16
3 Bagian-bagian rumpon
Subani dan Barus tahun 1989 menyatakan bahwa rumpon laut dalam dan laut dangkal secara garis besar terdiri dari empat komponen utama yaitu
pelampung float, tali panjang rope, pemikat ikan atractor dan pemberat sinker. Hal ini sesuai dengan hasil kajian Tim Pengkaji Rumpon Institut
Pertanian Bogor 1987 vide Jeujanan, 2008 yang mengemukakan bahwa persyaratan umum komponen-komponen dari konstruksi rumpon adalah :
1 Pelampung float; mempunyai daya mengapung yang baik, konstruksi kuat,
tahan terhadap gelombang, mudah dikenali dari jarak jauh dan bahan pembuatnya mudah diperoleh
2 Pemikat atractor; mempunyai daya pikat yang baik terhadap ikan, tahan
lama, mempunyai bentuk seperti posisi potongan vertikal dengan arah ke bawah dan terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan murah
3 Tali-temali rope; terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah busuk, harga
murah, mempunyai daya apung yang cukup baik dan tidak bersimpul 4
Pemberat sinker; bahannya murah, kuat dan mudah diperoleh, massa jenisnya besar, permukaannya tidak licin dan dapat mencengkram
Soedharma 1994 vide Jeujanan 2008 menyatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan pada rumpon adalah penggantian atractor secara berkala, hal ini
dikarenakan atractor merupakan komponen yang paling mudah rusak dibandingkan komponen lainnya. Atractor yang sering digunakan adalah daun
kelapa yang mempunyai daya tahan diperkirakan 3 sampai 4 minggu. Atractor yang terlalu lama diletakkan pada rumpon akan menyebabkan rumpon menjadi
rusak secara bertahap sehingga semakin sedikit ikan yang berkumpul di sekitarnya.
2.4 Analisis Finansial
Menurut Kadariah 1988 terdapat dua jenis analisis biaya yaitu analisis finansial dan analisis ekonomi. Analisis finansial merupakan analisis biaya yang
dilihat dari sudut penanam modal, sedangkan analisis ekonomi dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan.
17 Pada analisis finansial terdapat dua jenis pengeluaran yaitu pengeluaran
untuk barang investasi dan biaya untuk produksi. Biaya produksi menurut Rosyidi 2009 merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat
menghasilkan produk atau semua nilai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk. Biaya produksi ini terbagi atas tiga jenis yaitu :
1 Biaya tetapfixed cost FC
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan atau biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produk yang
dihasilkan berubah. Biaya ini tetap harus dikeluarkan atau dibayarkan walaupun tidak ada produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah sewa, asuransi,
biaya pemeliharaan, biaya penyusutan, bagi hasil, gaji, pajak dan alat tulis kantor. 2
Biaya variabelvariable cost VC Biaya variabel merupakan biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produk yang
dihasilkan atau biaya yang berubah sesuai dan searah dengan perubahan jumlah produk. Biaya ini tidak dikeluarkan atau dibayarkan jika tidak ada produk yang
dihasilkan. Contoh dari biaya variabel adalah bahan mentah atau bahan baku, bahan bakar, penggunaan listrik, penggunaan air dan pengangkutan.
3 Biaya totaltotal cost TC
Biaya total merupakan keseluruhan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pengusaha, sehingga biaya ini adalah hasil penjumlahan dari biaya tetap
dengan biaya variabel. Penyusutan merupakan pengalokasian biaya investasi setiap tahun sepanjang
umur ekomomis proyek atau kegiatan untuk memastikan modal terhitung dalam neraca rugi laba tahunan Kadariah, 1988. Standar Akuntansi Keuangan 2007
vide Nurlaelani 2011 mendefinisikan penyusutan sebagai alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi.
Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan pada pendapatan secara langsung maupun tidak langsung. Soemarso S.R 2005 vide Nurlaelani 2011 menyatakan
bahwa semua aktiva tetap kecuali tanah akan menyusut.
18 Penyusutan dapat dihitung dengan berbagai metode yang dapat
dikelompokan sebagai berikut Nurlaelani, 2011: 1
Metode aktivitas Activity Method Metode aktifitas activity method juga disebut pendekatan beban variabel
yang mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas bukan dari berlalunya waktu.
2 Metode garis lurus Straight Line Method
Metode garis lurus mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Metode ini mengasumsikan bahwa asset
terdepresiasi secara konstan setiap tahunnya selama umur manfaatnya. 3
Metode beban menurun Decreasing Charge Method Metode beban menurun Decreasing Charge Method yang seringkali
disebut metode penyusutan dipercepat menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode
mendatang. Metode ini terbagi dua yaitu : 1
Metode jumlah angka tahun Sum Of The Year Digits adalah yang menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan yang
menurun dari biaya yang dapat disusutkan. 2
Metode saldo menurun adalah metode yang menggunakan tarif penyusutan berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus.
4 Metode penyusutan khusus
1 Metode Kelompok dan Gabungan merupakan metode dimana beberapa
akun aktiva seringkali disusutkan dengan satu tarif. Metode kelompok sering digunakan apabila aktiva bersangkutan cukup homogen dan
memiliki masa manfaat yang hampir sama. Pendekatan gabungan digunakan apabila aktiva bersifat heterogen dan memiliki umur manfaat
yang berbeda. 2
Metode campuran atau kombinasi dimana selain metode penyusutan diatas, perusahaan bebas mengembangkan metode penyusutan sendiri
yang khusus atau dibuat khusus.
19
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian