Kapabilitas proses Six Sigma

2.9.3 Kapabilitas proses

Kapabilitas proses adalah kisaran dimana variasi alami suatu proses terjadi akibat penyebab umum suatu sistem, atau dengan kata lain pencapaian suatu proses dalam kondisi stabil. Kapabilitas proses Cpm merupakan suatu ukuran kerja kritis yang menunjukkan proses mampu menghasilkan produk sesuai kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Analisis kapabilitas merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan program peningkatan mutu. Manfaat dari analisis kapabilitas proses terhadap peningkatan mutu adalah dapat menduga seberapa baik proses akan memenuhi toleransi, dapat membantu pengembang atau perancang produk dalam memilih atau mengubah proses atau mengurangi keragaman dalam proses produksi Tang et al. 2006. Kapabilitas proses penting bagi desainer produk dan teknisi produksi, dan amat penting untuk mencapai tingkatan kerja Six Sigma. Memahami kapabilitas proses memungkinkan untuk memprediksi secara kuantitatif seberapa baik suatu proses dapat memenuhi spesifikasi serta untuk menentukan kebutuhan suatu peralatan serta pengendalian yang dibutuhkan Evans dan Lindsay 2007. Analisis kapabilitas proses merupakan bagian penting dari keseluruhan program pengendalian mutu. Manfaat dari analisis kapabilitas proses Montgomery 1996 adalah: a. Menduga seberapa baik proses akan memenuhi toleransi b. Membantu pengembang atau perancang produk dalam memilih atau mengubah proses c. Mambantu dalam pembentukan selang antara penarikan contoh untuk pengawasan proses d. Menentukan persyaratan penampilan bagi alat baru e. Memilih diantara pemasok yang bersaing f. Merencanakan urutan proses produksi bilamana ada pengaruh interaksi proses dengan toleransi g. Mengurangi keragaman dalam proses produksi Indeks kapabilitas proses Cp Hubungan antara variasi dan spesifikasi alami diukur menggunakan indeks kapabilitas proses sehingga sering disebut sebagai indeks potensial proses Cp. Indeks kapabilitas proses merupakan variasi natural suatu proses dengan spesifikasi desain dalam tolak ukur yang kuantitatif Evans dan Lindsay 2007. Dalam bahasa numerik, rumusnya adalah: Cp = Dimana, USL = upper specification limit LSL = lower specification limit � = standar deviasi proses Penilaian yang digunakan untuk indeks kapabilitas proses Cp Gaspersz 2003, yaitu: C pm ≥ 2,0 : keadaan proses industri berada dalam keadaan stabil dan mampu, artinya proses berada dalam keadaan mampu menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. 1≤ C pm ≥ 1,99 : tri proses berada dalam keadaan stabil dan tidak mampu, artinya proses berada dalam keadaan tidak mampu sampai cukup mampu untuk menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. C pm 1,0 : oses industri berada dalam keadaan tidak mampu untuk menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Persyaratan penggunaan rumus ini, yaitu distribusi proses harus menyebar normal dengan nilai target T yang berarti rata-rata proses harus tepat berada ditengah nilai USL dan LSL. Kurva indeks kapabilitas proses ditunjukkan pada Gambar 4. Lower Spec U pper Spec C p 1 Lower Spec Upper Spec C p = 1 Lower Spec Upper Spec C p 1 Gambar 4 Kurva indeks kapabilitas proses. Jika persyaratan ini sudah dipenuhi maka, dapat digunakan tabel nilai kapabilitas proses yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Hubungan antara Cp dan kapabilitas proses Cp Kapabilitas Proses 0,33 1,0 sigma 0,5 1,5 sigma 0,67 2,0 sigma 0,83 2,5 sigma 1,00 3,0 sigma 1,17 3,5 sigma 1,33 4,0 sigma 1,5 4,5 sigma 1,67 5,0 sigma 1,83 5,5 sigma 2,00 6,0 sigma 2,17 6,5 sigma 2,33 7,0 sigma Sumber: Gaspersz 2007 Menurut Evans dan Lindsay 2007, Cp dengan nilai 1,00 mensyaratkan bahwa proses berada dalam keadaan stabil dan tidak mampu, artinya proses berada dalam keadaan tidak mampu sampai cukup mampu untuk menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Semakin besar nilai Cp, maka semakin besar pula nilai sigmanya. 3 METODOLOGI

3.1 Kerangka Pemikiran