Tinjauan Umum Minyak Nabati Dunia

II. TINJAUAN UMUM MINYAK NABATI DUNIA DAN MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA

2.1. Tinjauan Umum Minyak Nabati Dunia

Minyak nabati v ✮✯✮ t ✰ ✱✲✮ ✳ ✴ ✲ s dan minyak hewani ✳ ✴ ✲ ✰✵✶ ✷✰✸ s merupakan bagian dari minyak hayati ✮✶ ✴✱ ✲✮ ✳ ✴ ✲ ✰ ✵ ✶ ✷✰✸ s. Di pasar dunia minyak nabati diperdagangkan 13 jenis minyak nabati, sedangkan di pasar dunia minyak hewani dipasarkan empat jenis minyak. Bagan struktur pengelompokan minyak hayati di pasar dunia menurut sumber minyak seperti disajikan pada Gambar 2. Sumber: Oil World, 2008 Gambar 2. Bagan Struktur Pengelompokan Minyak Hayati di Pasar Dunia Minyak kelapa sawit ket: ekuivalen minyak mentah kelapa sawit ✹✺ ✻ ✶ ✮ ✼ ✰ ✲ ✽ ✳ ✴ ✲ , minyak kedelai, minyak rapeseed dan minyak biji bunga matahari merupakan empat minyak utama yang diproduksi dan diperdagangkan di pasar dunia minyak nabati maupun di pasar dunia minyak hayati Lampiran 2 dan Minyak Hayati 17 Edible Oils Fats 13 Minyak Nabati Vegetable Oils 4 Minyak Hewani Oil Fats • M. Ikan • Butter-Fat Basis • Lard • Tallow Grease 10 Minyak Biji Seed oils • M. Kedelai • M. Rapeseed • M. Bj. Bng. Matahari • M. Inti Sawit • M. Kapas • M. Kacang Tanah • M. Linseed • M.Castor • M. Wijen • M. Kelapa 3 Minyak lainnya: • M. Sawit • M. Zaitun • M. Jagung Lampiran 3. Share keempat jenis minyak tersebut terhadap total produksi dunia minyak hayati tahun 2003-2008 sekitar 67 dan share terhadap volume perdagangan dunia sekitar 81 dengan tren yang meningkat berkisar 1- 1.5tahun Oil World, 2011. Minyak kelapa sawit merupakan minyak terbesar yang diproduksi maupun diperdagangkan, diikuti oleh minyak kedelai, minyak rapeseed dan minyak biji bunga matahari. Negara produsen, eksportir dan importir utama minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed dan minyak biji bunga matahari disajikan pada Lampiran 4. Produksi minyak nabati secara umum ditujukan untuk keperluan pangan, sebagian lainnya digunakan untuk keperluan non pangan khususnya industri oleokimia dan biodiesel dan sisanya digunakan sebagai pakan ternak. Di era tahun 1980-an rasio penggunaan minyak nabati untuk pangan, non pangan dan pakan ternak berkisar 80:14:6. Seiring peningkatan penggunaan non pangan dalam 13 tahun terakhir, rasio penggunaan minyak nabati saat ini berkisar 75:20:5. Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan penggunaan biodiesel maupun sebagai subsitusi bahan dasar industri oleokimia berbasis minyak bumi AOCS, 2011. Perkembangan konsumsi dunia 9 minyak nabati utama untuk pangan dan non-pangan dan konsumsi dunia minyak bumi tahun 1997-2008 disajikan pada Tabel 2. Permintaan untuk pangan ditentukan oleh populasi dan konsumsi perkapita. Konsumsi perkapita antara lain ditentukan oleh daya beli ket: secara umum berbanding lurus, preferensi konsumsi sebuah etnik, dan isu kesehatan yang mendorong penggunaan minyak nabati sebagai pengganti minyak hewani. Permintaan untuk non pangan dipengaruhi oleh isu lingkungan, energi dan kemajuan teknologi Buana, 2004. Selain minyak, dalam proses produksi umumnya menghasilkan produk ikutan non minyak conjoint product seperti bungkil meal maupun pemanfaatan sisa tanaman yang digunakan sebagai pakan ternak. Tabel 2. Perkembangan Konsumsi Dunia 9 Minyak Nabati Utama untuk Pangan dan Non-Pangan dan Konsumsi Dunia Minyak Bumi, Tahun 1997-2008 Tahun Konsumsi Dunia Minyak Bumi juta ton Konsumsi Dunia 9 Minyak Nabati Utama juta ton Persentase Non-Pangan thd Total Konsumsi Minyak Nabati Persentase Non-Pangan thd Konsumsi Dunia Minyak Bumi Pangan Non-Pangan Total 1997 3432.8 66.4 7.4 73.8 10.03 0.22 1998 3448.0 70.7 7.9 78.6 10.05 0.23 1999 3521.5 74.4 8.5 82.9 10.25 0.24 2000 3562.1 78.7 10.1 88.8 11.37 0.28 2001 3581.3 80.3 10.9 91.2 11.95 0.30 2002 3615.2 83.1 12.2 95.3 12.80 0.34 2003 3685.8 87.0 13.8 100.8 13.69 0.37 2004 3828.1 91.5 16.7 108.2 15.43 0.44 2005 3877.8 94.4 20.6 115.0 17.91 0.53 2006 3916.2 96.0 23.7 119.7 19.80 0.61 2007 3969.5 99.1 26.7 125.8 21.22 0.67 2008 3959.9 101.9 28.4 130.3 21.80 0.72 Sumber: AOCS, 2011 dan BP Statistical Review of World Energy, 2010, diolah Keterangan: 9 minyak nabati utama meliputi: minyak rapeseed, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak kelapa sawit, minyak kapas, minyak kelapa, minyak inti kelapa sawit, minyak kacang tanah dan minyak zaitun.

2.2. Tinjauan Umum Minyak Kelapa Sawit Indonesia