141 di tempat lain pasar ikan Kecamatan PPN Palabuhanratu dan SPBU Kecamatan
Palabuhanratu. Berdasarkan penjelasan dari butir 1 sampai dengan butir 13 dapat diketahui
bahwa fasilitas yang sering dan banyak dimanfaatkan oleh perikanan pancing rumpon dalam kegiatan penangkapannya adalah dermaga, kolam pelabuhan,
instalasi BBM, instalasi air bersih, pengadaan es, perusahaan penanganan dan pendistribusian tuna, pasar ikan dan docking yang dikelola oleh PPN
Palabuhanratu. Sedangkan fasilitas yang kurangtidak sering dan kurangtidak banyak dimanfaatkan oleh perikanan pancing rumpon adalah TPI, docking yang
dikelola oleh PT CKU dan toko logistik. Selain itu berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa besaran
pemanfaatan fasilitas di PPN Palabuhanratu oleh perikanan pancing rumpon secara umum lebih kecil dibandingkan kapasitas fasilitas maupun kapasitas
produksinya. Fasilitas yang pemanfaatannya melebihi kapasitas produksinya adalah instalasi BBM milik KUD MMSL, dermaga dan kolam pelabuhan.
Penilaian tingkat pelayanan fasilitas tersebut oleh 30 orang responden nelayan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu secara umum adalah cukup baik
sampai dengan sangat baik. Pelayanan yang mendapatkan nilai tidak baik sampai dengan kurang baik adalah TPI. Diperlukan perhatian dari pihak pengelola
pelabuhan terhadap fasilitas-fasilitas yang kurangtidak banyak dimanfaatkan, yang pemanfaatannya melewati kapasitas produksi fasilitas tersebut dan yang
mendapatkan penilaian kurang baik sampai dengan tidak baik dari responden nelayan, agar dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap faslitas tersebut.
6.2 Besaran Biaya Terkait Pemanfaatan Fasilitas dan Pelayanan
Kepelabuhanan yang Dikeluarkan oleh Perikanan Pancing Rumpon di PPN Palabuhanratu
Berdasarkan penjelasan pada sub bab 2.4 dan sub bab 3.4 diketahui bahwa terdapat beberapa jenis biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan sebuah usaha
termasuk usaha perikanan pancing rumpon yaitu biaya investasi, biaya produksi dan pinjaman. Biaya produksi yang dikeluarkan terdiri dari biaya tetapfixed cost,
biaya variabel variable cost dan biaya totaltotal cost biaya tetap + biaya variabel.
142 Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa biaya investasi yang
dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu terdiri dari pembuatan kapal, pembelian alat tangkap, pembelian mesin, pembelian alat bantu,
perizinan kapal dan perizinan usaha. Biaya tetap yang dikeluarkan perikanan pancing rumpon terdiri dari penyusutan barang investasi dan perawatan atau
perbaikan. Biaya tetap berupa asuransi dan pajak tidak dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon. Biaya variabel yang dibayarkan oleh perikanan pancing rumpon
untuk melakukan usaha penangkapan ikan terdiri dari biaya tambat labuh, pas kebersihan, pembelian air bersih, pembelian BBM, pembelian es balok,
pengangkutan hasil tangkapan, pembelian oli dan pembelian ransum. Biaya penyusutan yang selalu dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon
adalah penyusutan kapal, penyusutan alat tangkap, penyusutan mesin dan penyusutan alat bantu. Biaya perawatanperbaikan merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk merawat atau memperbaiki investasi agar investasi dapat digunakan sampai umur teknisnya habis Pane, 2012. Biaya tersebut terdiri dari
perbaikan kapal, perbaikan alat tangkap dan perbaikan mesin. Terdapat beberapa pengadaan investasi, biaya tetap dan biaya variabel yang
dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon yang terkait dengan pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan di PPN Palabuhanratu. Biaya yang
dikeluarkan untuk pengadaan investasi, biaya tetap dan biaya variabel yang terkait dengan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan tersebut dimasukkan ke dalam
biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan. Hal tersebut dikarenakan tanpa adanya fasilitas dan pelayanan terkait maka nelayan pancing
rumpon tidak dapat melakukan pengadaan investasi dan melakukan kegiatan produksinya. Besaran hasil perbandingan biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan
pelayanan kepelabuhanan terhadap biaya investasi atau biaya total biaya tetap + biaya variabel merupakan besaran peran PPN Palabuhanratu terhadap perikanan
