Tahapan Penelitian Pengendalian Mutu pada Produksi Tuna Loin ( Thunnus sp.) dengan Metode Six Sigma. Studi Kasus: PT X

selama bulan Maret-April 2011. Sedangkan data sekunder merupakan yang diambil dari perusahaan meliputi Keadaan umum perusahan, sejarah perusahaan, lokasi perusahaan dan yang lainnya. Karakteristik contoh yang diukur bobot rataan tuna utuh, tuna loin dan rendemen tuna loin. Pengambilan data pada tahapan proses yang menjadi kajian adalah: 1 Tahapan penerimaan bahan baku Tahapan ini dilakukan dengan mengidentifikasi kriteria cacat defect dan mengetahui rataan berat tuna yang diterima untuk produksi loin. Apakah berat tuna yang diterima sesuai dengan berat tuna hasil penimbangan dari lapangan atau dari tempat transit ikan. 2 Tahapan proses produksi loin Tahapan proses produksi loin meliputi proses cuting yang terdiri dari pembuangan kepala, sirip, dan ekor, pembuatan loin, fillet, pembuangan daging gelap, dan perapihan dilakukan untuk mengetahui rataan berat loin yang dihasilkan. 3 Tahapan Perhitungan rendemen Perhitungan rendemen dilakukan untuk mengetahui banyaknya bagian yang dapat termanfatkan dibandingkan dengan banyaknya penyusutan yang terjadi dalam pembuatan loin. Pengambilan data sekunder dari perusahaan X, meliputi: 1. Sejarah dan perkembangan perusahaan 2. Lokasi perusahaan 3. Tujuan pendirian perusahaan

3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan Penelitian yang digunakan meliputi sebagai berikut: 1 Mengetahui sejarah perkembangan perusahaan 2 Pemahaman mengenai proses produksi. Pemahaman mengenai proses produksi sangat penting karena semua hal yang terjadi di ruang produksi berkaitan dengan proses produksi tersebut. Pemahaman dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. 3 Perancangan metode DMAIC 1 Define pendefinisian masalah, dilakukan dengan mengidentifikasi masalah dalam proses produksi yang meliputi jumlah cacat dan penipuan ekonomi terkait dengan ukuran dan karakteristik mutu yang tidak sesuai permintaan pembeli, yang terkait dengan kapabilitas proses yang terjadi pada setiap tahapan proses. 2 Measure pengukuran, dilakukan dengan pengukuran mutu produk secara statistik SPC, meliputi pengumpulan data melalui lembar pemeriksaan, pengambilan sampel, perhitungan statistik matriks spc, diagram garis dan diagram kendali, serta kapabilitas proses. Proses pengolahan data dilakukan dengan software Ms.Excell 2007 dan Minitab15. Berikut ini merupakan tahapan yang dilakukan dalam membuat diagram pengendalian Evans dan Lindsay 2007. 1. Persiapan Memilih data variabel atau atribut yang akan diukur Menentukan dasar, ukuran, dan frekuensi pengambilan sampel Membuat diagram pengendalian 2. Pengumpulan data Mencatat data Menghitung nilai statistik yang relevan rataan, jangkauan, proporsi,dsb Memplot nilai statistik dalam diagram 3. Menentukan batasan pengendalian percobaan Menggambar garis tengah rataan proses pada diagram Menghitung batasan pengendalian atas dan bawah 4. Analisis dan interpretasi Meneliti kemungkinan adanya kurangnya pengendalian dari diagram Mengeliminasi titik-titik yang berada di luar pengendalian Menghitung ulang batasan pengendali jika dibutuhkan 5. Menggunakan diagram sebagai alat pemecahan masalah Meneruskan pengumpulan dan pembuatan plot data Mengidentifikasi situasi yang berada di luar pengendalian dan mengambil tindakan korektif 6. Menentukan kapabilitas proses menggunakan data diagram pengendalian. 3 Analyze analisis, dilakukan identifikasi masalah dengan pembuatan diagram sebab akibat fishbone diagram serta kapabilitas proses dengan memfokuskan pada faktor-faktor penyebab masalah yang sering terjadi, seperti mesin, manusia, metode, manajerial, dan manajemen. Penggunaan diagram sebab-akibat yang mengacu pada Larson 2003 terdiri dari tahapan sebagi berikut: 1. Mengidentifikasi masalah yang sering terjadi dan mengungkapkan masalah tersebut sebagai suatu pertanyaan masalah dan temukan sekumpulan penyebab yang mungkin mengakibatkan masalah tersebut. 2. Penggambaran diagram dengan pernyataan mengenai masalah untuk ditempatkan pada sisi kanan membentuk kepala ikan dan kategori utama bahan baku, metode, manusia, mesin, pengukuran, dan lingkungan ditempatkan pada cabang utama membentuk tulang-tulang besar dari ikan. Kategori utama dapat diubah sesuai kebutuhan. 3. Menemukan akar penyebab, kemudian menulis akar penyebab pada cabang- cabang yang sesuai dengan kategori utama membentuk tulang-tulang kecil ikan. 4. Menginterpretasikan diagram sebab-akibat tersebut dengan melihat penyebab-penyebab yang muncul. 4 Improve peningkatan, bertujuan untuk mengeliminasi cacat serta mengoptimalkan mutu proses. Peningkatan dilakukan dengan menerapkan diagram kaizen blitz yang menunjukkan hubungan antara siklus Deming PDSA dan proses perbaikan yang terus menerus.

3.4 Metode Analisis Data