Perumusan Masalah Tujuan Spatial Modelling for Distribution and Habitat Suitability of Invasive Alien Species Kirinyuh (Austroeupatorium inulifolium (Kunth) R. M. King & H. Rob) in Mandalawangi Resort Gunung Gede Pangrango National Park.
Nasional Gunung Gede Pangrango BBTNGGP ditemukan 35 spesies tumbuhan asing yang terdiri atas 7 spesies yang bersifat invasif dan 28 spesies lainnya
bersifat non invasif. Dari ketujuh spesies yang bersifat invasif tersebut, kirinyuh [Austroeupatorium inulifolium Kunth R. M. King H. Rob] merupakan spesies
yang paling dominan ditemukan di dalam kawasan BBTNGGP 2006. Pengelolaan dan pengendalian invasi biologi telah menjadi tantangan besar
bagi peneliti, pemerintah, dan masyarakat lainnya. Penelitian tentang spesies- spesies tumbuhan asing invasif sudah banyak dilakukan di berbagai tempat
termasuk di beberapa kawasan taman nasional di Indonesia, namun data mengenai distribusi spasial dan kesesuaian habitat tumbuhan invasif yang sangat diperlukan
sebagai data dasar dalam pengelolaan spesies tersebut masih sangat minim bahkan belum ada sama sekali.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi faktor-faktor habitat yang penting bagi suatu spesies adalah pemodelan berbasis
Sistem Informasi Geografis SIG. Keistimewaan SIG dalam penelitian ekosistem antara lain dalam hal efisiensi dan efektifitas dalam pengumpulan, penyimpanan
dan pengolahan data dalam jumlah yang besar pada cakupan wilayah ekosistem yang cukup luas Stow 1993. Keistimewaan lain menurut Tian et al. 2008
adalah kemampuan menyediakan informasi spasial terbaru dan relevan untuk mendukung pengelolaan dan konservasi biodiversitas untuk habitat dan
lingkungan yang cukup dinamis.