanan 3.111.155,0 949,030,0 1.592.067,0 230.822,0 50,581,0 288.655,0 40,48 12,35 20,72 3,00 0,66 3,76 2 Pertambangan - Migas - Non Migas - Penggalian 2.328.220,0 2.067.201,0 0,0 261.019 30,30 26,90 0,00 3,40 3 Industri - Ind. Makanan dan Minuman - Ind. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan - Ind. Kertas dan Barang Cetakan - Ind. Pupuk, Kimia dan Brg Karet - Ind. Barang Galian Bukan Logam - Ind. Migas - Ind. Barang-barang lainnya 716.012,0 496.421,1 47.909.9 883,0 162.575,5 8.222,5 0,0 0,0 9,32 6,46 0,62 0,01 2,12 0,11 0,00 0,00 4 Listrik dan air bersih 6.199,0 0,08 5 Konstruksi 370.234,0 4,82 6 Perdagangan, restoran dan hotel - Perdagangan - Hotel dan Restoran 403.262,0 387.350,0 15.912,0 5,25 5,04 0,21 7 Angkutan dan komunikasi - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Sungai, danau dan Penyebrangan - Angkutan Udara - Jasa Penunjang Angkutan - Komunikasi 40.677,0 29.023,0 323,0 0,0 424,0 10.907,0 0,53 0,38 0,00 0,00 0,10 0,14 8 Lembaga keuangan dan jasa perusahaan - Bank dan Lembaga Keuangan lainnya - Sewa bangunan 126.557,1 3.708,0 122.849,1 1,65 0,05 1,60 9 Jasa-jasa - Pemerintahan Umum - Jasa Sosial Kemasyarakatan - Jasa-jasa Lainnya 582.508,0 421.473,0 97.869,0 63.266,0 7,58 5,48 1,27 0,82 Jumlah 7.684.824,1 100,00 Sumber : SNSE Kabupaten Musi Rawas tahun 2010 Dari Tabel 24. diatas, terlihat bahwa komposisi PDRB Kabupaten Musi Rawas masih di dominasi oleh sektor pertanian dan sektor pertambangan, dimana kedua sektor tersebut memiliki karakteristik teknologi yang berbeda. Sektor pertanian sarat dengan muatan tenaga kerja labor intensive, sedangkan untuk sektor pertambangan sarat dengan muatan modal capital intensive. Pada Tabel 24. diatas terlihat pula, kontribusi sektor pertanian memiliki andil tertinggi bagi penciptaan PDRB di Kabupaten Musi Rawas yakni senilai Rp. 3,11 triliun atau sebesar 40,48 persen, adapun dari sektor pertanian yang paling tinggi peranannya adalah sektor tanaman perkebunan yang mampu memberi kontribusi senilai Rp. 1,59 triliun atau sebesar 20,72 persen dari total perekonomian wilayah Kabupaten Musi Rawas, menyusul kemudian sektor tanaman pangan senilai Rp. Rp. 949,03 miliar atau sebesar 12,35 persen. Kontribusi dari sektor pertambangan dan penggalian mempunyai nilai sebesar Rp. Rp. 2,32 triliun atau sebesar 30,30 persen, terdiri dari kontribusi yang berasal dari sektor minyak dan gas bumi sebesar Rp. 2,06 triliun atau 26,90 persen dan sektor penggalian sebesar Rp. 261,01 miliar atau sebesar 3,40 persen. Untuk sektor industri sendiri mempunyai andil terhadap PDRB sebesar Rp. 716,01 miliar atau sebesar 9,32 persen, dengan kontribusi terbesar yang berasal dari sektor industri makanan dan minuman yakni sebesar Rp. 496,42 miliar atau sebesar 6,46 persen dan kontribusi dari sektor industri pupuk, kimia dan bahan karet sebesar Rp. 162,57 miliar atau sebesar 2,12 persen. Bila kita telaah lebih dalam lagi, berdasarkan sub sektor perekonomian terlihat bahwa kontribusi sektor minyak dan gas bumi merupakan sektor terbesar terhadap penciptaan PDRB Kabupaten Musi Rawas sebesar 26,90 persen, diikuti oleh sektor perkebunan khususnya komoditas karet, kelapa sawit dan kopi juga memberi kontribusi terbesar kedua yakni sebesar 20,72 persen terhadap penciptaan PDRB Kabupaten Musi Rawas tahun 2010. Sehingga hal tersebut menjadi dasar bagi pemerintah daerah Kabupaten Musi Rawas untuk mendukung pertumbuhan sektor pertambangan dan sektor perkebunan karena selain menjadi basis bagi perekonomian wilayah, sektor tersebut juga dapat dianggap sebagai leading sector bagi pertumbuhan sektor-sektor perekonomian lainnya. Selain itu, sektor yang juga memainkan peran yang cukup penting dalam perekonomian di Kabupaten Musi Rawas adalah sektor perdagangan dengan menyumbang kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Musi Rawas sebesar 5,04 persen serta sektor perikanan sebesar 3,76 persen.