pancing rumpon di PPN Palabuhanratu. Hasil perhitungan besaran biaya-biaya tersebut di atas yang dikeluarkan
oleh perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2010 berdasarkan perhitungan pada Lampiran 7 ditampilkan pada Tabel 33 berikut ini :
143 Tabel 33 Biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan oleh
perikanan pancing rumpon dan persentasenya terhadap biaya investasi, biaya tetap, biaya bariabel dan biaya total di PPN Palabuhanratu
tahun 2010
Uraian biaya Besaran
biaya per tahun Rp
A. Biaya investasi Yang merupakan biaya terkait
pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan
105.810.000 Lainnya
24.100.000 Jumlah keseluruhan biaya investasitotal
investasi 129.910.000
Perbandingan biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan
yang termasuk biaya investasi terhadap total investasi
81,4
B. Biaya produksi
1. Biaya tetap
Yang merupakan biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan
kepelabuhanan 2.800.000
Lainnya 7.322.000
Jumlah keseluruhan biaya tetaptotal fixed cost TFC
10.122.000 Perbandingan biaya terkait pemanfaatan
fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan yang termasuk biaya tetap terhadap TFC
27,7
2. Biaya variabel
Yang merupakan biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan
kepelabuhanan 36.090.000
Lainnya 41.905.000
Jumlah keseluruhan biaya variabel total variable cost TVC
77.995.000 Perbandingan biaya terkait pemanfaatan
fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan yang termasuk biaya tetap terhadap
TVC 46,3
3. Biaya total
Yang merupakan biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan
kepelabuhanan 38.890.000
Jumlah keseluruhan biaya produksi total cost TC
88.117.000 Perbandingan biaya terkait pemanfaatan
fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan yang termasuk biaya produksi terhadap
TC 44,1
C. Pinjaman
-
144 Berdasarkan Tabel 33 di atas diketahui besaran biaya investasi yang
dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2010 adalah sebesar Rp 129.910.000,00. Menurut Lampiran 7 diketahui bahwa biaya
investasi tersebut terdiri dari biaya pembuatan kapal Rp 100.000.000,00; pembelian alat tangkap berupa pancing Rp 4.000.000,00; pembelian dua unit
mesin Rp 20.000.000,00; pembelian alat bantu penangkapan dan penanganan hasil tangkapan berupa gacok, sekop dan serok Rp 110.000,00 dan pembuatan surat-
surat perizinan berupa SIB, SIUP dan SIPI Rp 5.950.000, 00. Besaran biaya investasi yang termasuk ke dalam biaya terkait pemanfaatan
fasilitas dan pelayanan kepelabuhan yaitu biaya pembuatan kapal docking, pembelian serok BAP atau kedai pesisir dan pembuatan surat-surat perizinan
Syahbandar perikanan adalah sebesar Rp 105.810.000,00 atau 81,4 dari keseluruhan biaya investasi yang dikeluarkan oleh usaha perikanan pancing
rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2010. Hal ini dapat juga berarti bahwa peran PPN Palabuhanratu terhadap pengadaan investasi dalam usaha perikanan pancing
rumpon di PPN Palabuhanratu adalah sangat signifikan yaitu sebesar 81,4 dari total biaya investasi yang seharusnya dikeluarkan oleh usaha pancing rumpon di
PPN Palabuhanratu. Berdasarkan Tabel 33 dan Lampiran 7 juga diketahui jumlah keseluruhan
biaya tetaptotal fixed cost TFC yang dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2010 adalah sebesar Rp 10.122.000,00.
Jumlah tersebut terdiri dari pembuatan pas tahunan kapal Rp 150.000,00 penyusutan kapal Rp 5.000.000,00; penyusutan alat tangkap Rp 800.000,00;
penyusutan mesin Rp 1.000.000,00; penyusutan alat bantu Rp 22.000,00; perawatan atau perbaikan kapal Rp 2.500.000,00; perawatan atau perbaikan mesin
Rp 150.000,00 dan perawatan atau perbaikan alat tangkap Rp 500.000,00. Terdapat dua komponen biaya tetap yang bernilai nol yaitu pajak dan asuransi,
karena berdasarkan hasil wawancara nelayan perikanan pancing rumpon tidak mengeluarkan kedua komponen tersebut.
Sebagian dari TFC tersebut merupakan biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan. Jumlah biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan
pelayanan kepelabuhanan tersebut adalah Rp 2.800.000,00 yang terdiri dari
145 pembuatan pas tahunan kapal syahbandar perikanan, perawatan kapal docking
dan perawatan mesin bengkel. Persentase biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan yang termasuk biaya tetap terhadap TFC adalah 27,7.
