Tanah Longsor TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Ternate yang mencakup 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Ternate Utara, Kecamatan Ternate Selatan, Kecamatan Ternate Tengah dan Kecamatan Pulau Ternate Gambar 2. Adapun penetapan Pulau Ternate sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa: 1. Pulau Ternate sebagai ibu kota pemerintahan sehingga memiliki jumlah penduduk terbanyak dibandingkan dengan pulau lain di Kota Ternate. 2. Pulau Ternate memiliki karakter wilayah berbukit dan bergunung yang umumnya rentan terhadap proses longsor. Gambar 2. Lokasi penelitian.

3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang mencakup beberapa tahap, dimulai dari persiapan, penulisan proposal hingga penulisan tesis. Tiap tahapan dibutuhkan waktu sekitar 1 – 2 bulan seperti yang disajikan pada Tabel 3. Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara 16 Tabel 3. Matriks jadwal kegiatan penelitian Tahun 2012 Kegiatan Bulan ke- I II III IV V VI Persiapan dan proposal Pengolahan dan interpretasi data Analisis data awal Kerja lapangan Analisis data akhir Tesis

3.3. Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain literatur yang berkaitan dengan geomorfologi dan managemen kebencanaan, peta tematik, citra satelit, kuesioner, serta bahan-bahan lain yang menunjang penelitian. Bahan yang digunakan menyangkut dengan data yang berkaitan dengan tujuan penelitian Tabel 4. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat keras dan perangkat lunak komputer, seperti Microsoft Office, Software GIS, Global Positioning system GPS, printer dan alat tulis menulis lainnya. Tabel 4. Data dan kaitannya dengan tujuan penelitian Data Sumber Tujuan Batas administrasi Peta administras Kota Ternate 1:50.000. Bappeda Kota Ternate 1. Menganalisis geomorfologi Pulau Ternate 2. Memetakan bahaya longsor di Pulau Ternate Lereng SRTM 90 m DEM Bentuklahan SRTM 90 m Hillshade, Geo Eye Google Earth 2 Desember 2010 Tekstur tanah Pengamatan lapang, unit lahan Penggunaan lahan Peta tutupan lahan Kota Ternate 1:25.000. Bappeda Kota Ternate Geologi Peta geologi Pulau Ternate 1:25.000.Pusat Vulkanologi Bandung Curah hujan BMKG Kota Ternate Kegempaan BPBD Kota Ternate 17 Lanjutan Tabel 4. Data dan kaitannya dengan tujuan penelitian Data Sumber Tujuan Jenis bangunan Bappeda Kota Ternate Menganalisis kerentanan longsor di Pulau Ternate Kepadatan penduduk BPS Kota Ternate Kepadatan bangunan Kalkulasi Pengetahuan Kuesioner Menganalisis kapasitas masyarakat Pulau Ternate Pengalaman Sosialisasipenyuluhan bencana Bahaya longsor Hasil analisis Menganalisis dan memetakan resiko longsor di Pulau Ternate Kerentanan Kapasitas masyarakat

3.4. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian mencakup lima tahap, yaitu persiapan, pengolahan dan interpretasi data, analisis data awal, kerja lapang, analisis data akhir dan penulisan tesis. Tahapan penelitian dapat digambarkan dalam diagram alir seperti yang disajikan pada Gambar 3.

3.4.1. Persiapan

Persiapan penelitian bertujuan untuk merencanakan dan mempersiapkan kegiatan penelitian seperti pembuatan proposal penelitian, studi pustaka, pengumpulan data, penyusunan kuesioner dan surat ijin penelitian.

3.4.2. Pengolahan dan interpretasi data

Pada tahapan ini, data yang terkumpul kemudian diolah dan untuk citra satelit dilakukan interpretasi, yaitu suatu kegiatan penafsiran terhadap objek-objek pada citra satelit atau foto udara tanpa adanya sentuhan fisik terhadap obyek yang ditafsir Lillesand dan Kiefer, 1990. Untuk mengolah dan interpretasi data digunakan software sistem Informasi Geografis SIG yaitu ArcGIS 9.3. Pada tahapan ini dihasilkan peta-peta tentatif kemirngan lereng, bentuklahan dan penggunaan lahan.