BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan alam tropis merupakan daerah yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi dan menyimpan cadangan karbon yang besar. Kegiatan
pemanenan kayu berdampak pada pengurangan cadangan karbon melalui penebangan pohon-pohon komersial dan kerusakan tegakan tinggal. Biomassa
pohon komersial dan pohon yang mati akibat aktivitas pemanenan hutan berpotensi menjadi emisi karbon melalui proses dekomposisi bahan organik oleh
bakteri pengurai. Lasco 2002 menyatakan bahwa aktifitas pemanenan kayu dalam hutan dapat mengurangi cadangan karbon sebesar 50 .
Emisi karbon yang terjadi dipengaruhi oleh sistem pemanenan dan sistem silvikultur yang digunakan dalam eksploitasi hasil hutan. Pemanenan kayu yang
dilakukan di hutan alam tropis di PT. Salaki Summa Sejahtera menggunakan sistem pemanenan mekanis dan sistem silvikultur TPTI tebang pilih tanam
indonesia. Pemanenan secara mekanis mengakibatkan keterbukaan areal akibat pembuatan jalan angkutan, jalan sarad, dan TPn tempat pengumpulan kayu.
Keterbukaan areal menurunkan kualitas hutan. Hal ini disebabkan adanya pembersihan lahan dari tegakan hutan.
PT. Salaki Summa Sejahtera melakukan aktifitas pemanenan kayu dengan daerah konsesi di Pulau Siberut. UNESCO menetapkan pulau Siberut menjadi
cagar biosfer pada tahun 1981. Cagar biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama dengan MAB-UNESCO man and biosfer
united nation educational scientific and cultural organization untuk
mempromosikan keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal
UNESCO 2009. Oleh karena itu perlu diterapkan pemanenan kayu yang lestari dan melibatkan masyarakat lokal untuk menjaga kelestarian ekosistem hutan.
Sist et al. 1998 menyatakan bahwa pemanenan secara mekanis haruslah dikontrol untuk meminimalkan dampak pemanenan yang berpengaruh pada
struktur hutan, komposisi, dan kemampuan beregenerasi. Reduce impact logging
RIL merupakan teknik yang digunakan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dalam kegiatan pemanenan hasil hutan kayu.
Penelitian mengenai kehilangan cadangan akibat aktivitas pemanenan kayu perlu dilakukan untuk mengetahui besaran keterbukaan areal dan kehilangan
cadangan karbon yang terjadi.
1.2 Tujuan