Hal ini berarti 27,7 dari biaya tetap yang dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon digunakan untuk mendapatkan pelayanan dari fasilitas PPN
Palabuhanratu. Jumlah biaya variabel yang dikeluarkan perikanan pancing rumpon sebagian
besar bergantung kepada banyaknya trip penangkapan ikan yang dilakukan oleh perikanan pancing rumpon sepanjang tahun 2010. Nelayan perikanan pancing
rumpon memberikan informasi bahwa rata-rata jumlah trip penangkapan ikan yang dilakukan oleh perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanatu tahun 2010
adalah 25 kali trip, sedangkan rata-raja jumlah hari dimana perikanan pancing rumpon tidak melakukan trip penangkapan ikan bertambat labuh di PPN
Palabuhanratu pada tahun 2010 adalah 150 hari. Hasil perhitungan pada Lampiran 7 memberikan informasi bahwa biaya
tambat labuh yang harus dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon untuk bertambat labuh di PPN Palabuhanratu tahun 2010 adalah Rp 75.000,00 dalam
satu tahun. Biaya tersebut biasanya dibayarkan langsung bersamaan dengan biaya pas kebersihan kolam pelabuhan sebesar Rp 15.000,00 dalam satu tahun. Nelayan
perikanan pancing rumpon juga mengeluarkan biaya pembelian bahan kebutuhan melaut yang meliputi air bersih sebesar Rp 2.250.000,00, BBM Rp 33.750.000,00,
es balok Rp 19.125.000,00, oli Rp 1.500.000,00 dan ransum Rp 20.000.000,00. Setelah mendaratkan hasil tangkapan di dermaga PPN Palabuhanratu,
perikanan pancing rumpon harus mengangkut hasil tangkapan tersebut ke perusahaan penanganan dan pendistribusian tuna atau ke los pasar ikan PPN
Palabuhanratu. Pengangkutan dilakukan menggunakan gerobak kayu milik buruh angkut. Rata-rata perikanan pancing rumpon melakukan tiga kali pengangkutan
dalam sekali pendaratan hasil tangkapannya ke perusahaan penanganan dan pendistribusian tuna dan dua kali pengangkutan ke los pasar ikan PPN
Palabuhanratu. Biaya angkut hasil tangkapan dari dermaga tempat pendaratan ke dua tempat tersebut sama yaitu Rp 10.000,00 untuk satu kali angkut. Sehingga
didapatkan biaya yang dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon untuk
146 melakukan pengangkutan hasil tangkapan tahun 2010 adalah Rp 750.000,00 ke
perusahaan penanganan dan pendistribusian tuna dan Rp 500.000,00 ke pasar ikan PPN Palabuhanratu Lampiran 7.
Seluruh biaya variabeltotal variabel cost TVC yang dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu tahuin 2010 berjumlah Rp
129.910.000,00. Sebagian dari biaya variabel tersebut merupakan biaya terkait pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan di PPN Palabuhanratu. Biaya
tersebut berjumlah Rp 36.090.000,00 yang terdiri dari biaya tambat labuh, pas kebersihan, pembelian air bersih dan pembelian BBM. Sehingga diketahui bahwa
sebesar 46,3 dari keseluruhan biaya operasional yang dikeluarkan perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2010 merupakan biaya terkait
pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan. Keseluruhan biaya produksitotal cost TC yang dikeluarkan oleh perikanan
pancing rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2010 berjumlah Rp 88.117.000,00. Sebesar 44,1 atau Rp 38.890.000,00 dari biaya tersebut merupakan biaya terkait
pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan PPN Palabunaratu yang dimanfaatkan perikanan pancing rumpon tahun 2010. Hasil tersebut juga berarti
bahwa peran PPN Palabuhanratu dalam kegiatan produksi perikanan pancing rumpon adalah sebesar 44,1. Tidak terdapat biaya pinjaman yang dikeluarkan
oleh perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu. Berdasarkan perhitungan dan uraian biaya dapat diketahui bahwa 81,4
pengadaan investasi dan 44,1 kegiatan produksi perikanan pancing rumpon untuk melakukan usaha perikanan penagkapan ikan sangat dipengaruhi oleh
fasilitas dan pelayanan PPN Palabuhanratu. Hal tersebut membuktikan bahwa peran PPN Palabuhanratu sebagai penyedia fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan
sangat penting dalam pengadaan inevestasi dan pelaksanaan kegiatan usaha perikanan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu. Jika fasilitas terkait tersebut
tidak tersedia maka nelayan tidak dapat melakukan usaha perikanan pancing rumpon, atau harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mendapatkannya
dari tempat lain.
147
7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan