Harga Dunia Model Ekonomi Ekspor, Impor dan Harga Dunia

menganalisis dan mendapatkan nilai estimasi parameter dalam penelitian ini digunakan metode Two Stage Least Squares2SLS, didasarkan kepada: 1. Untuk memperoleh nilai estimasi parameter dalam persamaan simultan, tidak mungkin dilakukan dengan hanya menaksir suatu persamaan dengan mengabaikan informasi yang ada pada persamaan-persamaan lain, sehingga metode estimasi Ordinary Least SquaresOLS tidak dapat digunakan. 2. Untuk mengatasi kelemahan metode estimasi OLS yang hasilnya bias dan tidak konsisten dalam persamaan simultan, terdapat beberapa alternatif metode estimasi, seperti Indirect Least SquaresILS, Method Of Instrumental, Two Stage Least Squares2SLS, Three Stage Least Squares3SLS, Limited Information Maximum LikelihoodLIML, Mixed Estimation Method, dan Full Information Maximum LikelihoodFIML Koutsoyiannis, 1977. Menurut Sumodiningrat 1995, 2SLS dan LIML memiliki hasil dugaan dengan derajat efisiensi yang sama, dimana kedua metode menggunakan jumlah informasi yang sama dan tersedia di dalam model. Metode estimasi 3SLS dan FIML menggunakan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan 2SLS dan LIML, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua metode tersebut lebih sensitif terhadap kesalahan pengukuran maupun kesalahan spesifikasi sehingga metode ini kurang menarik, dan peneliti lebih banyak menggunakan 2SLS. Sebelum melakukan proses estimasi parameter dengan metode 2SLS, harus dilakukan identifikasi model yang dimaksudkan untuk melihat apakah model yang diperdugakan dalam kondisi unidentified, exactly-identified atau over- identified. Jika hasil indentifikasi model menunjukkan dalam kondisi unidentified maka persamaan tersebut tidak dapat diduga, sedangkan pada kondisi exactly- identified atau over-identified proses estimasi dari parameter dapat dilakukan serta hasil dugaan sudah unik. Metode identifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Order Condition.

3.4. Tinjauan Studi Terdahulu

Tinjuan studi terdahulu dalam penelitian ini dibagi kedalam dua kelompok, yaitu: 1 studi tentang pesaing minyak kelapa sawit dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan harga dunia minyak nabati, termasuk didalamnya studi tentang keterkaitan harga minyak bumi dalam pembentukan harga dunia minyak nabati, dan 2 studi tentang keterkaitan antara harga minyak kelapa sawit, kebijakan domestik dan keragaan industri kelapa sawit Indonesia. Akhir dari pembahasan disajikan mengenai arah pengembangan studi terdahulu yang akan dilakukan dalam penelitian ini. 3.4.1. Studi Tentang Pesaing Minyak Kelapa Sawit dan Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Pembentukan Harga Minyak Nabati Studi yang menganalisis tentang persaingan antar minyak nabati di pasar dunia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan harga minyak nabati telah banyak dilakukan, namun permodelan yang umum digunakan belum banyak yang menyatukan seluruh sumber minyak nayati dalam satu kerangka analisis. Penelitian-penelitian tersebut antara lain Baharsjah 1974, Griffith dan Meilke 1979, Suryana 1986, Susilowati 1989, Susila et al. 1997 dan Khamis et al. 2003. Penelitian terbaru dengan permodelan secara simultan untuk beberapa minyak nayati dalam satu kerangka analisis antara lain telah dilakukan oleh Zulkifli 2000 dan Purwanto 2002. Penelitian tentang keterkaitan harga minyak nabati dan minyak bumi mulai banyak dilakukan di atas tahun 2003 seiiring meningkatnya pemakaian minyak nabati sebagai sumber energi alternatif akibat