5.2.2. Output Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Berdasarkan SNSE Tahun 2010

Output merupakan nilai produksi baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi di suatu negarawilayah, dengan memperhatikan besarnya output yang diciptakan oleh sektor-sektor dalam perekonomian wilayah, berarti dapat mengetahui pula prospek sumbangan sektor- sektor yang berpotensi untuk dapat mendorong pembentukan output di suatu daerah Aris, 2011. Berdasarkan Tabel 25. menunjukkan bahwa besarnya nilai output seluruh aktivitas ekonomi di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 sebesar Rp. 10,60 triliun. Dimana output sektor pertanian masih mendominasi perekonomian Kabupaten Musi Rawas, dengan kontribusi mencapai Rp. 4,09 triliun atau sebesar 38,58 persen dari total output perekonomian. Sedangkan sektor pertambangan memiliki kontribusi sebesar Rp. 2,58 triliun atau sebesar 24,35 persen dan sektor industri memiliki kontribusi senilai Rp. 1,60 triliun atau sebesar 15,18 persen. Sedangkan untuk sektor-sektor perekonomian lainnya, peranannya terhadap pembentukan output perekonomian di Kabupaten Musi Rawas berjumlah kurang dari 10 persen. Berikut ini disampaikan tabel output dan nilai tambah bruto menurut sektor di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010. Tabel 25. Output dan Nilai Tambah Bruto Menurut Sektor Rp Juta Sektor Output Biaya Antara Nilai Tambah Bruto Jumlah Jumlah Jumlah Pertanian 4.090.723,6 38,58 979.568,6 33,57 3.111.155,0 40,48 Pertambangan 2.582.272,1 24,35 254.052,1 8,71 2.328.220,0 30,30 Industri 1.609.368,2 15,18 893.356,2 30,61 716.012,0 9,32 Listrik dan air bersih 26.012,0 0,25 19.813,0 0,68 6.199,0 0,08 Konstruksi 879.515,3 8,29 509.281,3 17,45 370.234,0 4,82 Perdagangan, restoran dan hotel 460.826,1 4,35 57.564,1 1,97 403.262,0 5,25 Angkutan dan komunikasi 55.415,1 0,52 14.738,1 0,51 40.677,0 0,53 Lembaga keuangan dan jasa perusahaan 152.068,3 1,43 25.511,2 0,87 126.557,1 1,65 Jasa-jasa 746.914,1 7,04 164.406,1 5,63 582.508,0 7,58 Jumlah 10.603.114,7 100,00 2.918.290,7 100,00 7.684.824,1 100,00 Sumber : SNSE Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Selain itu, untuk lebih jelasnya lagi maka berikut ini juga disampaikan komposisi output sektor perekonomian di Kabupaten Musi Rawas tahun 2010.