Waktu dan Lokasi Pemilihan Spesies

seluruh kawasan di hutan sub montana, hutan montana dan sub alpin hingga Puncak Pangrango. Spesies tumbuhan yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan ini ditemukan pada tepi kawasan yang berbatasan dengan penggunaan kawasan perluasan. Umumnya spesies ini menyebar dan berpengaruh ke dalam kawasan sampai tingkat tiang, pengaruh ini dicirikan dengan sifatnya yang mempunyai percabangan banyak, semak menahun dan seringkali mencapai ketinggian 7 m. Laju perkembangbiakannya sangat cepat, memiliki senyawa allelopaty pada anakan pohon, berkompetisi sangat kuat untuk mendapatkan unsur hara tanah dan terlindung dari herbivora karena memiliki minyak esensial dan senyawa sekunder yang tidak disukai oleh satwa Carrol, 1992. Selain itu spesies ini merupakan pesaing penting bagi regenerasi vegetasi asli, memiliki dampak yang jauh lebih besar terhadap kebakaran di daerah yang berbatasan dengan lahan pertanian, kepadatan populasinya dapat menentukan resiko dari bahaya kebakaran, karena memiliki minyak esensial yang tinggi untuk proses kebakaran.

4.3. Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 dua bagian yaitu: 1. Perlengkapan lapangan untuk pengukuran komponen fisik seperti: kompas, pita ukur, tally sheet, tambang plastik, meteran, klinometer, GPS, kamera digital, binokuler. 2. Perangkat lunak komputer: a. MINITAB 16 b. SPSS Statistics 19 c. Arc GIS versi 9.3 d. Erdas Imagine versi 9.1

4.4. Jenis Data

Data yang diambil pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data kehadiranketidakhadiran kirinyuh 2. Data variabelfaktor biofisik tempat tumbuh kirinyuh yaitu: ketinggian tempat elevation dan kemiringan lereng slope, arah kemiringan lereng aspect, Normalization Difference Vegetation Infrared NDVIpenutupan vegetasi, Normalized Difference Moisture Index NDMIkelembaban vegetasi, suhu dan faktor gangguan yaitu: jarak terdekat dari jalur patrolitrek, jarak terdekat dari kebunaktivitas manusia 3. Data spasial untuk prediksi model distribusi : Citra Landsat kawasan TNGGP, ASTER GDEM S07, E106 resolusi spasial 30 m, peta digital kawasan TNGGP skala 1:25.000, data koordinat sampel titik observasi di lapangan yang terdiri dari a data lokasi kehadiran presence data kirinyuh dan b data lokasi ketidakhadiran absence data kirinyuh dan variabel biofisik tempat tumbuh

4.5. Metode Pengambilan Data

4.5.1. Data Kehadiran dan Ketidakhadiran Kirinyuh Austroeupatorium

inulaefolium Kunth. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya TNGGP, 2006, lokasi kirinyuh Austroeupatorium inulaefolium Kunth berada hampir disepanjang lokasi trek pendakian Cibodas pada ketinggian 800 mdp – 3.019 mdpl. Penentuan wilayah sampling pada penelitian ini ditentukan berdasarkan ketinggian yang mewakili 3 tiga tipe ekosistem kawasan hutan TNGGP yaitu 1 ekosistem hutan sub montana 1.000 mdpl – 1.500 mdpl 2 ekosistem hutan montana 1.500 mdpl – 2.400 mdpl dan ekosistem sub alpin 2.400 mdpl – 3.019 mdpl. Metode penempatan petak ukur pada masing-masing wilayah sampling dilakukan secara systematic pada jalur utama sepanjang 1 km dan terbagi menjadi 20 dua puluh segmen dengan jarak antar segmen 50 meter. Pada setiap segmen diletakkan 5 lima buah petak ukur di sebelah kiri jalur secara systematic yang masing-masing berukuran 5 x 5 meter, sehingga jumlah total petak ukur pada masing-masing wilayah sampling adalah sebanyak 100 petak ukur Gambar 6. Pada tiap-tiap petak ukur dihitung data kehadiran kirinyuh 1-kehadiran, 0- ketidakhadiran. Pengidentifikasian lokasi kehadiran dan ketidakhadiran kirinyuh