Pelabuhan Perikanan Pengkajian Fasilitas dan Pelayanan Kepelabuhanan Terkait Usaha Perikanan Pancing Rumpon di PPN Palabuhanratu

5 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan perikanan adalah wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan kegiatan penangkapan ikan, dilengkapi berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai akan didistribusikan Lubis, 2006. Berdasarkan Departemen Kelautan dan Perikanan 2010 pada pasal 41 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonsia No 45 tahun 2009 tentang pelabuhan perikanan, pelabuhan perikanan di dalam mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya, pelabuhan perikanan berfungsi sebagai : 1 Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan 2 Pelayanan bongkar muat 3 Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan 4 Pemasaran dan distribusi ikan 5 Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan 6 Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan 7 Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan 8 Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan 9 Pelaksanaan kesyahbandaran 10 Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan 11 Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas kapal perikanan 12 Tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan 13 Pemantauan wilayan pesisir dan wisata bahari 14 Pengendalian lingkungan Lubis 2006 menyatakan bahwa fungsi PPPPI berdasarkan pendekatan kepentingan adalah sebagai berikut 1 Fungsi maritim, yaitu PPPPI mempunyai aktifitas-aktifitas yang bersifat kemaritiman, yaitu suatu tempat kontak bagi nelayan atau pemilik kapal, antara laut dan daratan untuk semua aktifitasnya. 6 2 Fungsi pemasaran, yaitu suatu tempat awal untuk mempersiapkan pemasaran produksi perikanan dengan melakukan transaksi pelelangan ikan. 3 Fungsi jasa, yaitu meliputi seluruh jasa-jasa pelabuhan mulai dari ikan didaratkan sampai ikan didistribusikan. Selanjutnya Lubis menyatakan bahwa didalam pelaksanaan fungsi dan peranannya, pelabuhan perikanan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Kapasitas dan jenis fasilitas yang ada di suatu pelabuhan perikanan umumnya akan menentukan skala atau tipe dari suatu pelabuhan dan akan berkaitan pula dengan skala perikanannya. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1994 vide Priatna 2009, Ada beberapa kegiatan perikanan yang sangat bergantung kepada fasilitas dan pelayanan pelabuhan perikanan, kegiatan tersebut secara terperinci adalah : 1 Produksi : bahwa pelabuhan perikanan sebagai tempat para nelayan untuk melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di laut sampai membongkar hasil tangkapannya. 2 Pengolahan : bahwa pelabuhan perikanan menyediakan sarana-sarana yang dibutuhkan untuk mengolah hasil tangkapannya. 3 Pemasaran : bahwa pelabuhan perikanan pusat pengumpulan dan tempat awal pemasaran hasil tangkapannya. Menurut penulis hal yang dikemukan oleh Direktorat Jenderal Perikanan 1994 vide Priatna 2009 di atas adalah benar, namun ada dua kegiatan perikanan yang kurang yaitu kegiatan pemberian informasi dan bantuan, serta kegiatan pengawasan. Kegiatan pemberian informasi dan bantuan dapat berupa bantuan pengadaan kapal dan alat penangkapan ikan baik dalam bentuk pinjaman ataupun hibah, informasi cuaca dan informasi daerah penangkapan, serta pembinaan berupa seminar atau pelatihan kepada nelayan. Kegiatan pengawasan dapat berupa pendataan nelayan, armada dan hasil tangkapan, serta pembuatan surat-surat perizinan. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 16MEN2006 tentang pelabuhan perikanan menyatakan bahwa klasifikasi pelabuhan perikanan dibagi menjadi 4 yaitu Tabel 1 : 7 Tabel 1 Tipe dan kriteria pelabuhan perikanan di Indonesia menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 16MEN2006 Pelabuhan Perikanan Kriteria 1. Samudera A a Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di laut Teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan laut lepas. b Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 60 GT. c Panjang dermaga sekurang-kurangnya 300 m, dengan kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 3 m. d Mampu menampung sekurang-kurangnya 100 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 6.000 GT kapal perikanan sekaligus. e Ikan yang didaratkan sebagian untuk ekspor. f Terdapat industri perikanan. 2. Nusantara B a Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di laut Teritorial dan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. b Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 30 GT. c Panjang dermaga sekurang-kurangnya 150 m, dengan kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 3 m. d Mampu menampung sekurang-kurangnya 75 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 2.250 GT kapal perikanan sekaligus. e Ikan yang didaratkan sebagian untuk ekspor. 3. Pantai C a Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut Teritorial. b Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 10 GT. c Panjang dermaga sekurang-kurangnya 100 m, dengan kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 2 m. d Mampu menampung sekurang-kurangnya 30 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 300 GT kapal perikanan sekaligus. 4. Pangkalan Pendaratan Ikan D a Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di perairan pedalaman dan perairan kepulauan. b Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 3 GT. c Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 2 m. d Mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 60 GT kapal perikanan sekaligus. Sumber : Departemen Kelautan dan Perikanan 2006 8 Berikut ini adalah beberapa contoh pelabuhan perikanan yang terdapat di Indonesia berdasarkan klasifikasi pada Tabel 1 di atas : 1 Pelabuhan Perikanan Samudera PPS atau tipe A Contoh : PPS Nizam Zachman Jakarta, PPS Bungus dan PPS Sibolga 2 Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN atau tipe B Contoh : PPN Palabuhanratu dan PPN Brondong 3 Pelabuhan Perikanan Pantai PPP atau tipe C Contoh : PPP Muncar, PPP Bojomulyo dan PPP Tasik Agung 4 Pangkalan Pendaratan Ikan PPI atau tipe D Contoh : PPI Muara Angke dan PPI Jetis 2.2 Fasilitas dan Pelayanan di Pelabuhan Perikanan 2.2.1 Fasilitas pelabuhan perikanan secara umum