Metode Estimasi Parameter TINJAUAN TEORI DAN STUDI TERDAHULU

pada bagian 3.1 dan 3.2 di atas. Model ekonomi persamaan harga dunia dinyatakan sebagai berikut: = , , , ..............................................................3.18 dimana: ∶ jumlah ekspor pada tahun t ∶ jumlah impor pada tahun t ∶ tren harga dunia ∶ harga dunia pada tahun sebelumnya Sumber : Dahl and Hammond 1977 Gambar 11. Keseimbangan Harga oleh Kekuatan Penawaran dan Permintaan

3.3. Metode Estimasi Parameter

Penelitian ini menggunakan model ekonometrika dengan persamaan simultan disebabkan model yang dibangun mengandung lebih dari satu persamaan dan antar persamaan menggambarkan ketergantungan diantara peubahnya. Untuk Q D2 S1 q 2 P 4 D1 P q 1 q 4 q 3 S2 P 3 P 1 P 2 menganalisis dan mendapatkan nilai estimasi parameter dalam penelitian ini digunakan metode Two Stage Least Squares2SLS, didasarkan kepada: 1. Untuk memperoleh nilai estimasi parameter dalam persamaan simultan, tidak mungkin dilakukan dengan hanya menaksir suatu persamaan dengan mengabaikan informasi yang ada pada persamaan-persamaan lain, sehingga metode estimasi Ordinary Least SquaresOLS tidak dapat digunakan. 2. Untuk mengatasi kelemahan metode estimasi OLS yang hasilnya bias dan tidak konsisten dalam persamaan simultan, terdapat beberapa alternatif metode estimasi, seperti Indirect Least SquaresILS, Method Of Instrumental, Two Stage Least Squares2SLS, Three Stage Least Squares3SLS, Limited Information Maximum LikelihoodLIML, Mixed Estimation Method, dan Full Information Maximum LikelihoodFIML Koutsoyiannis, 1977. Menurut Sumodiningrat 1995, 2SLS dan LIML memiliki hasil dugaan dengan derajat efisiensi yang sama, dimana kedua metode menggunakan jumlah informasi yang sama dan tersedia di dalam model. Metode estimasi 3SLS dan FIML menggunakan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan 2SLS dan LIML, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua metode tersebut lebih sensitif terhadap kesalahan pengukuran maupun kesalahan spesifikasi sehingga metode ini kurang menarik, dan peneliti lebih banyak menggunakan 2SLS. Sebelum melakukan proses estimasi parameter dengan metode 2SLS, harus dilakukan identifikasi model yang dimaksudkan untuk melihat apakah model yang diperdugakan dalam kondisi unidentified, exactly-identified atau over- identified. Jika hasil indentifikasi model menunjukkan dalam kondisi unidentified maka persamaan tersebut tidak dapat diduga, sedangkan pada kondisi exactly- identified atau over-identified proses estimasi dari parameter dapat dilakukan serta hasil dugaan sudah unik. Metode identifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Order Condition.

3.4. Tinjauan Studi Terdahulu