Jumlah dan Penyebaran Spatial Modelling for Distribution and Habitat Suitability of Invasive Alien Species Kirinyuh (Austroeupatorium inulifolium (Kunth) R. M. King & H. Rob) in Mandalawangi Resort Gunung Gede Pangrango National Park.

berdasarkan prioritisasi terhadap kecepatan tumbuhan ini berkembang dan mengancam keberadaan tumbuhan asli TNGGP.

3.3. Jumlah dan Penyebaran

Identifikasi dan inventarisasi alien species atau tumbuhan asing yang dilaksanakan pada tahun 2006 khususnya di kawasan hutan sub montana, montana dan sub alpin berhasil menemukan 35 spesies tumbuhan asingalien species yang terdiri dari 6 spesies yang bersifat invasif IAS, 1 kelompok spesies tanaman monokultur yang ditanam secara luas sehingga perlu dikendalikan dan 28 spesies lainnya bersifat tidak invasif yang tersebar pada ketinggian 1200 sampai dengan 2700 mdpl. Tujuh spesies tumbuhan asing alien species yang bersifat invasif dan perlu dikendalikan adalah sebagai berikut: 1. Kirinyuh Austroeupatorium inulaefolium Kunth R. M. King H. Rob yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan ini ditemukan pada tepi kawasan yang berbatasan dengan penggunaan kawasan perluasan. Umumnya spesies ini menyebar dan berpengaruh ke dalam kawasan sampai tingkat tiang, pengaruh ini dicirikan dengan sifatnya yang mempunyai percabangan banyak, semak menahun dan seringkali mencapai ketinggian 7 m. Laju perkembangbiakannya sangat cepat, memiliki senyawa allelopaty pada anakan pohon, berkompetisi sangat kuat untuk mendapatkan unsur hara tanah dan terlindung dari herbivora karena memiliki minyak esensial dan senyawa sekunder yang tidak disukai oleh satwa Carrol, 1992. Selain itu spesies ini merupakan pesaing penting bagi regenerasi vegetasi asli, memiliki dampak yang jauh lebih besar terhadap kebakaran di daerah yang berbatasan dengan lahan pertanian, kepadatan populasinya dapat menentukan resiko dari bahaya kebakaran, karena memiliki minyak esensial yang tinggi untuk proses kebakaran. Spesies ini tersebar di semua resort pada kawasan TNGGP dan telah menginvasi hampir seluruh kawasan di hutan sub montana dan hutan montana. Menurut data terakhir berdasarkan hasil monitoring lapangan yang dilakukan rutin oleh petugas TNGGP diketahui bahwa penyebaran kirinyuh saat ini sudah mencapai kawasan sub alpin hingga Puncak Pangrango. 2. Kicente Lantana nitrida yang mempengaruhi tingkatan semai dan pancang termasuk tumbuhan antropokari yang di introduksikan secara sengaja tetapi tidak terkait dengan kegiatan manusia dalam pemencarannya karena telah diambil alih oleh pemencar alami yaitu burung. Spesies tumbuhan ini berasal dari Amerika Julien, 1992. Spesies Kicente dapat ditemukan di semua resort pada tepi-tepi kawasan TNGGP yang berbatasan dengan penggunaan kawasan perluasan, kebun masyarakat dan kebun teh. Dari nilai INP terlihat bahwa spesies ini melimpah di temukan di Resort Sarongge dan Bodogol. 3. Spesies tumbuhan asing yang paling mengancam dan dan tergolong IAS di dalam kawasan TNGGP adalah Konyal Passiflora suberosa dan Passiflora edulis yang berasal dari Amerika Selatan yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar kawasan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Spesies ini menyebar dan dapat beradaptasi pada ketinggian 1.500 mdpl – 1.750 mdpl, merupakan spesies asing yang merusak dan menginvasi hampir di setiap celah hutan, bijinya menyebar keseluruh hutan dan tumbuh dengan agresif pada saat terbentuknya celah hutan baru. Spesies tumbuhan ini sangat berkompetisi dengan spesies asli dan menghambat regenerasi hutan. Menurut Sutasurya 1998 penyebaran ini terprediksi akan berlanjut pada setiap celah hutan baru setelah badai tahunan dari bulan Desember sampai bulan Januari dan berpindah ke areal lain melalui tepi atau batas kawasan hutan. Spesies tumbuhan ini sangat berkompetisi atau menjadi pesaing dengan spesies asli dan menghambat regenerasi hutan. Dari nilai INP terlihat bahwa spesies ini sangat melimpah ditemukan di Blok Bobojong Resort Gunung Putri dan di Resort Mandalawangi. 4. Babakoan Eupatorium sordidum berasal dari Mexico Amerika Selatan dan banyak menginvasi aliran sungai dan daerah berair lainnya. Spesies ini ditemukan hampir di semua Resort TNGGP. Begitu juga dengan Pisang Kole Musa acuminata yang berasal dari Jepang. 5. Kecubung atau bunga terompet Brugmansia suaveolens merupakan tumbuhan asing yang umum di jumpai hampir di seluruh kawasan TNGGP. Spesies ini berasal dari Brazilia Amerika Selatan dan merupakan spesies invasif di TNGGP. Berdasarkan nilai INP spesies ini sangat melimpah ditemukan di Blok Telaga Biru dan Airt Terjun Cibeureum Resort Mandalawangi. 6. Teklan Austroeupatorium riparium juga merupakan spesies asing yang bersifat invasif yang tersebar hampir di seluruh kawasan TNGGP. Spesies ini berasal dari Amerika Selatan dan merupakan gulma di areal pertanian penduduk. Kecepatan angin yang tinggi di dalam kawasan menyebabkan penyebarannya cepat dan mendominasi areal-areal terbuka. Daya adaptasi yang tinggi, toleransi terhadap naungan menyebabkan spesies ini ditemui merata di dalam kawasan hingga ketinggian lebih dari 2.000 mdpl. 7. Satu kelompok spesies hutan tanaman yaitu Kidamar Agathis damara merupakan tumbuhan asing yang berasal dari Australia yang ditemukan di Resort Cimungkat Seksi Konservasi Wilayah I Sukabumi dan Resort Cimande, Seksi Konservasi Wilayah II Bogor. Spesies ini ditanam secara luas dan menutupi hampir seluruh kawasan perluasan TNGGP di resort- resort tersebut. Spesies tumbuhan lain yang ditemukan pada tepi kawasan TNGGP khususnya di Resort Cimande dan Resort Bodogol adalah Afrika Maesopsis eminii. Spesies ini berasal dari Afrika dan berada dalam kawasan karena sengaja ditanam pada tahun 1920. Selain itu di kawasan ini juga ditemukan Pinus Pinus merkusii yang berasal dari Pulau Sumatra. Spesies-spesies tersebut memang tidak bersifat invasif, namun ditanam secara luas di areal yang saat ini masuk ke dalam kawasan taman nasional, sehingga, secara bertahap harus dieradikasi. Berdasarkan penafsiran citra landsat beresolusi tinggi tahun 2009-2010 bahwa kehadiran pisang cole Musa acuminata telah terlihat secara jelas. Bahkan di beberapa area seperti Geger Bentang dan Mandalawangi beberapa spot telah tertutupi oleh pisang tersebut Gambar 3. Gambar 3 Peta penyebaran spesies tumbuhan asing invasif di TNGGP menurut Citra Landsat

3.4. Dampak Ekologi, Sosial dan Ekonomi