sebesar 5,33 ± 0,98 ton Cha. Kehilangan cadangan karbon yang terjadi di lokasi penelitian ditunjukkan pada Tabel 12.
Tabel 12 Kehilangan cadangan karbon akibat kerusakan tegakan tinggal
Petak Luas
Intensitas pemanenan
pohonha Rata-rata pohon
rusak pohonha Rata-rata karbon
hilang ton Cha 262
100 6,00
13,07 4,22
263 100
5,72 15,32
4,95 264
100 6,33
17,19 5,55
265 100
3,37 15,76
5,09 290
100 6,41
15,78 5,10
291 100
8,10 19,80
6,40 292
100 8,25
18,89 6,10
318 100
3,78 13,04
4,21 319
100 5,20
13,94 4,50
348 62
4,87 22,20
7,17 Jumlah
962 58,03
164,99 53,30
Rata-rata 96,20
5,80 16,50
5,33 Simp. Baku
12,02 1,61
3,02 0,98
Penelitian Feldspausch et al. 2005 yang dilakukan di Amazon Selatan menunjukkan kehilangan cadangan karbon lebih rendah sebesar 3,2 ton Cha
dengan jumlah pohon rusak berat berdiameter ≥10 cm sebanyak 35,3 pohonha. Penelitian Wayana 2009 menunjukkan kehilangan cadangan karbon lebih rendah
4,88 ton Cha dengan jumlah pohon rusak berdiameter ≥20 cm sebanyak 14,20 pohonha. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan intensitas pemanenan
dan perbedaan diameter pohon yang diamati pada lokasi penelitian.
5.4.4 Kehilangan Cadangan Karbon Total
Kehilangan cadangan karbon yang diamati pada lokasi penelitian disebabkan oleh adanya pembuatan prasarana PWH, penebangan kayu, dan
kerusakan tegakan tinggal. Kehilangan cadangan karbon pada setiap tebang bervariasi dengan rata-rata kehilangan karbon sebesar 41,00 ±10,19 tonha.
kehilangan cadangan karbon total pada lokasi penelitian ditunjukkan oleh Tabel 13. Kehilangan cadangan karbon dipengaruhi oleh teknik pemanenan dan
banyaknya jumlah dan volume pohon yang ditebang. Semakin besar volume tebangan dalam petak tebang maka semakin besar pula kehilangan cadangan
karbon yang terjadi.
Tabel 13 Kehilangan cadangan karbon akibat aktivitas pemanenan
Petak Stok awal
Kehilangan cadangan karbon tonha Stok
akhir PWH
Penebangan kayu Kerusakan tegakan
262 72,69
5,68 27,39
4,22 35,39
263 89,71
3,98 30,61
4,95 50,18
264 94,34
4,68 40,14
5,55 43,97
265 61,23
3,15 19,63
5,09 33,37
290 73,19
4,84 30,98
5,10 32,28
291 105,74
6,53 44,27
6,40 48,54
292 89,31
5,46 42,90
6,10 34,84
318 68,78
3,34 19,89
4,21 41,34
319 69,18
7,51 27,09
4,50 30,08
348 77,79
5,38 23,27
7,17 41,98
Jumlah 801,97
50,54 306,16
53,30 391,96
Rata-rata 80,20
5,05 30,62
5,33 39,20
Simp. baku 13,94
1,37 9,07
0,98 7,00
Hal ini terlihat pada petak tebang 291 yang kehilangan cadangan karbon paling besar sedangkan pada petak tebang 318 cadangan karbon yang hilang
paling kecil. Kehilangan cadangan karbon disebabkan oleh adanya aktivitas penebangan kayu. Semakin besar
volume penebangan maka semakin banyak cadangan karbon yang hilang. Gambar 7 menunjukkan hubungan volume
tebangan dengan kehilangan cadangan karbon yang terjadi di lokasi penelitian.
Gambar 7 Hubungan volume tebangan dan kehilangan cadangan karbon. Persamaan regresi linier hubungan antara kehilangan cadangan karbon
dengan volume penebangan dinyatakan dalam persamaan regresi sebagai berikut: