Kerja lapang Kondisi Tanah

34 Peta kerentanan selanjutnya dapat dibuat berdasarkan operasi tumpang tindih overlay GIS antara peta jenis bangunan, peta kepadatan bangunan, dan peta kepadatan penduduk. Dari hasil perhitungan, kerentanan elemen resiko dikategorikan menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan rumus 3. Adapun nilai kerentanan elemen resiko tertinggi yaitu 0,175 dan terendah 0,00867 sehingga nilai intervalnya yaitu 0,05 Tabel 14. Tabel 14. Nilai interval kelas kerentanan elemen resiko di lokasi penelitian Nilai interval Kelas kerentanan 0,0087 – 0,058 Rendah 0,059 – 0,109 Sedang 0,11 – 0,175 Tinggi Sumber: Hasil analisis, 2012

c. Analisis kapasitas masyarakat di lokasi penelitian

Kapasitas masyarakat dianalisis berdasarkan tanggapan responden terhadap pertanyaan kuesioner. Terdapat 11 pertanyaan panduan sebagai variabel untuk menilai ka pasitas masyarakat dimana jika jawaban responden “Ya” maka diberi nilai satu dan jika “Tidak” diberi nilai nol. Untuk pertanyaan yang jawabannya lebih dari satu diberi nilai 0,25. Kemudian hasilnya dideskripsikan sesuai hasil wawancara guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi masyarakat di lokasi longsor.

d. Analisis resiko longsor di lokasi penelitian

Paradigma penanggulangan bencana saat ini telah berkembang menjadi paradigma holistik dimana penanggulangan bencana dipandang sebagai suatu upaya pengurangan resiko bencana. Resiko bencana merupakan interaksi antara bahaya hazard yang ada dan tingkat kerentanan vulnerability masyarakat terhadap bencana serta kapasitas yang dimiliki masyarakat dalam menghadapi bencana. Jika masyarakat cukup tinggi dalam menghadapi bencana, maka kapasitas bersifat mengurangi resiko. Sumber data yang dibutuhkan untuk menentukan resiko longsor di lokasi penelitian menggunakan data bahaya longsor, kerentanan elemen risko dan kapasitas masyarakat yang telah dibuat. Menurut Bakornas PB 2007 resiko bencana merupakan perpaduan dari unsur bahaya hazard dan kerentanan vulnerability dimana kapasitas juga 35 merupakan faktor penting untuk menentukan resiko bencana. Secara matematis resiko dapat dirumuskan sebagai berikut; R = H x V C dimana R adalah resiko Risk, H adalah bahaya Hazard, V adalah kerentanan vulnerability dan C adalah kapasitas capacities. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, dalam penelitian ini penilaian resiko longsor tidak memperhitungkan kapasitas masyarakat, dikarenakan jumlah sampel yang diperoleh terlalu sedikit sehingga kurang dapat mencerminkan kondisi masyarakat dalam arti menyeluruh. Namun kapasitas tetap dideskripsikan sebagai gambaran kondisi masyarakat yang tinggal di lokasi terjadinya longsor. Nilai resiko kemudian dikategorikan menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi sesuai dengan rumus 3. Berdasarkan hasil perhitungan resiko, nilai resiko tertinggi mencapai 0,47 dan terendah yaitu 0,006 sehingga nilai interval kelas resiko yaitu 0,15 Tabel 15. Tabel 15. Nilai interval kelas resiko longsor di lokasi penelitian Nilai interval Kelas Resiko 0,006 – 0,156 Rendah 0,16 – 0,31 Sedang 0,32 – 0,47 Tinggi Sumber: Hasil analisis, 2012