Ramalan Keragaan Industri Kelapa Sawit Indonesia
yaitu: untuk PBN 1.53tahun dan 2.15tahun, untuk PBS 2.79tahun dan 2.76tahun, dan untuk PR sebesar 2.34tahun dan 2.28tahun.
Keterangan: Periode tahun 2009-2011 tidak dianalisis
Gambar 19. Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit dan Luas Areal Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan PBN Tahun 2003-2008 dan
Ramalan Tahun 2012-2025
Keterangan: Periode tahun 2009-2011 tidak dianalisis
Gambar 20. Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit dan Luas Areal Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan PBS Tahun 2003-2008 dan
Ramalan Tahun 2012-2025
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 1
2 2
1 3
2 1
4 2
1 5
2 1
6 2
1 7
2 1
8 2
1 9
2 2
2 2
1 2
2 2
2 2
3 2
2 4
2 2
5 ri
b u
h a
Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit PBN LASIN Luas Areal Kelapa Sawit TM PBN LASMIN
1000 2000
3000 4000
5000 6000
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 1
2 2
1 3
2 1
4 2
1 5
2 1
6 2
1 7
2 1
8 2
1 9
2 2
2 2
1 2
2 2
2 2
3 2
2 4
2 2
5 ri
b u
h a
Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit PBS LASIS Luas Areal Kelapa Sawit TM PBS LASMIS
Keterangan: Periode tahun 2009-2011 tidak dianalisis
Gambar 21. Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit dan Luas Areal Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan PR Tahun 2003-2008 dan
Ramalan Tahun 2012-2025 Perkembangan produtivitas tanaman kelapa sawit menghasilkan periode
tahun 2003-2008 dan ramalan tahun 2012-2025 menurut pelaku usaha dan di tingkat nasional seperti disajikan pada Gambar 22. Ramalan rerata pencapaian
produktivitas areal tanaman kelapa sawit menghasilkan tahun 2012-2025 untuk masing-masing pelaku usaha dan di tingkat nasional secara berturut-turut adalah
4.12 ton minyak kelapa sawitha TMtahun untuk PBN, 3.95 ton minyak kelapa sawitha TMtahun untuk PBS, 3.13 ton minyak kelapa sawitha TMtahun untuk
PR, dan 3.64 ton minyak kelapa sawitha TMtahun untuk tingkat nasional. Selain respon harga dan pengaruh tambahan areal baru tanaman kelapa sawit
menghasilkan, tren produktivitas akan terkait dengan 1 komposisi umur tanaman kelapa sawit menghasilkan dan penerapan kultur teknis oleh masing-masing
pelaku usaha, dan 2 pengaruh unmanageable factors seperti iklim. Secara teknis tanaman kelapa sawit menghasilkan dibagi kedalam 4 empat kelompok fase,
yaitu fase tanaman muda umur 4-5 tahun , remaja umur 6-8 tahun, dewasa
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 1
2 2
1 3
2 1
4 2
1 5
2 1
6 2
1 7
2 1
8 2
1 9
2 2
2 2
1 2
2 2
2 2
3 2
2 4
2 2
5 ri
b u
h a
Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit PR LASIR Luas Areal Kelapa Sawit TM PR LASMIR
umur 9-15tahun dan fase tanaman tua umur 16 tahun. Setiap kelompok fase tanaman memiliki potensi produksi tandan buah segar TBS dan potensi
rendemen minyak kelapa sawit. Fase tanaman muda memiliki potensi produksi TBS terendah, kemudian meningkat dengan pesat pada saat fase tanaman remaja,
mengalami puncak pada fase dewasa dan kemudian menurun secar gradual saat memasuki fase tanaman tua. Sedangkan pola potensi rendemen minyak menurut
kelompok fase tanaman adalah semakin meningkat dengan semakin tuanya fase tanaman.
Keterangan: Periode tahun 2009-2011 tidak dianalisis
Gambar 22. Perkembangan Produktivitas Areal Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan PBN, PBS, PR dan Tingkat Nasional Tahun 2003-
2008 dan Ramalan Tahun 2012-2025
Perkembangan produksi, ekspor dan konsumi domestik minyak kelapa sawit Indonesia periode tahun 2003-2008 dan ramalan tahun 2012-2025 seperti
disajikan pada Gambar 23. Proyeksi produksi minyak kelapa sawit Indonesia untuk periode tahun 2012-2025 memiliki tren meningkat sebesar 2.39tahun.
Sedangkan proyeksi laju perkembangan konsumsi dan laju perkembangan ekspor
2.0 2.5
3.0 3.5
4.0 4.5
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 1
2 2
1 3
2 1
4 2
1 5
2 1
6 2
1 7
2 1
8 2
1 9
2 2
2 2
1 2
2 2
2 2
3 2
2 4
2 2
5 to
n m
in y
ak s
aw it
h a
T M
k el
ap a
sa w
it t
ah un
NASIONAL YIESIN
YIESIS YIESIR
minyak kelapa sawit Indonesia berturut-turut sebesar 3.09tahun dan 2.15tahun. Kondisi ini ini relatif berbeda dengan kondisi di tahun 2003-2008.
Di tahun 2003-2008 rerata laju peningkatan produksi minyak kelapa sawit Indonesia sekitar 12.75tahun dengan laju perkembangan konsumsi dan laju
perkembangan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia berturut-turut sebesar 5.23tahun dan 18.42tahun. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa
pasar domestik akan berperan penting dalam menunjang pengembangan industri kelapa sawit Indonesia di masa depan, yaitu didalam menunjang kestabilan harga
maupun jaminan pemasaran hasil produksi.
Keterangan: Periode tahun 2009-2011 tidak dianalisis
Gambar 23. Perkembangan Produksi, Ekspor dan Konsumsi MInyak Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2003-2008 dan Proyeksi Tahun 2012-2025
Dari sisi pasar, Indonesia masih memiliki peluang untuk mengembangkan industri kelapa sawit. Selain pasar domestik, permintaan minyak kelapa sawit dan
produk turunannya diperkirakan akan terus meningkat, baik untuk pangan maupun non pangan seiiring tren harga minyak bumi yang meningkat. Perkembangan
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 1
2 2
1 3
2 1
4 2
1 5
2 1
6 2
1 7
2 1
8 2
1 9
2 2
2 2
1 2
2 2
2 2
3 2
2 4
2 2
5 ri
b u
to n
t ah
u n
Produksi Ekspor
Konsumsi Domestik
permintaan terutama diperkirakan akan datang dari Cina, India, Uni Eropa dan Pakistan.