57
- Pelanggaran yang termasuk dalam tindak pidana dapat diambil alih oleh Pokmas Konservasi Kecamatan dan menyerahkannya ke pihak kepolisian.
4.4.2 Visi dan Misi Pengelolaan DPL V i s i
Visi pengelolaan DPL adalah terwujudnya ekosistem terumbu karang yang mantap dan lestari serta mampu mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat
pesisir di sekitar Pasar Lahewa dan Desa Mo’awo Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Propinsi Sumatera Utara.
M i s i
1 Melaksanakan perencanaan terpadu. 2 Mengembangkan sistem pengawasan masyarakat SISWASMAS terhadap
pemanfaatan sumberdaya terumbu karang. 3 Meningkatkan kesadaran warga.
4 Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat desa tetangga
4.4.3 Strategi Pengelolaan DPL
Untuk memberhasilkan pengelolaan Terumbu Karang di dua DPL Kecamatan Lahewa, maka ditempuh 2 dua strategi yaitu:
1 Pengelolaan yang efisiensi
Dalam pelaksanaan pengelolaan terumbu karang yang berkelanjutan, aspek pertumbuhan, pemerataan dan pemanfaatan sumberdaya mempunyai
persyaratan yang merupakan perwujudan dari efisiensi: •
Mencegah adanya pemborosan. •
Pemerataan pemanfaatan. •
Keadilan Justice and Fairness.
2 Perubahan Perilaku
Perilaku yang menimbulkan masalah dalam pengelolaan terumbu karang yang berkelanjutan yang mesti menjadi perhatian dan perubahan adalah :
• Bentuk perilaku yang serakah, seharusnya bijaksana.
• Sikap manusia terhadap alam; agresif ingin mendominasi, seharusnya
bijaksana menyesuaikan dengan alam.
58
• Konsumsi yang serakah, seharusnya terbatas.
• Motivasi kegiatan manusia dalam pemenuhan; mementingkan diri sendiri
selfish, seharusnya mengingatmementingkan orang lain altruism.
4.4.4 MonitoringPemantauan dan Evaluasi
Monitoringpemantauan dilakukan
melalui pengawasan
masyarakat, berkala dan pemantauan mendadak. Pengawasan masyarakat wasmas
disasarankan pada pengawasan DPL dan Pengawasan pada kinerja Pokmas Konservasi. Dengan pengawasan masyarakat ini diharapkan DPL aman dan tetap
berfungsi. Pemantauan berkala dilakukan oleh Pokmas Konservasi KelurahanDesa
Pemantauan berkala minimal dilakukan satu kali dalam satu minggu Pemantauan berkala ini ditujukan untuk mengetahui kondisi rambu-rambu DPL, apakah dalam
kondisi baik atau perlu diperbaiki. Rambu-rambu yang perlu diperbaiki segera diperbaiki agar tidak semakin parah atau hilang.
Dalam rangka menilai pencapaian kinerja dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi maka dilakukan evaluasi. Proses pelaksanaan evaluasi tersebut
sebagai berikut: - Evaluasi dilakukan melalui pertemuan antara seluruh Personil Pokmas
Konservasi Kecamatan. - Evaluasi dilakukan sedikitnya satu kali dalam tiga bulan.
- Evaluasi dipimpin oleh Ketua Pokmas Konservasi Kecamatan. - Ketua Pokmas Konservasi KelurahanDesa melaporkan seluruh kegiatan dan
permasalahan yang dihadapi. - Pertemuan evaluasi membahas rencanatindakan yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan. - Permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh Pokmas Konservasi
KelurahanDesa diserahkan kepada Pokmas Konservasi Kecamatan. - Setiap dilakukan pertemuan evaluasi maka sekretaris Pokmas Konservasi
merangkum dan menuangkan hasil pertemuan tersebut.
59
4.4.5 Larangan dan Sanksi terhadap Pelanggaran di DPL