2. Data variabelfaktor biofisik tempat tumbuh kirinyuh yaitu: ketinggian
tempat elevation dan kemiringan lereng slope, arah kemiringan lereng aspect, Normalization Difference Vegetation Infrared NDVIpenutupan
vegetasi, Normalized Difference Moisture Index NDMIkelembaban vegetasi, suhu dan faktor gangguan yaitu: jarak terdekat dari jalur
patrolitrek, jarak terdekat dari kebunaktivitas manusia 3.
Data spasial untuk prediksi model distribusi : Citra Landsat kawasan TNGGP, ASTER GDEM S07, E106 resolusi spasial 30 m, peta digital
kawasan TNGGP skala 1:25.000, data koordinat sampel titik observasi di lapangan yang terdiri dari a data lokasi kehadiran presence data kirinyuh
dan b data lokasi ketidakhadiran absence data kirinyuh dan variabel biofisik tempat tumbuh
4.5. Metode Pengambilan Data
4.5.1. Data Kehadiran dan Ketidakhadiran Kirinyuh Austroeupatorium
inulaefolium Kunth.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya TNGGP, 2006, lokasi kirinyuh Austroeupatorium inulaefolium
Kunth berada hampir disepanjang lokasi trek pendakian Cibodas pada ketinggian 800 mdp – 3.019
mdpl. Penentuan wilayah sampling pada penelitian ini ditentukan berdasarkan ketinggian yang mewakili 3 tiga tipe ekosistem kawasan hutan TNGGP yaitu 1
ekosistem hutan sub montana 1.000 mdpl – 1.500 mdpl 2 ekosistem hutan montana 1.500 mdpl – 2.400 mdpl dan ekosistem sub alpin 2.400 mdpl – 3.019
mdpl. Metode penempatan petak ukur pada masing-masing wilayah sampling
dilakukan secara systematic pada jalur utama sepanjang 1 km dan terbagi menjadi 20 dua puluh segmen dengan jarak antar segmen 50 meter. Pada setiap segmen
diletakkan 5 lima buah petak ukur di sebelah kiri jalur secara systematic yang masing-masing berukuran 5 x 5 meter, sehingga jumlah total petak ukur pada
masing-masing wilayah sampling adalah sebanyak 100 petak ukur Gambar 6. Pada tiap-tiap petak ukur dihitung data kehadiran kirinyuh 1-kehadiran, 0-
ketidakhadiran. Pengidentifikasian lokasi kehadiran dan ketidakhadiran kirinyuh
ditentukan dengan menandai posisi koordinat pada setiap petak ukur dengan menggunakan GPS. Penandaan lokasi dengan GPS dilakukan pada titik tengah
petak ukur sebanyak tiga kali. Selain pengambilan posisi koordinat kirinyuh pada setiap petak ukur dilakukan pula pengambilan posisi koordinat kirinyuh
disepanjang jalur pengamatan yang mana datanya dapat digunakan sebagai data validasi model.
Pengambilan data yang digunakan untuk membangun prediksi model distribusi spasial kirinyuh diambil secara acak dari total data kehadiran dan
ketidakhadiran kirinyuh yang didapat sebelumnya. Jumlah sampel petak ukur yang diambil untuk membangun model adalah 50 untuk lokasi kehadiran
kirinyuh dan 50 untuk lokasi ketidakhadiran kirinyuh. Demikian juga jumlah sampel petak ukur yang diambil untuk validasi model adalah 50 untuk lokasi
kehadiran kirinyuh dan 50 untuk lokasi ketidakhadiran kirinyuh.
Gambar 5 Bentuk petak pengamatan
4.5.2. Data Variabel Biofisik dan Gangguan
Data faktor-faktor biofisik tempat tumbuh kirinyuh berupa ketinggian tempat elevation dan kemiringan lereng slope, arah kemiringan lereng aspect,
Normalization Difference Vegetation Index NDVIpenutupan vegetasi, Normalized Difference Moisture Index NDMIkelembaban vegetasi, suhu.