40 Tabel 14 Jumlah nelayan di Kabupaten Sukabumi menurut status nelayan
tahun 2009 Jenis nelayan
Jumlah orang Persentase
1. Pemilik 2.063
18,7 2. Buruh
a. Penuh 6.875
62,2 b. Sambilan utama
1.615 14,6
c. Sambilan tambahan 498
4,5 Jumlah
11.051 100,0
Sumber : Pemda Kabupaten Sukabumi, 2010
a
data diolah kembali
Nelayan buruh perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi tiga kelompok yaitu buruh penuh, buruh sambilan utama dan buruh sambilan
tambahan. Nelayan buruh penuh adalah nelayan yang semua waktunya digunakan untuk bekerja menjadi buruh, nelayan buruh sambilan utama merupakan nelayan
yang sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja sebagai buruh, sedangkan nelayan buruh sambilan tambahan adalah nelayan yang hanya memakai sedikit
waktunya untuk bekerja sebagai buruh. Jumlah nelayan buruh penuh di PPN Palabuhanratu tahun 2009 memdominasi nelayan buruh, yaitu sebesar 6.875
orang. Jumlah tersebut mewakili 76,5 dari keseluruhan jumlah nelayan buruh di PPN Palabuhanratu yang berjumlah 8.988 orang. Jenis nelayan buruh sambilan
utama dan sambilan tambahan masing-masing berjumlah 1.615 orang dan 498 orang.
4.2.3 Prasarana perikanan tangkap
Prasarana perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi yang tersebar di 9 kecamatan pesisir yaitu Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas,
Ciracap, Surade, Cibitung dan Tegalbuled. Prasarana tersebut adalah PPN Palabuhanratu di Kecamatan Palabuhanratu, PPI Cisolok di Kecamatan Cisolok,
dan TPI di kecamatan lainnya DKP Kabupaten Sukabumi, 2010. Tempat Pelelangan Ikan yang terdapat di Kabupaten Sukabumi yaitu TPI
Simpenan di Kecamatan simpenan, TPI Ciwaru di Kecamatan Ciemas, TPI Ujung genteng di Kecamatan Ciracap, TPI Cikakak di Kecamatan Cikakak, TPI Ciracap
di Kecamatan Ciracap, TPI Cibitung di Kecamatan Cibitung, TPI Tegalbuled di Kecamatan Tegalbuled, dan TPI Surade di Kecamatan Surade DKP Kabupaten
41 Sukabumi, 2010. Namun, menurut Pane 2010a prasarana perikanan tangkap
atau pelabuhan perikanan yang tidak termasuk kedalam kategori PPS, PPN dan PPP dimasukkan ke dalam PPI sesuai kategori pelabuhan perikanan yang
dikeluarkan oleh KKP. Dengan demikian, ketujuh TPI lainnya pada hakekatnya termasuk kategori PPI.
Menurut DKP Kabupaten Sukabumi 2010 sebagian besar PPI di Kabupaten Sukabumi tersebut, dalam menjalankan aktifitasnya hanya memiliki
dermaga, breakwater serta gedung pelelangan ikan. Hal ini berarti terdapat juga PPI yang hanya memiliki satu atau dua dari ketiga fasilitas tersebut. Fasilitas
tersebut menurut DKP Kabupaten Sukabumi tercatat sedang dalam keadaan rusak. Mahyuddin 2007 mengungkapkan bahwa semua urusan pembangunan dan
operasional PPI ditangani langsung oleh kepala cabang Dinas Kabupaten Sukabumi, sehingga operasional PPI tersebut belum optimal. Pengumpulan data
statistik dilakukan tidak sempurna dan tidak ada petugas khusus untuk pengumpulan data statistik. Data statistik dikumpulkan langsung oleh kepala
Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi. Untuk menunjang kegiatan pelelangan ikan, hanya PPN Palabuhanratu yang operasional
pelelangannya dikelola oleh Koperasi Unit Desa KUD Mina Mandiri Sinar Laut MMSL, sisanya dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan DKP
Kabupaten Sukabumi melalui Kepala Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan.
4.3 Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu