maksimum tuna yang diterima 48,70 kg, sedangkan berat minimum yang diterima 19,17 kg. Standar deviasi proses 8,73 dan nilai standar deviasi maksimal 4,37.
Hasil penelitian ini identik dengan Putri 2011 dimana nilai standar deviasi proses melebihi nilai batas toleransi standar deviasi maksimum proses Smaks
sebesar 4,37. Artinya variasi berat tuna yang diterima telah melewati batas antara rataan dengan batas spesifikasi minimal nilai standar berat penerimaan tuna.
Nilai kapabilitas proses penerimaan tuna di perusahaan X adalah 1,00 1
≤ C
pm
≥ 1,99 pada tingkat sigma ±3 yaitu tepatnya berada pada tingkat sigma
3,00 sehingga didapat nilai DPMO defect per million opportunities atau peluang kegagalan per satu juta kali kesempatan 68100 yang artinya bahwa setiap satu juta
kali produksi diperkirakan terdapat 68100 kemungkinan bahwa rataan berat tuna yang diterima tidak mampu memenuhi berat rataan spesifikasi bawah yaitu
16,00 kg. Nilai kapabilitas proses tersebut menunjukkan bahwa keadaan proses penerimaan bahan baku tuna pada perusahaan tersebut berada dalam keadaan
tidak mampu sampai dengan cukup mampu untuk menghasilkan berat tuna sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi perusahaan.
4.3.2 Pengendalian mutu terhadap berat rataan tuna loin
Tuna loin beku merupakan produk olahan hasil perairan dengan bahan baku tuna segar atau beku mengalami perlakuan penyiangan, pembelahan
membujur menjadi 4 bagian loin, pembuangan daging gelap dark meat, pembuangan lemak, pembuangan kulit, perapihan dan pembekuan cepat serta
suhu pusatnya maksimum -18°C. Produksi tuna loin sesuai dengan permintaan bayer
dan Tuna loin diproduksi sesuai dengan bahan baku ikan yang didapatkan dan sesuai dengan pesanan pelanggan. Produksi tuna loin yang di produksi di PT
X ini sesuai dengan jumlah ikan yang didapatkan, apabila terdapat banyak ikan maka ikan tuna tersebut langsung di produksi dan apabila sedikit ikan tuna di
simpan dalam bak penampungan ikan. Hasil analisis pengendalian mutu tuna loin dapat dilihat pada Gambar 23.
0,05 0,04
0,03 0,02
0,01 0,00
X 2,30
10,97 28
25 22
19 16
13 10
7 4
1 25
20 15
10 5
Observation b
e r
a t
r a
t a
a n
t u
n a
l o
in
_ X=10,97
UCL=23
LCL=-1,06
Peta kendali rataan tuna loin
Gambar 23 Diagram kendali rataan berat tuna loin. Berdasarkan peta distribusi menunjukkan nilai lower spesific limit LSL
dari perusahaan X sebesar 2,30 kg, pada peta kendali didapat berat rataan tuna utuh pada bulan Maret sampai bulan April 2011, yang digunakan untuk produksi
loin 10,97 kg dan nilai batas kontrol atas UCL 23,00 kg UCL dan nilai batas kontrol bawah LCL 1,06 kg, serta nilai batas spesifikasi bawah 2,30 kg. Dapat
dilihat bahwa semua data berada diantara kedua batas kendali atas dan bawah UCL dan LCL, hal ini menunjukkan bahwa proses ini dalam keadaan terkendali
Montgomery 1990. Untuk mengetahui kemampuan proses dalam pembuatan loin, maka dilakukan pengukuran terhadap indeks kapabilitas proses. Hasil
pengukuran tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil perhitungan rataan tuna loin dari bulan Maret sampai bulan
April 2011.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari rataan berat tuna diatas menunjukkan bahwa berat rataan tuna loin yang diterima 10,97 kg dan berat
No Statistika
Nilai 1
jumlah data 30
2 rataan proses
10,97 3
standar deviasi 4,01
4 nilai minimum
4,91 5
nilai maksimum 20,00
6 Lower spesific limit
LSL 2,30
7 standar deviasi maksimum proses Smaks
2,37 8
Upper control limit UCL
23,00 9
Lower control limit LCL
1,06 10
Kapabilitas proses Cpm 1,44
11 Defect per million opportunities
DPMO 15400
12 Sigma
3,66
maksimum tuna yang diterima 20,00 kg, sedangkan berat minimum yang diterima sebesar 4,91 kg. Standar deviasi proses sebesar 4,01 telah melebihi nilai batas
toleransi standar deviasi maksimum proses Smaks sebesar 2,37. Hasil penelitian ini sesuai dengan Saulina 2009, dimana nilai variasi potongan tuna loin yang
dihasilkan melebihi jangkauan berat rataan spesifikasi batas atas dan batas bawah yang di tetapkan.
Nilai kapabilitas proses penerimaan tuna di perusahaan X adalah 1,44 1 ≤ C
pm
≥ 1,99 pada tingkat sigma ±3 yaitu tepatnya berada pada tingkat sigma 3,66 sehingga didapat nilai DPMO defect per million opportunities atau peluang
kegagalan per satu juta kali kesempatan sebesar 15400 yang artinya bahwa setiap satu juta kali produksi diperkirakan terdapat 15400 kemungkinan bahwa rataan
berat tuna loin yang diterima tidak mampu memenuhi berat rataan spesifikasi bawah tuna loin yaitu sebesar 2,30 kg. Kapabilitas proses tersebut menunjukkan
bahwa keadaan proses tuna loin pada perusahaan X berada dalam keadaan tidak mampu sampai dengan cukup mampu untuk menghasilkan loin sesuai dengan
kebutuhan dan ekspektasi perusahaan.
4.3.3 Pengendalian mutu terhadap rataan rendemen tuna loin