UJI SENSORI DI RUMAH HOME USE TEST

15 Dalam agregat masing-masing, behavior beliefs menghasilkan sikap yang baik ataupun tidak baik terhadap perilaku. Normative beliefs menghasilkan norma subjektif atau tekanan sosial dan control beliefs menimbulkan kontrol perilaku yang dirasakan seseorang. Dalam kombinasi ketiganya, sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi dari kontrol perilaku berperan dalam pembentukan keinginan untuk berperilaku. Semakin baik sikap dan norma subjektif serta semakin baik kontrol, semakin kuat keinginan seseorang untuk menghasilkan perilaku yang baik Ajzen 1991.

J. UJI SENSORI DI RUMAH HOME USE TEST

Evaluasi sensori merupakan evaluasi berdasarkan indera manusia terhadap produk pangan. Evaluasi sensori digunakan untuk mengukur, menganalisis, dan menginterpretasikan respon terhadap suatu produk berdasarkan yang ditangkap oleh indera manusia seperti penglihatan, penciuman, perasa, peraba dan pendengaran Stone Sidel 2004. Ada tiga jenis metode dalam evaluasi sensori,yaitu uji deskriptif, uji pembeda, dan uji afektif. Uji deskriptif merupakan uji yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur sifat- sifat sensori. Uji pembeda adalah uji yang dilakukan untuk menguji ada tidaknya perbedaan dari produk-produk yang diuji dan mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori Lawless Heymann 1998. Sedangkan uji afektif merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui produk yang disukai atau produk yang lebih disukai dari yang lain oleh panelis. Uji afektif meliputi uji kesukaan dan uji mutu hedonik Resurreccion 1998. Berdasarkan lokasi pengujian, uji afektif dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pengujian di laboratorium sensory laboratory test, pengujian di pusat konsumen central location test, dan pengujian di rumah Home Use Test = HUT. Pengujian di laboratorium merupakan pengujian yang keadaannya dapat dikontrol oleh peneliti karena berlokasi di laboratorium. Pengujian di pusat konsumen dilakukan di tempat-tempat umum seperti sekolah, pusat perbelanjaan, swalayan, dan rumah sakit. Sedangkan pengujian di rumah melibatkan kondisi natural dari konsumen dan produknya karena mengikuti keadaan penggunaan aktual oleh konsumen itu sendiri. Pada HUT, pengujian dilakukan di rumah responden dimana kondisi dari pengujian tidak dikontrol oleh peneliti. Hasil pengujian dapat berupa data yang memiliki hasil yang sangat beragam. HUT digunakan untuk menentukan atribut produk, penerimaan, dan penyajian pada kondisi seaktual mungkin. Sampel produk diujikan pada kondisi normal, selain itu dapat menghasilkan data tambahan ataupun informasi yang berharga yang tidak dapat diperoleh dari uji lainnya. Produk-produk yang diuji dengan metode HUT adalah produk-produk yang sulit diuji pada laboratorium atau central location test Moskowitz et al. 2006. Resurreccion 1998 menyatakan bahwa biasanya jumlah panelis yang dibutuhkan antara 50 hingga 100 panelis per produk. Prosedur HUT secara umum adalah dua produk dibandingkan, tetapi kedua produk tersebut tidak disediakan secara bersamaan karena dapat tercipta kemungkinan penggunaan produk yang salah atau terjadi kesalahan penggunaan dalam evaluasi produk. Pada penelitian ini, produk didistribusikan secara bertahap dan dalam jangka waktu tertentu. Pemberian produk pertama dilakukan pada bulan pertama setelah dilakukan sosialisasi mengenai manfaat dan pengetahuan produk. Selanjutnya produk kedua diberikan pada bulan berikutnya setelah dilakukan sosialisasi tahap berikutnya.Produk diuji pada keadaan seaktual mungkin sesuai dengan cara responden menggunakan produk tersebut di rumah mereka masing- masing. Tujuan menggunakan HUT untuk mendapatkan data atribut produk, penerimaan dan kesukaan konsumen. Sampel produk diuji pada kondisi aktual, maka informasi yang diperoleh 16 pun bersifat unik dan tidak dapat diperoleh dari uji lainnya. Tingkat kepercayaan terhadap daya terima produk yang dihasilkan HUT lebih tinggi daripada daya terima yang dihasilkan oleh uji lainnya. HUT juga baik untuk pengembangan produk baru, dimana uji ini menghasilkan informasi mengenai karakteristik sensori sebuah produk pada tahap persiapan, penyajian, dan evaluasi dalam keadaan yang tidak terkontrol Resurreccion 1998. Secara lebih rinci, keuntungan menggunakan metode HUT menurut Resurreccion 1998 antara lain: 1 Produk yang diuji di bawah lingkungan seaktual mungkin atau dalam keadaan penggunaan normal. 2 Informasi yang didapatkan dari metode ini lebih banyak, karena diperoleh tanggapan dari seluruh anggota keluarga. 3 Metode pengujian ini dapat digunakan di tahap awal fase formulasi suatu produk, dimana tidak hanya diuji mengenai penerimaan dan preferensi responsen, tetapi juga mengenai performa dari produk tersebut. 4 Informasi mengenai produk kompetitor lainnya dapat diperoleh, karena dapat dilihat jenis produk tersebut di rumah responden selama tes, pola penggunaannya dan informasi lain yang berguna dalam memasarkan suatu produk. 5 Responden dapat memberi informasi mengenai perilaku pembelian berulang suatu produk yang terjadi pada keluarga mereka. Kekurangan menggunakan metode HUT antara lain: 1 Metode HUT membutuhkan waktu yang cukup lama dalam implementasi, dalam pendistribusian produk ke responden, dan untuk mengumpulkan respon dari responden. 2 Kurangnya kontrol dari peneliti dapat menyebabkan respon yang bervariasi dari responden. 3 Desain pengujian harus mudah dan hanya menggunakan produk sebanyak satu atau dua. Jika tidak, akan timbul kesulitan untuk responden memberikan tanggapan terhadap produk tersebut. 4 Metode HUT tidak cocok apabila ingin menguji banyak sampel. 5 Metode HUT ini sangat mahal, terutama apabila jumlah produk yang diberikan lebih banyak daripada yang disediakan pada uji di laboratorium. 6 Apabila jumlah responden yang digunakan lebih sedikit dari central location test atau tes di laboratorium, maka informasi yang diperoleh dari uji ini menjadi terbatas. 17

III. METODE PENELITIAN