33
Tabel 10 Kehilangan cadangan karbon akibat PWH pada blok RKT 2011
Kehilangan cadangan karbon ton Petak
Luas ha
Luas terbuka ha Jalan utama
Jalan cabang Jalan sarad
TPn Camp tarik
Rata-rataha 262
100 7,08
- 253,27
285,99 28,91
- 5,68
263 100
4,95 -
125,69 242,06
29,78 -
3,98 264
100 5,83
- 143,59
265,46 35,09
24,09 4,68
265 100
3,92 -
110,29 187,97
16,48 -
3,15 290
100 6,55
- 224,98
224,98 33,71
- 4,84
291 100
9,12 153,41
223,07 223,07
53,10 -
6,53 292
100 6,80
194,90 53,47
242,40 55,42
- 5,46
318 100
4,16 -
80,18 238,87
15,20 -
3,34 319
100 9,36
147,57 299,09
262,74 41,94
- 7,51
348 62
4,15 -
118,80 202,88
11,69 -
5,38 Jumlah
962 61,92
495,87 1632,43
2376,42 321,33
24,09 50,54
Rata-rata 96,20
6,19 49,59
163,24 237,64
32,13 2,41
5,05 Simp. baku
12,02 1,97
80,76 81,29
29,50 15,11
7,62 1,37
Penelitian Feldpausch et al. 2005 di Amazon Selatan menghasilkan rata-rata 1,7 ton Cha. Kehilangan cadangan karbon yang terjadi pada penelitian Feldpausch et
al. 2005 lebih rendah dikarenakan intensitas tebangan lebih rendah
dibandingkan dengan intensitas tebangan pada lokasi penelitian. Data besarnya kehilangan cadangan karbon potensial yang terjadi akibat adanya PWH di lokasi
penelitian dapat dilihat pada grafik di Gambar 6.
2,60 ton Cha 0,33 ton Cha
0,03 tonCha
1,69 ton Cha 0,51ton Cha
Jalan Utama Jalan Cabang
Jalan Sarad TPn
Camp Tarik
Gambar 6 Kehilangan cadangan karbon akibat PWH pada blok RKT 2011. Kehilangan cadangan karbon potensial akibat PWH yang terjadi disebabkan
oleh adanya jalan utama 0,51 ton Cha, jalan cabang 1,69 ton Cha, jalan sarad 2,60 ton Cha, TPn 0,33 ton Cha, dan camp tarik 0,03 ton Cha.
5.4.2 Kehilangan Cadangan Karbon Akibat Penebangan Kayu
Penebangan kayu mengurangi cadangan karbon vegetasi hutan karena setiap kayu memiliki biomassa. Penelitian ini mengamati pengaruh besarnya volume
penebangan terhadap besarnya kehilangan cadangan karbon.
Kehilangan cadangan karbon akibat penebangan kayu bervariasi pada setiap petak tebang
dengan rata-rata sebesar 30,62 ±9,07 ton Cha. Semakin banyak volume kayu ditebang maka cadangan karbon yang hilang semakin besar pula. Hal ini terlihat
pada Tabel 11 yang menunjukkan petak tebang 291 memiliki potensi kehilangan cadangan karbon terbesar dengan volume tebangan terbesar pula sedangkan petak
tebang 265 memiliki potensi kehilangan cadangan karbon terkecil dan volume tebangan paling sedikit di lokasi penelitian. Berdasarkan data pada Tabel 11 dapat
disimpulkan bahwa penebangan 1 m
3
menyebabkan kehilangan cadangan karbon sebesar 1,28 ton C.
Tabel 11 Kehilangan cadangan karbon potensial akibat penebangan kayu pada blok RKT 2011
Petak Intensitas
pemanenan pohonha
Volume tebangan m
3
ha Kehilangan cadangan
karbon ton 262
6,00 45,72
27,39 263
5,72 46,04
30,61 264
6,33 62,03
40,14 265
3,37 30,17
19,63 290
6,41 51,11
30,98 291
8,10 67,91
44,27 292
8,25 67,26
42,90 318
3,78 30,21
19,89 319
5,20 41,39
27,09 348
4,87 37,03
23,27 Jumlah
58,03 478,86
306,16 Rata-rata
5,80 47,89
30,62 Simp. baku
1,61 14,07
9,07
Kehilangan cadangan karbon pada penelitian ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian Feldpausch et al. 2005 di Amazon selatan yang
memiliki Kehilangan cadangan karbon akibat penebangan pohon komersial sebesar 3,3 tonha. Hal ini disebabkan volume kayu yang dieksploitasi di lokasi
penelitian lebih besar dibandingkan penelitian di hutan tropis Amazon selatan. Penelitian yang dilakukan Wayana 2011 di Kalimantan Tengah menunjukkan
kehilangan cadangan karbon akibat penebangan lebih rendah sebesar 27,64 ton Cha dengan intensitas pemanenan sebanyak 11,70 pohonha dan penelitian Firma
2012 di lokasi yang sama dengan penelitian kali ini menunjukkan kehilangan cadangan karbon akibat pemanenan lebih tinggi sebesar 41,41 ton Cha dengan
intensitas tebangan sebanyak 8,60 pohonha.
5.4.3 Kehilangan Cadangan Karbon Akibat Kerusakan Tegakan Tinggal
Pohon rusak berat dikategorikan sebagai pohon mati. Dampak kerusakan tegakan tinggal tingkat berat mengurangi cadangan karbon pada lokasi penelitian.
Rata-rata cadangan karbon yang hilang akibat pohon rusak 16,50 pohonha