Bentuklahan Landform METODE PENELITIAN
27
Pada tahap ini juga dilakukan pengumpulan data primer, seperti lokasi titik- titik longsor kkordinat geografis, tekstur tanah, data kerentanan elemen resiko,
dan data kapasitas masyarakat dalam menghadapi suatu resiko. Data infrastruktur meliputi data jumlah bangunan sedangkan data sosial berupa data jumlah
penduduk. Data infrastruktur diperoleh dari Bappeda Kota Ternate namun diperbaharui dengan menggunakan citra GeoEye dari Google Earth, sedangkan
data sosial-demografis diperoleh dari BPS Kota Ternate. Data kapasitas masyarakat diperoleh melalui penyebaran kuesioner Lampiran 3, dimana
kuesioner terdiri dari beberapa bagian yaitu; i lokasi reponden dan waktu wawancara; ii identitas responden; iii kondisi hunian yang dimiliki; iv
kapasitas masyarakat terhadap bencana; v pertanyaan lain yang belum tergali dari kuesioner. Data kapasitas masyarakat terhadap bencana meliputi pengetahuan
kebencanaan, pengalaman kebencanaan dan pelatihansosialisasipenyuluhan kebencanaan dimana tiap indikator memiliki beberapa variabel. Dalam hal ini
terdapat dua jenis pertanyaan tiap variabel yaitu pertanyaan yang dijawab “Ya”
disertai penjelasannya atau “Tidak” dan pertanyaan yang membutuhkan jawaban
lebih dari satu. Penentuan responden dilakukan dengan cara purposif sampling yaitu dipilih hanya masyarakat yang berada di sekitar titik longsor saja, dengan
asumsi bahwa mereka lebih mengenal bahaya longsor dan resikonya. Hasil validasi lapangan dan informasi yang terkumpul kemudia dijadikan sebagai bahan
untuk analisis data akhir.