Impor Minyak Kelapa Sawit

POPC dan tingkat pendapatan perkapita China IPC. Sedangkan harga impor minyak kedelai China HMKC dan harga impor minyak rapeseed China HMRC tidak berpengaruh nyata dalam konsumsi minyak kelapa sawit China. Pada jangka pendek, konsumsi minyak kelapa sawit China bersifat responsif terhadap perubahan harga dunia minyak bumi, perubahan tingkat pendapatan perkapita dan populasi. Fenomena ini terkait dengan penggunaan utama minyak kelapa sawit di China di sektor non pangan termasuk pengolahan minyak kelapa sawit sebagai produk subsitusi minyak bumi. Tabel 7. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak Kelapa Sawit China, Tahun 1980-2008 Variabel Simbol Parameter t Value Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Impor minyak kelapa sawit China MSC Intercept 247.012 1.06 Harga impor riil minyak kelapa sawit China HMSC -0.12175 -0.23 - 0.014 - Konsumsi minyak kelapa sawit China CSC 1.02941 38.72 A 0.955 - R 2 = 0.985 R 2 -Adj = 0.984 F-hitung = 763.93 Dw = 0.536344 dh = - Konsumsi minyak kelapa sawit China CSC Intercept -13375.0 -3.39 Harga impor riil minyak kelapa sawit China HMSC -2.99543 -1.98 C 0.363 - Harga impor riil minyak kedelai China HMKC 0.17510 0.15 - 0.022 - Harga impor riil minyak rapeseed China HMRC 1.79444 1.12 - 0.248 - Harga dunia riil minyak bumi dunia HCOW 145.28 1.78 C 1.880 - Tingkat pendapatan perkapita riil China IPC 1.22316 8.07 A 1.256 - Populasi China POPC 3.44782 1.87 C 1.042 - R 2 = 0.953 R 2 -Adj = 0.939 F-hitung = 64.70 Dw = 1.09717 dh = - Keterangan: A : nyata pada taraf 1 B : nyata pada taraf 5 C : nyata pada taraf 10 D : nyata pada taraf 15 E : nyata pada taraf 20 F : nyata pada taraf 25

5.2.2.2. Impor dan Konsumsi Minyak Kelapa Sawit EU-15

Impor minyak kelapa sawit oleh negara-negara EU-15 terutama digunakan untuk kebutuhan sektor non pangan, termasuk sebagai sumber energi alterlatif pengganti maupun bahan dasar industri oleokimia yang awalnya berbasis minyak bumi. Hasil pengolahan minyak kelapa sawit selain digunakan sendiri, sebagian lainnya direekspor ke negara-negara lain di benua Eropa. Perimbangan antara konsumsi dan reekspor dari total impor sekitar 60:40 dengan tren reekspor yang semakin meningkat. Keragaan impor dan konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak Kelapa Sawit EU-15, Tahun 1980-2008 Variabel Simbol Parameter t Value Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Impor minyak kelapa sawit EU-15 MSEU Harga impor riil minyak kelapa sawit EU-15 HMSEU -0.23946 -1.45 E 0.028 0.215 Konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 CSEU 0.39946 3.29 A 0.209 1.635 Lag impor minyak kelapa sawit EU-15 LMSEU 0.87188 13.55 A R 2 = 0.978 R 2 -Adj = 0.976 F-hitung = 2496.42 Dw = 1.57784 dh = 1.14 Konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 CSEU Intercept -10473.3 -1.58 Harga impor riil minyak kelapa sawit EU-15 HMSEU -1.76015 -2.83 B 0.387 0.978 Harga impor riil minyak matahari EU-15 HMMEU 1.23679 1.94 C 0.335 0.847 Laju pertumbuhan harga dunia riil minyak bumi RHCOW 590.73 0.49 - 0.001 0.001 Tingkat pendapatan perkapita riil EU-15 IPEU 0.04098 1.10 - 0.430 1.088 Populasi EU-15 POPEU 24.40434 1.38 E 3.983 10.074 Lag konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 LCSEU 0.60456 3.75 A R 2 = 0.967 R 2 -Adj = 0.959 F-hitung = 101.69 Dw = 1.79015 dh = 0.94 Keterangan: A : nyata pada taraf 1 B : nyata pada taraf 5 C : nyata pada taraf 10 D : nyata pada taraf 15 E : nyata pada taraf 20 F : nyata pada taraf 25 Impor minyak kelapa sawit EU-15 MSEU dipengaruhi oleh variabel harga impor HMSEU, konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 CSEU dan lag impor LMSEU. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman impor minyak kelapa sawit EU-15 sebesar 98 dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Dilihat dari nilai t-hitung, maka impor minyak kelapa sawit EU-15 dipengaruhi secara nyata oleh konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 CSEU dan lag impor LMSEU pada taraf 1 dan harga impor HMSEU pada taraf 20. Pada jangka pendek impor minyak kelapa sawit EU-15 tidak bersifat responsif terhadap seluruh variabel eksogen, namun bersifat responsif terhadap perubahan konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 pada jangka panjang Konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 CSEU dipengaruhi secara nyata oleh harga impor minyak kelapa sawit EU-15 HMSEU, harga impor minyak matahari EU-15 HMSEU, jumlah populasi POPEU dan lag konsumsi. Tingkat pendapatan perkapita IPEU dan laju pertumbuhan harga minyak bumi tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi minyak kelapa sawit EU-15. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman impor minyak kelapa sawit EU-15 sebesar 92 dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Pada jangka pendek, konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 hanya bersifat responsif terhadap perubahan populasi. Pada jangka panjang, konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 bersifat responsif terhadap perubahan populasi dan relatif bersifat unitary elastis terhadap perubahan tingkat pendapatan perkapita maupun harga impor minyak kelapa sawit.

