10 seperti mata, usus, dan kelenjar ludah Winarno 1991. Recommended Dietary Allowance RDA
vitamin A dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Recommended Dietary Allowance RDA vitamin A
Umur dan jenis kelamin FAOWHO IU
0-1 tahun 350
1-6 tahun 400
6-10 tahun 400
10-12 tahun 500
12-15 tahun 600
Laki-laki, 15-18 tahun ke atas 600
Perempuan, 15-18 tahun ke atas 500
Hamil 600
Menyusui 850
Sumber: Bloomhoff 1994
Menurut Winarno 1991 konsumsi vitaminA yang dianjurkan untuk bayi kurang dari 1 tahun adalah 350 retinol ekivalen RE perhari, sedangkan untuk anak dan orang dewasa sebesar
10 µg retinolkg berat badan per hari. Sementara itu untuk ibu hamil dan menyusui perlu ditambah masing-masing sebanyak 200 RE dan 400 RE per hari. Defisiensi vitamin A dapat
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tubuh dan karena tubuh tidak sanggup mensintesis rhodopsin tanpa retinol, kemampuan melihat dalam sinar yang kurang akan terganggu dan
akhirnya menyebabkan buta senja night blindness. Kekurangan vitamin A juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit dan menurunkan daya tahan terhadap infeksi sehubungan dengan
kondisi yang jelek dari selaput lendir saluran pernafasan. Defisiensi yang lama dapat mengakibatkan terjadinya pemborokan pada kornea mata yang menyebabkan kebutaan.
Defisiensi vitamin A merupakan penyebab umum kebutaan di negara-negara berkembang yang makanan sehari-harinya adalah serealia dan tidak tersedia sayuran dan buah-buahan yang
mengandung karotenoid.
F. TOKOFEROL
Komponen minor minyak nabati yang mempunyai aktivitas vitamin E adalah tokoferol. Tokoferol dibagi menjadi dua tipe yaitu tokoferol dan tokotrienol. Struktur kimia keduanya
merupakan turunan homolog dari 6-hidroksi kroman. Kelompok tokoferol mempunyai rantai samping isopren jenuh yang dibedakan menjadi alfa, beta, gamma, dan sigma tokoferol.
Sedangkan kelompok tokotrienol mempunyai rantai samping isopren tidak jenuh. Tokoferol tersusun atas cincin aromatik tersubstitusi oleh metal dan rantai panjang isoprenoid sebagai
rantai samping. Aktivitas keempat jenis tokoferol ini berdasarkan urutannya dari aktivitas terbesar adalah alfa, beta, dan terendah adalah gama-tokoferol Lehninger 1982.
Fungsi utama tokoferol adalah sebagai zat antioksidan yang sangat penting bagi tubuh karena adanya ikatan jenuh pada tokoferol yang menyebabkan senyawa ini mudah teroksidasi.
Dahulu vitamin E hanya dikenal dalam kaitannya dengan fertilitas,tetapi belakangan ini diketahui berfungsi pula sebagai antioksidan. Asam lemak tidak jenuh mengandung tokoferol
paling tinggi. Tokoferol dipercaya dalam pencegahan penyakit jantung dan kanker. Pemberian alfa tokoferol pada anak-anak yang menderita defisiensi vitamin A ternyata dapat menaikkan
konsentrasi retinol dalam plasmanya. Hal ini berhubungan dengan kerja vitamin E yang mencegah oksidasi vitamin A. Selain berfungsi sebagai antioksidan, vitamin E juga berperan
dalam sintesis asam nukleat, pembentukan sel darah merah dan sintesis koenzim A yang penting dalam proses pernafasan Winarno 1991.
11 Dalam jaringan, tokoferol juga mencegah terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh dan
membantu mempertahankan fungsi membran sel. Tokoferol dapat mencegah proses oksidasi dengan memberikan elektron sehingga melindungi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel
dari kerusakan karena oksidasi. Oleh sebab itu, istilah antioksidan digunakan untuk menunjukkan peran vitamin E dalam melindungi sel dan membran sel dari kerusakan tersebut
Williams 1973. Kekurangan tokoferol dapat menyebabkan kerusakan hati dan perubahan fungsi membran Lehninger 1982. Menurut Winarno 1991, kekurangan vitamin ini pada
manusia dapat menyebabkan terjadinya peningkatan hemolisis butir darah merah. Dampak kekurangan vitamin E pada manusia dapat menyebabkan jangka hidup butir darah merah
menjadi lebih pendek, yaitu hanya 110 hari dibandingkan dengan 123 hari pada kondisi normal. Menurut Recommended Dietary Allowances RDA, kebutuhan tubuh akan vitamin E bagi orang
dewasa berkisar antara 2,6-15,4 mg per hari dengan rata-rata 7,4 mg per hari. Tokoferol ditemukan pada minyak sayuran, terutama kecambah Lehninger 1982. Sumber
vitamin E lainnya adalah minyak tumbuh-tumbuhan, susu, telur, daging, ikan, padi-padian, dan sayuran hijau. Kandungan vitamin E tinggi ditemukan dalam jaringan hijau yang gelap, masa
pertengahan tumbuhan, daun-daun hijau, dan buah-buahan berwarna. Produk hewani seperti daging, ikan, unggas, dan produk-produk hewani turunan seperti susu, telur memiliki kandungan
tokoferol yang lebih rendah dibandingkan dengankan produk serealia dan sayuran. Tokoferol adalah senyawa minor yang terdapat pada CPO. Menurut Wong et al. 1988, crude palm oil
mengandung tokoferol sebesar 794 ppm, refined, bleached, and deodorized RBD sebesar 563 ppm, RBD palm oil sebesar 643 ppm, dan RBD palm stearin sebesar 261 ppm.
G. KEKURANGAN VITAMIN A DI INDONESIA