Kebijakan Tarif Impor Teori Perdagangan Internasional

mengambang terkendali berupa ada tidaknya sebuah batasan nilai tukar yang akan dijaga oleh bank sentral sebuah negara terhadap nilai mata uang negara lain. Sistem nilai tukar mengambang terkendali cenderung diterapkan di kebanyakan negara. Sebuah negara tentunya menghendaki nilai tukar yang normal dan stabil. Apresiasi yang terlalu besar menyebabkan harga barang dan jasa menjadi semakin mahal dan tidak kompetitif untuk ekspor. Sebaliknya, apabila terjadi deprisiasi yang terlalu besar mendorong ekspor dan produksi dalam negeri, namun akan menaikkan harga-harga barang impor dan akan mendorong terjadinya defisit neraca pembayaran.

3.2. Model Ekonomi Ekspor, Impor dan Harga Dunia

Berdasarkan pada teori perdagangan internasional pada sub-bab 3.1. selanjutnya disajikan model ekonomi ekspor, impor dan harga dunia. Model ekonomi tersebut meliputi peubah-peubah yang mempengaruhi persamaan ekspor, impor dan harga dunia yang akan digunakan dalam penelitian ini.

3.2.1. Ekspor

Ekspor merupakan kelebihan produksi dari konsumsi dalam negeri dan stok Labys, 1973 dalam Purwanto, 2002. Persamaan ekspor tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: = − + .............................................................................3.1 dimana: ∶ jumlah ekspor pada tahun t ∶ jumlah produksi pada tahun t ∶ jumlah konsumsi pada tahun t : jumlah stok pada tahun t Dalam persamaan 3.1 tersebut diasumsikan bahwa jumlah impor cukup kecil di negara produsen dan stok t-1 tetap diperlukan untuk rangka menghadapi fluktuasi baik dalam kegiatan produksi dan harga yang berlangsung selama satu tahun. Ekspor ditentukan oleh produksi Qt yang banyak dipengaruhi oleh luas lahan, produktivitas dan iklim. Di sisi lain, ekspor juga dipengaruhi oleh konsumsi. Besarnya konsumsi Ct banyak ditentukan oleh pendapatan, harga, selera dan harga barang lain, khususnya barang subtitusi. Stok, khususnya untuk minyak nayati merupakan hasil produksi yang belum dipasarkan dan bukan persediaan terhadap spekulasi harga. Pada model yang bersifat umum, ekspor juga merupakan fungsi penawaran dimana besarnya ekspor juga dipengaruhi oleh harga ekspor yang dapat dijelaskan sebagai berikut: = + ∗ + ..................................................................... 3.2 dimana: ∶ jumlah ekspor pada tahun t ∗ ∶ harga harapan pada tahun t ∶ faktor lain selain harga harapan Apabila terdapat harapan harga akan membaik, hal ini akan mendorong produsen untuk meningkatkan ekspor, begitu pula sebaliknya. Dalam model Nerlovian disebut Adaptive Expectations Nerlove, 1958 dalam Purwanto, 2002, yang mana harga harapan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: ∗ − = ∗ − ∗ ....................................................................3.3 ∗ − = ∗ − ∗ ....................................................................3.4 dimana: , ∶ koefisien ekspektasi dengan nilai antara 0 dan 1