Normalization Difference Vegetation Index NDVI Normalized Difference Moisture Index NDMI

Gambar 18 Jumlah titik kirinyuh berdasarkan NDVI

5.2.6 Normalized Difference Moisture Index NDMI

Normalized Difference Moisture Index NDMI merupakan salah satu indeks vegetasi selain NDVI yang umumnya digunakan untuk mengetahui kelembaban vegetasipermukaan tutupan area Hemmleb et al. 2006. Nilai NDMI dihitung berdasarkan analisa Citra Landsat Image band 4 dan band 5 menurut Price dan Tinant 2000. Penilaian menggunakan indeks NDMI terhadap sebaran titik kirinyuh di kawasan jalur pendakian Cibodas menghasilkan peta sebagaimana tersaji pada Gambar 21 dimana terdapat 3 tiga kelas nilai NDMI yaitu -0,261 – 0,1; 0,1 – 0,2 dan 0,2 – 0,3. Gambar 19 memperlihatkan bahwa sebaran kirinyuh di kawasan jalur pendakian Resort Mandalawangi pada umumnya berada pada daerah dengan kisaran nilai NDMI -0,261 hingga 0,3 dengan jumlah terbanyak pada kisaran nilai 0,1 – 0,2. 5 10 15 20 25 30 -0,35-0,2 0,2-0,4 0,4 27 21 Ju m la h K ir in y u h i n d iv id u NDVI Gambar 19 Jumlah titik kirinyuh berdasarkan NDMI Sebagai salah satu indeks vegetasi lain selain NDVI, NDMI mempunyai hubungan yang signifikan dengan nilai NDVI suatu kawasan dimana semakin tinggi nilai NDVI maka semakin tinggi pula nilai NDMI kawasan tersebut. Hal ini dapat dipahami karena jika suatu kawasan memiliki tutupan vegetasi yang bagus atau rapat maka dengan demikian kawasan tersebut juga memiliki kelembaban vegetasi atau kelembaban permukaan tutupan area yang tinggi. Berdasarkan hasil penilaian NDMI pada lokasi penelitian yang berada pada kisaran nilai 0,1 – 0,2 maka dapat dikatakan bahwa kelembaban permukaan tutupan area atau kelembaban vegetasi di lokasi penelitian ini cukup baik. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya vegetasi yang dapat menyerap panjang gelombang spektral dari band 4 dan 5 yang digunakan dalam menilai NDMI pada suatu kawasan. 5 10 15 20 25 30 35 -0,261 - 0,1 0,1 - 0,2 0,2 - 0,3 34 14 Ju m la h K ir in y u h i n d iv id u NDM I Gambar 20 Peta sebaran kirinyuh berdasarkan NDVI Gambar 21 Peta sebaran kirinyuh berdasarkan NDMI

5.2.7 Jarak terdekat dari jalantrail

Berdasarkan beberapa hasil penelitian terhadap penyebaran tumbuhan asing invasif yang dilakukan oleh peneliti asing di luar negeri, membuktikan bahwa gangguan akibat aktivitas manusia merupakan faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi percepatan penyebaran tumbuhan asing invasif. Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Liu et al. 2011 menunjukkan bahwa kehadiran Japanese honeysukcle sangat berhubungan erat dengan gangguan antropogenik pada umumnya. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa jika kawasan DAS dikaitkan dengan campur tangan kegiatan manusia, maka faktor-faktor seperti jarak dari jalan utama, kelembaban tanah, intensitas cahaya, dan kekayaan spesies semua signifikan terkait dengan distribusi spasial spesies invasif. Hasil penelitian di Panther Creek yang hampir seluruh kawasannya berhutan sangat sesuai dengan kesimpulan yang disebutkan diatas. Kondisi tersebut diatas sangat relevan dengan hasil penelitian di sepanjang jalur trail pendakian cibodas, dimana kirinyuh banyak ditemukan pada kondisi dimana dekat dengan jalan trail Gambar 23. Gambar 22 Jumlah titik kirinyuh berdasarkan jarak jalan trail 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 - 300 300 - 1.000 1.000 48 Ju m la h K ir in y u h i n d iv id u Jarak dari jalan trail m Gambar 23 Peta sebaran kirinyuh berdasarkan jarak jalan trail

5.2.8 Jarak terdekat dari kebunaktivitas manusia

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa penyebaran tumbuhan asing invasif sangat tergantung kepada aktivitas manusia maka sama halnya dengan jalan trail pendakian, aktivitas kebun juga menjadi salah satu faktor aktivitas manusia yang ikut berperan dalam penyebaran tumbuhan asing invasif. Kawasan hutan Resort Mandalawangi merupakan kawasan hutan yang berbatasan dengan perkebunan penduduk, pemukiman penduduk dan Kebun Raya Cibodas yang merupakan sumber aktivitas manusia. Gambar 25 merupakan peta hasil overlay titik keberadaan kirinyuh terhadap kebun masyarakat yang berada di sekitar kawasan Mandalawangi Cibodas. Peta tersebut dibagi menjadi 3 kelas yaitu 0 – 1.500; 1.500 – 3.000 dan 3.000 mdpl. Keberadaan kirinyuh sangat banyak ditemukan pada kelas jarak kebun 0 – 1.500 mdpl, hal ini menunjukkan bahwa semakin dekat jarak kebun maka semakin banyak probabilitas ditemukannya kirinyuh. Gambar 24 Jumlah titik kirinyuh berdasarkan jarak kebun 5 10 15 20 25 30 0 - 1.500 1.500 - 3.000 3.000 30 18 Ju m la h K ir in y u h i n d iv id u Jarak Kebun m