5.2.2.3. Impor dan Konsumsi Minyak Kelapa Sawit India

India merupakan negara importir minyak kelapa sawit terbesar kedua setelah China. Penggunaan utama minyak kelapa sawit di India adalah di sektor pangan. Keragaan impor dan konsumsi minyak kelapa sawit India disajikan pada Tabel 9. Impor minyak kelapa sawit India MSID dipengaruhi oleh rasio laju pertumbuhan harga impor riil minyak kelapa sawit India terhadap laju konsumsi minyak kelapa sawit India RRHMSIDRCSID, tarif impor minyak kelapa sawit India TMSID dan nilai tukar ERID. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman impor minyak kelapa sawit India sebesar 80 dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Dilihat dari nilai t-hitung, maka impor minyak kelapa sawit India dipengaruhi secara nyata oleh tarif impor minyak kelapa sawit India dan nilai tukar. Namun, pada jangka pendek impor minyak kelapa sawit India tidak bersifat responsif terhadap perubahan seluruh variabel eksogen. Tabel 9. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak Kelapa Sawit India, Tahun 1980-2008 Variabel Simbol Parameter t Value Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Impor minyak kelapa sawit India MSID Intercept 10490.41 8.16 Rasio laju pertumbuhan harga impor riil minyak kelapa sawit India terhadap laju konsumsi minyak kelapa sawit India RRHMSIDRCSID -91.53 -0.76 - 0.016 - Tarif impor minyak kelapa sawit India TMSID -180.13 -7.15 A 0.793 - Nilai tukar riil India ERID -70.78 -2.67 B 0.735 - R 2 = 0.800 R 2 -Adj = 0.772 F-hitung = 29.28 Dw = 0.63000 dh = - Konsumsi minyak kelapa sawit India CSID Intercept -10086.80 -2.84 Harga impor riil minyak kelapa sawit India HMSID -1.18 -0.61 - 0.157 - Nilai tukar riil India ERID 0.76 0.89 - 0.402 - Populasi India POPID 11.43984 7.33 A 3.301 - R 2 = 0.787 R 2 -Adj = 0.758 F-hitung = 27.06 Dw = 0.38716 dh = - Keterangan: A : nyata pada taraf 1 B : nyata pada taraf 5 C : nyata pada taraf 10 D : nyata pada taraf 15 E : nyata pada taraf 20 F : nyata pada taraf 25 Konsumsi minyak kelapa sawit India CSID dipengaruhi secara nyata oleh jumlah populasi POPID. Variabel harga impor minyak kelapa sawit HMSID dan nilai tukar ERID tidak berpengaruh nyata dalam persamaan konsumsi minyak kelapa sawit India. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman konsumsi minyak kelapa sawit India sebesar 79 dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Pada jangka pendek, konsumsi minyak kelapa sawit India bersifat responsif terhadap perubahan populasi.

5.2.2.4. Impor dan Konsumsi Minyak Kelapa Sawit Pakistan

Pakistan merupakan negara di Asia Barat yang menjadi negara potensial pemasaran minyak kelapa sawit. Keragaan impor dan konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan tahun 1980-2008 disajikan pada Tabel 10. Impor minyak kelapa sawit Pakistan MSP dipengaruhi oleh harga impor minyak kelapa sawit Pakistan HMSP, nilai tukar ERP, tarif impor TMSP, laju pertumbuhan konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan RCSIP dan lag impor LMSP. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman impor minyak kelapa sawit Pakistan sebesar 97 dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama- sama. Dilihat dari nilai t-hitung, maka impor minyak kelapa sawit Pakistan dipengaruhi secara nyata oleh tarif impor, laju pertumbuhan konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan, lag impor dan nilai tukar. Impor minyak kelapa sawit Pakistan relatif lebih responsif terhadap perubahan tarif impor dibandingkan terhadap perubahan varibel penjelas lainnya. Konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan CSP dipengaruhi secara nyata oleh jumlah populasi POPP pada taraf 1 dan harga impor minyak kelapa sawit Pakistan HMSP pada taraf nyata 20 dan konsumsi tahun sebelumnya LCSP pada taraf nyata 5. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan sebesar 91 dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Pada jangka pendek maupun jangka panjang, konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan bersifat responsif terhadap perubahan populasi, sedangkan perubahan harga impor tidak memiliki dampak yang besar terhadap konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan. Tabel 10. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak Kelapa Sawit Pakistan Tahun 1980-2008 Variabel Simbol Parameter t Value Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Impor minyak kelapa sawit Pakistan MSP Intercept 2310.386 3.57 Harga impor riil minyak kelapa sawit Pakistan HMSP -0.13369 -0.91 - 0.042 0.079 Nilai tukar riil Pakistan ERP -9.75469 -2.08 C 0.318 0.593 Tarif impor minyak kelapa sawit Pakistan TMSP -39.95130 -4.01 A 0.405 0.754 Laju pertumbuhan konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan RCSP 784.95960 5.85 A 0.041 0.076 Lag impor minyak kelapa sawit Pakistan LMSP 0.46336 3.06 A R 2 = 0.969 R 2 -Adj = 0.961 F-hitung = 125.26 Dw = 2.81928 dh = - Konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan CSP Intercept -799.99 -2.28 Harga impor riil minyak kelapa sawit Pakistan HMSP -0.306 -1.33 E 0.102 0.181 Populasi Pakistan POPP 12.745 3.01 A 1.166 2.059 Lag konsumsi minyak kelapa sawit Pakistan LCSP 0.434 2.23 B R 2 = 0.915 R 2 -Adj = 0.904 F-hitung = 79.41 Dw = 2.10229 dh = -1.83801 Keterangan: A : nyata pada taraf 1 B : nyata pada taraf 5 C : nyata pada taraf 10 D : nyata pada taraf 15 E : nyata pada taraf 20 F : nyata pada taraf 25

5.2.3. Harga Minyak Kelapa Sawit

Keragaan harga dunia, harga ekspor dan harga domestik negara eksportir serta harga impor minyak kelapa sawit negara-negara importir di dalam model disajikan pada Tabel 11. Persamaan harga dunia minyak kelapa sawit HSW dipengaruhi oleh ekspor dunia minyak kelapa sawit XSW, impor dunia minyak kelapa sawit MSW dan lag harga dunia minyak kelapa sawit LHSW. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman harga dunia minyak kelapa sawit sebesar 24 dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama- sama pada taraf 15. Pada jangka pendek, harga dunia minyak kelapa sawit relatif bersifat unitary terhadap perubahan ekspor dunia minyak kelapa sawit, namun bersifat tidak responsif terhadap perubahan impor. Pada jangka jangka panjang respon harga dunia minyak kelapa sawit terhadap perubahan impor dunia minyak kelapa sawit relatif bersifat responsif terhadap perubahan ekspor dunia minyak kelapa sawit, namun bersifat tidak responsif terhadap perubahan impor. Fenomena ini antara lain terkait dengan: 1 produksi dan ekspor minyak kelapa sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia dengan share kumulatif kedua negara mencapai 85 dari total produksi dunia maupun total ekspor dunia, 2 secara umum negara-negara importir utama minyak kelapa sawit tidak memiliki produksi domestik minyak kelapa sawit, namun merupakan negara produsen tiga minyak nabati lainnya. Tabel 11. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Harga Dunia, Harga Ekspor dan Harga Domestik Negara Eksportir serta Harga Impor Negara Importir Minyak Kelapa Sawit, Tahun 1980-2008 Variabel Simbol Parameter t Value Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Harga dunia riil minyak kelapa sawit HSW Intercept 241.832 2.53 Ekspor dunia minyak kelapa sawit XSW -0.02120 -0.71 - 0.977 1.859 Impor dunia minyak kelapa sawit MSW 0.02331 0.77 - 1.095 2.084 Lag harga dunia riil minyak kelapa sawit LHSW 0.47444 2.31 B R 2 = 0.237 R 2 -Adj = 0.132 F-hitung = 2.27 Dw = 1.61426 dh = - Harga ekspor riil minyak kelapa sawit Indonesia HESI Harga dunia riil minyak kelapa sawit HSW 0.74513 9.76 A 0.878 1.054 Nilai tukar riil Indonesia ERI -0.00176 -0.82 - 0.032 0.039 Laju pertumbuhan ekspor riil minyak kelapa sawit Indonesia RXSI -11.06980 -0.65 - 0.004 0.004 Lag harga ekspor riil minyak kelapa sawit Indonesia LHESI 0.16741 1.81 C R 2 = 0.994 R 2 -Adj = 0.993 F-hitung = 937.12 Dw = 1.43310 dh = 1.64 Harga domestik minyak kelapa sawit Indonesia HDSI Harga ekspor riil minyak kelapa sawit Indonesia HESI 4.66236 2.17 B 0.493 0.704 Nilai tukar riil Indonesia ERI 0.15708 2.15 B 0.305 0.436 Rasio total penawaran terhadap total permintaan minyak kelapa sawit Indonesia RTSDSI -464.243 -0.41 - 0.106 0.151 Lag harga domestik minyak kelapa sawit Indonesia LHDSI 0.30071 2.26 B R 2 = 0.970 R 2 -Adj = 0.964 F-hitung = 177.07 Dw = 1.817476 dh = 0.63 Keterangan: A : nyata pada taraf 1 B : nyata pada taraf 5 C : nyata pada taraf 10 D : nyata pada taraf 15 E : nyata pada taraf 20 F : nyata pada taraf 25