Kehilangan Cadangan Karbon Total
Tabel 13 Kehilangan cadangan karbon akibat aktivitas pemanenan
Petak Stok awal
Kehilangan cadangan karbon tonha Stok
akhir PWH
Penebangan kayu Kerusakan tegakan
262 72,69
5,68 27,39
4,22 35,39
263 89,71
3,98 30,61
4,95 50,18
264 94,34
4,68 40,14
5,55 43,97
265 61,23
3,15 19,63
5,09 33,37
290 73,19
4,84 30,98
5,10 32,28
291 105,74
6,53 44,27
6,40 48,54
292 89,31
5,46 42,90
6,10 34,84
318 68,78
3,34 19,89
4,21 41,34
319 69,18
7,51 27,09
4,50 30,08
348 77,79
5,38 23,27
7,17 41,98
Jumlah 801,97
50,54 306,16
53,30 391,96
Rata-rata 80,20
5,05 30,62
5,33 39,20
Simp. baku 13,94
1,37 9,07
0,98 7,00
Hal ini terlihat pada petak tebang 291 yang kehilangan cadangan karbon paling besar sedangkan pada petak tebang 318 cadangan karbon yang hilang
paling kecil. Kehilangan cadangan karbon disebabkan oleh adanya aktivitas penebangan kayu. Semakin besar
volume penebangan maka semakin banyak cadangan karbon yang hilang. Gambar 7 menunjukkan hubungan volume
tebangan dengan kehilangan cadangan karbon yang terjadi di lokasi penelitian.
Gambar 7 Hubungan volume tebangan dan kehilangan cadangan karbon. Persamaan regresi linier hubungan antara kehilangan cadangan karbon
dengan volume penebangan dinyatakan dalam persamaan regresi sebagai berikut:
Ŷ= 6,88 + 0,173 X R
2
= 96,80 Dimana :
Ŷ = Kehilangan cadangan karbon ton C X = Volume penebangan m
3
Koefisien determinasi yang diperoleh adalah 96,80 yang berarti sebesar 96,80 dari keragaman kehilangan cadangan karbon dapat dijelaskan oleh
volume penebangan sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan nilai koefisien determinasi ini,maka dapat disimpulkan bahwa model
dugaan yang didapatkan cukup baik karena mampu menerangkan peubah respon dengan baik.
Tabel 14 Hubungan perubah dengan besarnya kehilangan cadangan karbon
Peubah penduga t hitung
P Volume penebangan
15,55 0,000
sangat nyata pada P0,01 nyata pada P0,05
Jika dilihat dari nilai P sebesar 0,000 yang diperoleh dari peubah volume penebangan terhadap kehilangan cadangan karbon dimana nilainya lebih kecil dari
nilai alpha yang ditentukan dan dari nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kehilangan cadangan karbon memiliki
hubungan yang nyata dan sangat nyata terhadap besarnya volume penebangan.
Gambar 8 Kondisi cadangan karbon sebelum dan sesudah pemanenan pada blok RKT 2011.
Kehilangan cadangan karbon pada lokasi penelitian menyebabkan perubahan stok karbon di blok RKT 2012. Perubahan stok karbon pada lokasi
penelitian dapat dilihat pada Gambar 8. Stok karbon sisa dalam setiap petak tebang bervariasi dengan rata-rata 39,20 ±7,00 tonha dari stok cadangan karbon
awal sebanyak 80,20 ±13,94 tonha. Sisa cadangan karbon akan bertambah seiring berjalannya waktu karena adanya aktivitas fotosintesis pohon-pohon yang
masih hidup. Berdasarkan data pada Tabel 13 maka dapat disimpulkan penebangan 1 m
3
menyebabkan kehilangan cadangan karbon sebesar 0,86 ton C.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN