Persyaratan Mutu dan Keamanan Pangan Tuna Loin Beku Definisi Mutu

7. Pembuangan daging gelap dark meat Daging yang sudah berbentuk loin kemudian dibuang bagian-bagian daging yang berwarna merah tuacoklat kehitaman dengan menggunakan air yang sesuai. 8. Pembuangan kulit dan perapihan Tahap berikutnya adalah pembuangan kulit dilanjutkan dengan merapihkan bentuk loin dan membuang lapisan lemak yang masih terdapat pada permukaan. 9. Sortasi III khusus bahan beku Sortasi mutu dilakukan dengan cara uji rasa dan warna daging 10. Penimbangan Loin yang sudah rapi kemudian ditimbang. Tiap-tiap loin diberi label dengan memberi keterangan berat per satuan loin. 11. Pencucian II khusus yang menggunakan bahan baku segar Loin kemudian dicuci ke dalam air bersih dan dingin dengan cara mencelupkan beberapa detik 3-5 menit. 12. Pembekuan Sebelum dilakukan pembekuan sebaiknya tuna loin dibungkus plastik, selanjutnya dibekukan selama maksimum delapan jam sehingga suhu pusatnya mencapai -18 °C. 13. Penggelasan glazing dan pengepakan Tuna loin yang dibekukan tanpa dibungkus plastik maka penggelasan dengan cara mencelupkan pada air dingin dengan suhu maksimum 5 °C, kemudian dimasukkan ke dalam karton dan diikat dengan kuat.

2.4 Persyaratan Mutu dan Keamanan Pangan Tuna Loin Beku

Persyaratan mutu dan keamanan pangan pada tuna loin beku yang dianjurkan sesuai dengan SNI 01-4104.1-2006 diantaranya yaitu produk harus lulus uji organoleptik minimal angka 7 diantara kisaran angka 1-9. Uji Escherichia coli yang diperbolehkan maksimal 2 APM, sedangkan untuk pengujian Salmonella dan vibrio cholera harus negatif. Persyaratan mutu keamanan pangan tuna loin beku dapat ditunjukkan pasa Tabel 2. Tabel 2 Persyaratan Mutu dan Keamanan Pangan Tuna Loin Beku SNI 01-4104.1-2006 Jenis Uji Satuan Persyaratan Mutu a. Organoleptik angka 1-9 minimal 7 b. Cemaran Mikroba: - ALT - Escherichia coli - Salmonella - Vibrio cholera koloni APM APM APM maksimal 5,0 × 10 5 maksimal 2 negatif negatif c. Cemaran Kimia: - Raksa Hg - Timbal Pb - Histamin - Kadmium mg kg mg kg mg kg mg kg maksimal 1 maksimal 0,4 maksimal 100 maksimal 0,5 d. Fisika - Suhu pusat o C maksimal -18 e. Parasit ekor maksimal 0 Sumber: Badan Standardisasi Nasional Keterangan: ALT : Angka Lempeng Total APM : Angka Paling Memungkinkan

2.5 Definisi Mutu

Menurut Juran 1993, mutu produk merupakan kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produk memiliki daya tahan penggunaannya lama, produk yang digunakan akan menambah citra atau status konsumen yang memakainya, produk tidak mudah rusak, adanya jaminan mutu dan sesuai etika yang digunakan. Mutu merupakan kecocokan penggunaan produk memiliki dua aspek utama, yaitu ciri-ciri produknya memenuhi tuntunan pelanggan dan tidak memiliki kelemahan Nasution 2005. 1. Ciri-ciri produk yang memenuhi pelanggan Ciri-ciri produk bermutu tinggi apabila memiliki keistimewaan. Mutu yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing dan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. 2. Bebas dari kelemahan Suatu produk yang memiliki tingkat mutu yang tinggi apabila produk tersebut tidak memiliki kelemahan, tidak memiliki cacat sedikitpun dalam produknya. Mutu yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi pengerjaan kembali dan pemborosan, mengurangi ketidakpuasan pelanggan, meningkatkan kapasitas produksi serta memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa Nasution 2005. Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan Crosby 1979. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi.

2.6 Pendekatan Pengendalian Mutu