ditentukan dengan menandai posisi koordinat pada setiap petak ukur dengan menggunakan GPS. Penandaan lokasi dengan GPS dilakukan pada titik tengah
petak ukur sebanyak tiga kali. Selain pengambilan posisi koordinat kirinyuh pada setiap petak ukur dilakukan pula pengambilan posisi koordinat kirinyuh
disepanjang jalur pengamatan yang mana datanya dapat digunakan sebagai data validasi model.
Pengambilan data yang digunakan untuk membangun prediksi model distribusi spasial kirinyuh diambil secara acak dari total data kehadiran dan
ketidakhadiran kirinyuh yang didapat sebelumnya. Jumlah sampel petak ukur yang diambil untuk membangun model adalah 50 untuk lokasi kehadiran
kirinyuh dan 50 untuk lokasi ketidakhadiran kirinyuh. Demikian juga jumlah sampel petak ukur yang diambil untuk validasi model adalah 50 untuk lokasi
kehadiran kirinyuh dan 50 untuk lokasi ketidakhadiran kirinyuh.
Gambar 5 Bentuk petak pengamatan
4.5.2. Data Variabel Biofisik dan Gangguan
Data faktor-faktor biofisik tempat tumbuh kirinyuh berupa ketinggian tempat elevation dan kemiringan lereng slope, arah kemiringan lereng aspect,
Normalization Difference Vegetation Index NDVIpenutupan vegetasi, Normalized Difference Moisture Index NDMIkelembaban vegetasi, suhu.
Adapun jarak terdekat dari jalur patrolitrek, jarak terdekat dari kebunaktivitas manusia adalah data yang digunakan untuk mengetahui gangguan
terhadap keberadaan kirinyuh. Data tersebut diperoleh dengan memverifikasi hasil pengambilan titik koordinat di lapangan menggunakan GPS dengan data
citra.
4.6. Metode Analisis Data
4.6.1. Analisis Spasial
Faktor-faktor variabel biofisik jika dirinci secara keseluruhan meliputi banyak sekali peubah-peubah ekologi yang berperan dalam membentuk seluruh
komunitas dengan kompleks-kompleks hubungan biotik-fisik di mana spesies ini hidup Odum 1993. Dalam pemodelan spasial, pemilihan peubah ekologi ini
bergantung pada ketersediaan data spasial. Hal ini mengingat ketersediaan data spasial merupakan pembatas utama dalam membangun model-model terkait
dengan perjumpaan spesies Osborne et al. 2001. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, untuk membangun model pada
penelitian ini dipilih peubah ekologi yang diduga berpengaruh terhadap relung habitat kirinyuh secara fungsional sesuai dengan ekologi kirinyuh di mana peubah
ekologi tersebut dapat dibuat data spasialnya Tabel 1 berdasarkan nilai masing- masing titik koordinat yang diolah melalui proses zonal pada ArcGis. Peubah
ekologi tersebut adalah: a Ketinggian tempatElevation x1
b Kemiringan lerengSlope x2 c Arah kemiringan lereng Aspect x3
Ketiga faktor di atas merupakan representasi dari komponen fisik yang mendukung relung habitat kirinyuh secara fungsional.
d Normalization Difference Vegetation Index NDVI atau penutupan vegetasi x4
Penutupan vegetasi ini merupakan representasi dari tingkat kehijauan di sekitar habitat kirinyuh. Penutupan vegetasi ini didekati dengan indeks
vegetasi dengan menggunakan NDVI. NDVI berdasarkan hasil reproject