disimpulkan bahwa penebangan 1 m
3
menyebabkan kehilangan cadangan karbon sebesar 1,28 ton C.
Tabel 11 Kehilangan cadangan karbon potensial akibat penebangan kayu pada blok RKT 2011
Petak Intensitas
pemanenan pohonha
Volume tebangan m
3
ha Kehilangan cadangan
karbon ton 262
6,00 45,72
27,39 263
5,72 46,04
30,61 264
6,33 62,03
40,14 265
3,37 30,17
19,63 290
6,41 51,11
30,98 291
8,10 67,91
44,27 292
8,25 67,26
42,90 318
3,78 30,21
19,89 319
5,20 41,39
27,09 348
4,87 37,03
23,27 Jumlah
58,03 478,86
306,16 Rata-rata
5,80 47,89
30,62 Simp. baku
1,61 14,07
9,07
Kehilangan cadangan karbon pada penelitian ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian Feldpausch et al. 2005 di Amazon selatan yang
memiliki Kehilangan cadangan karbon akibat penebangan pohon komersial sebesar 3,3 tonha. Hal ini disebabkan volume kayu yang dieksploitasi di lokasi
penelitian lebih besar dibandingkan penelitian di hutan tropis Amazon selatan. Penelitian yang dilakukan Wayana 2011 di Kalimantan Tengah menunjukkan
kehilangan cadangan karbon akibat penebangan lebih rendah sebesar 27,64 ton Cha dengan intensitas pemanenan sebanyak 11,70 pohonha dan penelitian Firma
2012 di lokasi yang sama dengan penelitian kali ini menunjukkan kehilangan cadangan karbon akibat pemanenan lebih tinggi sebesar 41,41 ton Cha dengan
intensitas tebangan sebanyak 8,60 pohonha.
5.4.3 Kehilangan Cadangan Karbon Akibat Kerusakan Tegakan Tinggal
Pohon rusak berat dikategorikan sebagai pohon mati. Dampak kerusakan tegakan tinggal tingkat berat mengurangi cadangan karbon pada lokasi penelitian.
Rata-rata cadangan karbon yang hilang akibat pohon rusak 16,50 pohonha
sebesar 5,33 ± 0,98 ton Cha. Kehilangan cadangan karbon yang terjadi di lokasi penelitian ditunjukkan pada Tabel 12.
Tabel 12 Kehilangan cadangan karbon akibat kerusakan tegakan tinggal
Petak Luas
Intensitas pemanenan
pohonha Rata-rata pohon
rusak pohonha Rata-rata karbon
hilang ton Cha 262
100 6,00
13,07 4,22
263 100
5,72 15,32
4,95 264
100 6,33
17,19 5,55
265 100
3,37 15,76
5,09 290
100 6,41
15,78 5,10
291 100
8,10 19,80
6,40 292
100 8,25
18,89 6,10
318 100
3,78 13,04
4,21 319
100 5,20
13,94 4,50
348 62
4,87 22,20
7,17 Jumlah
962 58,03
164,99 53,30
Rata-rata 96,20
5,80 16,50
5,33 Simp. Baku
12,02 1,61
3,02 0,98
Penelitian Feldspausch et al. 2005 yang dilakukan di Amazon Selatan menunjukkan kehilangan cadangan karbon lebih rendah sebesar 3,2 ton Cha
dengan jumlah pohon rusak berat berdiameter ≥10 cm sebanyak 35,3 pohonha. Penelitian Wayana 2009 menunjukkan kehilangan cadangan karbon lebih rendah
4,88 ton Cha dengan jumlah pohon rusak berdiameter ≥20 cm sebanyak 14,20 pohonha. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan intensitas pemanenan
dan perbedaan diameter pohon yang diamati pada lokasi penelitian.
5.4.4 Kehilangan Cadangan Karbon Total
Kehilangan cadangan karbon yang diamati pada lokasi penelitian disebabkan oleh adanya pembuatan prasarana PWH, penebangan kayu, dan
kerusakan tegakan tinggal. Kehilangan cadangan karbon pada setiap tebang bervariasi dengan rata-rata kehilangan karbon sebesar 41,00 ±10,19 tonha.
kehilangan cadangan karbon total pada lokasi penelitian ditunjukkan oleh Tabel 13. Kehilangan cadangan karbon dipengaruhi oleh teknik pemanenan dan
banyaknya jumlah dan volume pohon yang ditebang. Semakin besar volume tebangan dalam petak tebang maka semakin besar pula kehilangan cadangan
karbon yang terjadi.