24
Gambar 2 Model Penciptaan Pengetahuan dalam Perusahaan Soo et al. 2002a
Kapabilitas Pemecahan
masalah Akuisisi
pengetahuan Pengetahuan
baru Inovasi
Daya serap
Sumber pengetahuan organisasi Efek perusahaan
Efek industri
Kinerja Finansial
25
25
2.9 Daya Serap Perusahaan
Cohen dan Levinthal 1990 yang diacu Soo et al. 2002a mendefinisikan daya serap perusahaan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghargai nilai
kebaruan dari
informasi eksternal
dan mengasimilasikannya
serta mengaplikasikan untuk tujuan-tujuan komersialnya. Dikemukakan pula bahwa
perusahaan dengan investasi riset dan pengembangan yang besar mempunyai kemampuan untuk menyerap pengetahuan dan ketrampilan baru yang lebih tinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan konsep daya serap perusahaan ini dengan peran akuisisi pengetahuan dan pembelajaran. Mowery et
al. 1996 diacu Soo et al. 2002a menghubungkan tingkat daya serap perusahaan dengan kemampuan mencari dan memanfaatkan pengetahuan baru. Penelitian lain
yang dilakukan Pennings dan Harianto 1992 yang diacu Soo et al. 2002a, menghubungkan daya serap perusahaan dengan kemampuan perusahaan untuk
belajar dan memanfaatkan pengetahuan baru. Dikemukakan bahwa perusahaan yang mengakumulasikan pengalaman sebelumnya pada bidang teknologi tertentu
akan meningkatkan kemampuan untuk mengadopsi teknologi baru di bidang tersebut. Selengkapnya model penciptaan pengetahuan yang dikemukakan Soo et
al. 2002a disajikan pada Gambar 2.
2.10 Strategi dan Penciptaan Pengetahuan
Meskipun telah menjadi aksioma dalam dunia bisnis bahwa pengetahuan merupakan sumber keunggulan kompetitif, tetapi tidak semua pengetahuan
bernilai strategis. Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi penentu kebijakan untuk menggunakan kerangka pikir yang realistis untuk menilai peran
pengetahuan dalam kaitannya dengan strategi perusahaan Krogh et al. 2000. Secara umum, tujuan akhir mengkaitkan pengetahuan dengan semua aktivitas
perusahaan adalah untuk memastikan bahwa profitabilitas perusahaan di atas rata- rata profitabilitas industri baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Namun demikian, manajemen puncak jarang fokus pada peran strategis pengetahuan. Untuk itu diperlukan kerangka pikir peran strategis pengetahuan
dikaitkan dengan proses pengetahuan Tabel 2.