Deskripsi Umum Kegiatan Pemanenan

sulit dan tingginya curah hujan menyebabkan penebangan dilakukan di daerah punggung dan mendahulukan penebangan pohon yang besar ≥60 cm dan mudah dijangkau. Penebangan di daerah punggung dilakukan untuk menghindari jatuhnya kayu ke daerah curam sehingga mempermudah pengangkutan kayu dari tegakan hutan. Penyaradan kayu menggunakan traktor sarad Caterpillar D7G yang memiliki lebar 4 m dengan kemampuan menyarad optimal sejauh 500 m. Teknik penyaradan dilakukan dengan teknik double skidding yaitu penyaradan kayu secara bertahap menuju TPn. Kegiatan pengangkutan kayu dari TPn menuju TPK dilakukan pada kondisi jalan kering menggunakan logging truck tipe Scania dan Nissan.

5.2.2 Intensitas Pemanenan

Data ITSP yang didapatkan dari LHC RKT 2011 menjadi pedoman dalam menentukan besaran pohon yang layak ditebang dalam petak-petak pengamatan penelitian. Intensitas pemanenan dipengaruhi oleh keadaan lapangan berupa topografi, keadaaan jalan sarad, dan kondisi pohon yang akan ditebang. Penyusunan laporan hasil produksi LHP RKT 2011 berdasarkan data pohon ditebang dan mampu disarad sampai ke TPn. Besarnya intensitas pemanenan ditunjukkan dalam Tabel 5. Intensitas pemanenan bervariasi dalam setiap petak tebang dengan rata-rata tebangan sebanyak 5,80 ±1,61 pohonha dan rata-rata volume pohon ditebang dalam sebesar 47,89 ±14,07 m 3 ha. Semakin banyak jumlah pohon yang ditebang tidak selalu menunjukkan volume pohon komersial yang ditebang semakin besar pula. Hal ini disebabkan oleh bervariasinya diameter dan tinggi pohon yang mempengaruhi besarnya volume kayu ditebang. Perbandingan antara volume tebangan dengan jumlah pohon ditebang paling besar didapatkan pada petak tebang 264 sebanyak 9,80 m 3 ha sedangkan perbandingan terkecil dimiliki oleh petak tebang 348 sebanyak 7,60 m 3 ha. Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata penebangan 1 pohon menghasilkan volume tebangan sebesar 8,25 m 3 . Penebangan pohon hanya dilakukan pada jenis pohon komersial dan pohon-pohon yang mampu disarad sampai ke TPn sehingga tidak semua pohon layak tebang dipanen. 24 Tabel 5 Intensitas pemanenan pada blok RKT 2011 Petak Luas ha Pohon layak tebang Pohon yang ditebang Intensitas pemanenan per ha Jumlah pohon Volume m 3 Jumlah pohon Volume m 3 Jumlah pohon Volume m 3 262 100 1612 11796,81 600 4571,55 6,00 45,72 263 100 1740 13917,73 572 4603,53 5,72 46,04 264 100 1583 14856,65 633 6203,05 6,33 62,03 265 100 1334 8093,04 337 3016,83 3,37 30,17 290 100 1418 10835,95 641 5111,24 6,41 51,11 291 100 2213 16746,26 810 6790,84 8,10 67,91 292 100 1895 14048,27 825 6726,07 8,25 67,26 318 100 1565 8786,22 378 3020,83 3,78 30,21 319 100 1541 9094,26 520 4139,03 5,20 41,39 348 62 950 5911,50 302 2296,05 4,87 37,03 Jumlah 962 15851 114086,69 5618 46479,02 58,03 478,86 Rata-rata 96,20 1585,10 11408,67 561,80 4647,90 5,80 47,89 Rata-rataha 1 16,43 117,71 5,80 47,89 5,80 47,89 Simp. baku 12,02 335,28 3457,13 181,76 1586,39 1,61 14,07