7 1
Degumming CPO ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam reaktor, larutan asam oksalat ditambahkan
sebanyak 7, setelah itu ditambahkan 5-10 CPO. Lalu CPO dipanaskan pada suhu 60 °C kondisi vakum selama 20 menit sambil terus diaduk.
2 Netralisasir
Minyak dimasukkan ke dalam reaktor, kemudian suhu proses diatur sehingga mencapai 30- 40 °C. Selanjutnya, larutan NaOH ditambahkan dalam jumlah tertentu, kemudian diaduk
dengan kecepatan 65-75 rpm tekanan 1 atm selama 30 menit. Sabun yang terbentuk dipisahkan dengan pencucian.
3 Deodorized
Minyak dimasukkan kedalam deodorizer, kemudian dipanaskan sampai mencapai suhu 180 °C selama 30 menit dengan tekanan 5 torr. Setelah itu, injeksikan uap sebanyak 4 dari
berat minyak setelah mencapai waktu deodorisasi. Selanjutnya, minyak didinginkan sampai suhu 120 °C dan dilakukan filtrasi dengan menggunakan kertas Whatman no 42.
4 Fraksinasi
Proses fraksinasi dilakukan berdasarkan prinsip pendinginan dibawah kontrol tanpa penambahan bahan kimia, kemudian diikuti dengan proses filtrasi. Gliserida jenuh dari
minyak dipisahkan dengan suhu rendah, pemisahan dilakukan dengan filtrasi.Dari proses ini dihasilkan minyak dengan asam lemak bebas 0,23 dan karotenoid sebesar 256,55 ppm
dengan karotenoid awal 850 ppm.
D. MINYAK SAWIT MERAH TANPA FRAKSINASI MSMTF
Proses pembuatan minyak sawit merah tanpa fraksinasi dilakukan hampir sama dengan proses pembuatan MSM pada umumnya. Hal yang membedakan dalam proses pembuatan
MSMTF ini adalah pada pembuatan MSMTF tidak dilakukan proses degumming pemisahan gum dan fraksinasi antara fraksi padat dan cair. Hal ini dikarenakan pada proses degumming
digunakan air panas dan asam mineral pekat yang dapat menurunkan kandungan beta karoten. Adanya gum pada produk tidak akan menimbulkan bahaya karena gum merupakan serat yang
dapat larut sehingga dapat dikonsumsi dengan baik. Selain itu, stearin atau fraksi padat dapat memberikan rasa gurih pada produk minyak ini. Pada pembuatan MSMTF di program SawitA,
MSMTF berasal dari MSA yang dinetralisasi untuk memisahkan asam lemak bebas dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lain yang membentuk sabun. Pada
proses ini, digunakan soda kaustik NaOH 16 °Be ke dalam MSA selama 26 menit sambil diaduk. Sabun tersebut membantu pemisahan zat warna dan kotoran seperti fosfatida dan protein
dengan membentuk emulsi. Penambahan air panas bertujuan melarutkan sabun yang terbentuk. Proses ini dilakukan tiga kali hingga sabun terbuang semuanya.
Penghilangan bau dilakukan dengan proses yang dinamakan deodorisasi dalam keadaan vakum pada suhu 140-150 °C selama satu jam. Deodorisasi dilakukan dengan proses
penyulingan minyak menggunakan uap panas pada tekanan atmosfer atau keadaan vakum. Menurut Zakaria et al. 2011, nilai intensitas odor minyak sawit merah sebesar 3,3 merupakan
kategori netral untuk produk minyak sawit merah yang masih memiliki aroma sawit. Hasil tersebut dapat diperoleh apabila suhu yang digunakan pada proses deodorisasi sebesar 140 °C
selama satu jam. Kondisi tersebut mampu mempertahankan total karotenoid hampir 70 dan menghasilkan aroma khas sawit yang netral, yaitu sebesar 3,3. Proses pembuatan MSMTF dalam
bentuk bagan dapat dilihat pada Gambar 2.
8
E. KAROTENOID DAN VITAMIN A